tag:blogger.com,1999:blog-26336762276604968152024-03-20T16:29:07.545-07:00Tom 's BlogJelajah Mandar, Sulawesi BaratTommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.comBlogger70125tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-80648422281887561312019-01-26T05:49:00.000-08:002019-01-26T05:49:01.619-08:00Citarasa Bau Peapi Mandar Dengan Asam Buriang (Belimbing Wuluh)<div style="text-align: justify;">
Selain asam mangga, (pammaissang ; kaloe) buah belimbing wuluh atau biasa juga disebut belimbing sayur juga
bisa digunakan sebagai bahan asam untuk Bau Peapi Mandar, rasa asamnya
beda, tingkat keasamannya lebih ringan, agak datar, tetapi masih
meninggalkan rasa asam yang cukup membuat ikan masak kuah kuning jadi lezat untuk dinikmati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat tak ada asam mangga, belimbing
wuluh bisa digunakan, mudah didapati, harganya juga murah, bahkan
kadang hanya dengan modal izin ke tetangga belimbing ini sudah bisa
didapa<span class="text_exposed_show">tkan. <br /><br />Belimbing wuluh atau belimbing sayur di Mandar, Sulawesi Barat disebut dengan nama "Buriang" ia biasanya tumbuh di pekarangan rumah, pohonnya besar, semakin tua dan semakin besar batang
pohonnya maka akan semakin lebat buahnya. Usianya puluhan tahun, jika
menanam satu pohon saja, maka kebutuhan asam belimbing akan terjamin
untuk puluhan tahun pula. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR5FYmsNQ6SuPwe7pPfkVMMcIw21nwl24Oy9s_83LXhtJNvdr7uhUn4nd2Rk9Vfh3iiShyphenhyphenixV07DQm8T8ebmI-XTPjZX3Sl26Y2vzXpoNfDhlZUtTrsaSlNgIDYtsPitNMgep0qX8lhb8/s1600/bau+peapi+mandar+asam+belimbing+wuluh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="bau peapi mandar asam belimbing wuluh" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR5FYmsNQ6SuPwe7pPfkVMMcIw21nwl24Oy9s_83LXhtJNvdr7uhUn4nd2Rk9Vfh3iiShyphenhyphenixV07DQm8T8ebmI-XTPjZX3Sl26Y2vzXpoNfDhlZUtTrsaSlNgIDYtsPitNMgep0qX8lhb8/s640/bau+peapi+mandar+asam+belimbing+wuluh.jpg" title="bau peapi mandar asam belimbing wuluh" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bau Peapi Mandar dengan pilihan belimbing wuluh sebagai pengganti asam mangga (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show"></span>Bau peapi Mandar dengan belimbing wuluh sebagai asamnya menghadirkan rasa masam yang segar, apalagi jika mencicipi langsung daging buah belimbing yang telah matang dan bersatu dengan kuah ikan. Ia tak kalah dengan asam mangga. Warnanya kuning kecokelatan saat telah masak, berbeda dengan asam mangga yang warnanya agak kecokelatan gelap. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari foto yang tersaji di tulisan ini saja sudah cukup membuat air liur seolah mengalir, apalagi jika telah mencicipi sajian langsung ikan kuah kuning ini. Setidaknya pilihan asam yang tersaji bukan hanya asam mangga. Masalah yang kemungkinan dihadapi oleh orang-orang Mandar yang berada di perantauan, biasanya asam mangga muda <i>(pammaissang) </i>susah didapatkan, sehingga belimbing wuluh bisa jadi pilihan lain untuk tetap membuat kuah ikan bau peapi masih lezat dinikmati. <br /><br />Seorang sahabat facebook dengan nama akun 'Rahmat J Fanggaru" menambahkan komentar mengenai jenis bau peapi dengan belimbing wuluh ini, "lihat foto ini, saya jadi rindu dengan masakan bau peapi ibu di rumah yang kadang menggunakan belimbing atau terong". Pada beberapa keluarga Mandar yang menyajikan bau peapi, bahwa asam mangga ternyata tidak selamanya menjadi pilihan utama, ada pilihan lain tambahan seperti belimbing atau terong</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Namun pilihan utama asam mangga muda <i>(pammaissang) </i>tidak pernah bisa dihilangkan, seolah sudah jadi pakemnya bau peapi, tak tergantikan, hanya dimodifikasi disaat bahan utama ini sulit didapatkan atau untuk alasan mencari selera rasa baru bau peapi. <br /><br />Rasa bau peapi Mandar yang dibuat dengan asam belimbing wuluh pada hari kedua setelah ikan dimasak masih meninggalkan asam kuat, rasa kuah ikan semakin kuat dengan tekstur asam belimbing yang sangat lunak digigit. Walau jadi pilihan kedua, belimbing wuluh juga punya rasanya sendiri, ia memberi citarasa masam yang lebih segar dan ringan. Jika sudah bosan menikmati bau peapi Mandar dengan asam mangga muda cobalah beralih ke asam belimbing, rasakan perbedaannya. <br /><i></i></div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-35813787942563152792019-01-26T05:11:00.003-08:002019-01-26T05:55:55.585-08:00Kacci Bukkur, Yang Sedang "In" Di Banggae Majene<div style="text-align: justify;">
Kacci Bukkur, 1 keranjang seperti ini dihargai hanya dengan Rp 4.000
di pasar sentral Banggae Majene, setidaknya ada 38 buah mangga kecil
dengan ukuran keranjang sejengkal jari orang dewasa, sangat murah untuk ukuran harga buah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk soal varian rasa, kacci bukkur dekat dengan rasa kacci Cammi, agak asam, di Banggae mangga berukuran kecil seperti ini disebut kacci, di Balanipa kabupaten Polewali Mandar disebut Tomissang, dan di daerah Sendana disebut Pao,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMSRw0TQOcFJ73nVseXPz-n-6OwwVaj_M2l3E9JF_-v_vN4JBiO8c8u_E3gKaXuDaccfNC9vxSCyryTMi0vWiBB7EeYHfV4cKDJupP9zMxHUoMSqOkQ0l2VOciBIHa8eBHM8NxmAjSWVU/s1600/kacci-bukkur-banggae-majene.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="kacci bukkur banggae majene" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMSRw0TQOcFJ73nVseXPz-n-6OwwVaj_M2l3E9JF_-v_vN4JBiO8c8u_E3gKaXuDaccfNC9vxSCyryTMi0vWiBB7EeYHfV4cKDJupP9zMxHUoMSqOkQ0l2VOciBIHa8eBHM8NxmAjSWVU/s640/kacci-bukkur-banggae-majene.jpg" title="kacci bukkur banggae majene" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kacci Bukkur di pasar Sentral Banggae, Majene (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Kacci Jaongge, adalah juaranya, kacci Bukkur jauh dibawahnya, Jaongge
ada di posisi pertama untuk soal rasa, namun sekarang (Januari 2019)
Jaongge sudah tak ada lagi, musimnya sudah lewat Bukkur adalah
nama yang sama dengan " Tekukur" burung sejenis merpati, lalu apa alasan
kacci Bukkur dinamai dengan nama yang sama dengan burung? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
AzrulMan Ao, seorang sahabat di facebook memberi penjelasan kemungkinan mengapa Kacci Bukkur dinamai sama dengan nama burung Tekukur, menurutnya pada awal mangga kecil ini berbuah, ia menjadi tempat bertengger Burung Tekukur, bisa juga pohon mangga ini menjadi Tekukur jadi tempat mengeram.<br />
<br />
Lain lagi pendapat seorang lurah Baurung, kec. Banggae Timur, Desy Yanti, sahabat di facebook yang juga getol berkomentar untuk soal kuliner Mandar ia berasumsi bahwa<span dir="ltr"><span class="_3l3x"> "karena dulu terlau banyak jenis mangga dan kacci bukkur ini tidak masuk dalam nominasi
yang layak untuk dikonsumsi sehingga tidak dilirik mnusia dan cuma jadi makanan burung "Bukkur" (burung Tekukur) saja, sehingga dinamakan
kacci bukkur. Ditambahkan lagi oleh Desy Yanti, </span></span><span dir="ltr"><span class="_3l3x">"sekedar melihat fenomena alam saja, dahulu banyak yang tidak ada nilainya atau tidak dikonsumsi oleh orang, dan sekarang dicari-cari, seperti daun singkong yang dahulu dikenal sebagai pakan untuk hewan kini tersaji
di rumah makan dan orang-orang Mandar menikmatinya. </span></span><br />
<span dir="ltr"><span class="_3l3x"></span></span><br />
<br />
<span dir="ltr"><span class="_3l3x">Berbagai macam pendapat dapat dikemukakan untuk soal penamaan Kacci Bukkur, satu yang pasti untuk penamaan benda-benda di Mandar biasanya merujuk pada bentuk, warna, tempat, atau sifat fisiknya, misalnya untuk Kacci Lotong, diberi nama karena ada warna lotong, malotong (hitam) di bagian kulitnya, bisa juga karena alasan tempat ada penamaan Kacci Kaqloli, ada daerah dengan nama Kaqloli yang jalur masuknya berada di perbatasan kabupaten Majene dan kabupaten Polewali Mandar.</span></span><br />
<br />
<span dir="ltr"><span class="_3l3x">Kacci Bukkur yang sedang in di Banggae hanya sementara, ia memiliki musim, setahun sekali tepatnya untuk masa mangga-mangga berukuran kecil ini berbuah, dan dimasa ini pulalah asam mangga (pammaissang) untuk bahan pembuatan Bau Peapi Mandar dibuat. Jika mentah kacci bukkur dapat pula dibuat sebagai asam mangga, namun jika matang, ia dibawa ke pasar tradisional dan dijajakan untuk dikonsumsi langsung, jika sedang berada pada puncak musimnya, disaat semua serentak berbuah, maka harganya akan jatuh, hal ini yang terjadi saat ini. </span></span> </div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-57485682354693194222018-09-29T20:34:00.001-07:002018-09-29T21:04:39.369-07:00Bencana Alam (Gempa Donggala/Palu), Hal Tak Terprediksi Di Dunia Pariwisata<div data-contents="true" style="text-align: justify;">
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="3jb4v-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="5faaa-0-0">
<span data-offset-key="5faaa-0-0"><span data-text="true">Dalam dunia ekonomi, bisnis, dan pariwisata bencana alam adalah faktor X yang tidak pernah bisa diprediksi, hal ini tak pernah bisa didekati dengan solusi apapun, hanya ada mitigasi, dan tindakan, seperti narasi dari sebuah video penjelasan mengapa gelombang tsunami bisa terjadi "tsunami tidak pernah bisa dicegah dan ditahan, kita hanya bisa bertidak sebelum atau sesudahnya" </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="fncaf-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="fncaf-0-0">
<span data-offset-key="fncaf-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="4oekc-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="4oekc-0-0">
<span data-offset-key="4oekc-0-0"><span data-text="true">Dalam dunia pariwisata, bisa dipastikan untuk kasus Gempa Donggala/ Palu pada Jumat, 28 September 2018 yang parah menghajar kota Palu akan melumpuhkan sisi pariwisata kota Palu, ikon-ikon pariwisata kota Palu saat ini nyaris rata dengan tanah. </span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="4oekc-0-0">
<span data-offset-key="4oekc-0-0"><span data-text="true"><br /></span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="4joef-0-0">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyegA6O37-z_t0MNr2pyJXvjCK_GrwXrquhrvoPDvuPo2ZR6DJtRSexWdIbjj_iKSzcvEzmVw1deDPudDAAk9LI1BE-XYDos2hyphenhyphenlelR10QjNZY2HybSrHAVA7fjPHxAO0GxrkqybaTysA/s1600/hotel-mercure-palu-pasca-gempa-jayadi-iwan.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="hotel mercure palu pasca gempa tsunami donggala palu" border="0" data-original-height="540" data-original-width="720" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyegA6O37-z_t0MNr2pyJXvjCK_GrwXrquhrvoPDvuPo2ZR6DJtRSexWdIbjj_iKSzcvEzmVw1deDPudDAAk9LI1BE-XYDos2hyphenhyphenlelR10QjNZY2HybSrHAVA7fjPHxAO0GxrkqybaTysA/s640/hotel-mercure-palu-pasca-gempa-jayadi-iwan.jpg" title="hotel mercure palu pasca gempa tsunami donggala palu" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hotel Mercure Palu, Sulawesi Tengah pasca gempa 7, 4 Skala Richter yang mengguncang Donggala dan Palu (Foto : Jayadi Iswan)</td></tr>
</tbody></table>
<span data-offset-key="4joef-0-0"><span data-text="true">Jembatan Kuning Ponulele</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="d1clo-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="d1clo-0-0">
<span data-offset-key="d1clo-0-0"><span data-text="true">ikon pertama kota Palu dengan bentukan jembatan yang jarang ditemui di Indonesia, jembatan ini runtuh dihajar gelombang tsunami dari arah teluk Kota Palu</span></span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDgETjKfHqkN36wb7pfuw189RxUYcYOyrjVeslolcwJpehUmlZqsgj-ffDFJKTOnsCBmyPY6skN4GfZgnUjJB07CW5gxOVWyN146tCMYId501tKIO8ieqMqlt7-8NrOMS5n77ygeeGN-M/s1600/jembatan-kuning-ponulele-palu-sulawesi-tengah-paulus-wijono.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="jembatan kuning ponulele kota palu sulteng" border="0" data-original-height="386" data-original-width="960" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDgETjKfHqkN36wb7pfuw189RxUYcYOyrjVeslolcwJpehUmlZqsgj-ffDFJKTOnsCBmyPY6skN4GfZgnUjJB07CW5gxOVWyN146tCMYId501tKIO8ieqMqlt7-8NrOMS5n77ygeeGN-M/s640/jembatan-kuning-ponulele-palu-sulawesi-tengah-paulus-wijono.jpg" title="jembatan kuning ponulele kota palu sulteng" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jembatan kuning Ponulele kota Palu Sulawesi Tengah setelah dilanda gempa dan tsunami (Foto : Paulus Wijono) </td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="1l2k7-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="1l2k7-0-0">
<span data-offset-key="b72o6-0-0"><span data-text="true">Masjid Terapung Kota Palu</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="4mjpd-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="4mjpd-0-0">
<span data-offset-key="4mjpd-0-0"><span data-text="true">Hanya tersisa bangunan masjid terdampar di lepas pantai tanpa jalan penghubung</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="auocg-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="auocg-0-0">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijpHjro8ZLeVa3efg8L9GjjiodA5vKavQk-Ao4wKaLfzFatGD4gZ7bdVHOsN_Hb6g3tlyEv9p_ESje5pmpxOCVGUaZaGKxtNBOLJ7OmZQhTzYWhnq_OiUis3VeUOt2b5_LPs5YRJZKz9U/s1600/masjid-terapung-kota-palu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="masjid terapung kota palu sulawesi tengah" border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijpHjro8ZLeVa3efg8L9GjjiodA5vKavQk-Ao4wKaLfzFatGD4gZ7bdVHOsN_Hb6g3tlyEv9p_ESje5pmpxOCVGUaZaGKxtNBOLJ7OmZQhTzYWhnq_OiUis3VeUOt2b5_LPs5YRJZKz9U/s640/masjid-terapung-kota-palu.jpg" title="masjid terapung kota palu sulawesi tengah" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masjid terapung kota Palu, Sulawesi Tengah</td></tr>
</tbody></table>
<span data-offset-key="auocg-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="6v7ms-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="6v7ms-0-0">
<span data-offset-key="6v7ms-0-0"><span data-text="true">Pantai Talise</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="crl5i-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="crl5i-0-0">
<span data-offset-key="crl5i-0-0"><span data-text="true">Pantai kota Palu yang juga merupakan ikon kota Palu tak menyisakan apa-apa setelah gempa, menurut info sebelum gempa ada banyak warga yang menyaksikan event Pariwisata Festival Palu Nomoni 2018, pantai ini yang menjadi akhir dari Teluk Palu, lokasi awal muatan air bah dari teluk Palu yang masuk ke daratan dan menerima gelombang tsunami tahap awal</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="84o1-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="84o1-0-0">
<span data-offset-key="84o1-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="arpvd-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="arpvd-0-0">
<span data-offset-key="arpvd-0-0"><span data-text="true">Hotel Roa-Roa</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="e5cs0-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="e5cs0-0-0">
<span data-offset-key="e5cs0-0-0"><span data-text="true">Hotel yang kabarnya runtuh dengan jumlah lantai hotel yang sangat banyak, ada banyak korban yang dilaporkan meninggal dunia dan menginap di hotel ini</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="c5cov-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="c5cov-0-0">
<span data-offset-key="c5cov-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="5q8c1-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="5q8c1-0-0">
<span data-offset-key="5q8c1-0-0"><span data-text="true">Hotel Mercure</span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="5q8c1-0-0">
<span data-offset-key="5q8c1-0-0"><span data-text="true"></span></span><span data-offset-key="ercon-0-0"><span data-text="true">Hotel yang juga porak poranda akibat gempa</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="20pvl-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="20pvl-0-0">
<span data-offset-key="20pvl-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="5320h-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="5320h-0-0">
<span data-offset-key="5320h-0-0"><span data-text="true">Bandara Mutiara SIS Al Jufri </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="8838a-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="8838a-0-0">
<span data-offset-key="8838a-0-0"><span data-text="true">Tak bisa difungsikan dan hari ini (30-09/2018) dijadwalkan dioperasikan manual untuk keperluan evakuasi dan mobilisasi bantuan.</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="8ka45-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="8ka45-0-0">
<span data-offset-key="8ka45-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="e078j-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="e078j-0-0">
<span data-offset-key="e078j-0-0"><span data-text="true">Gempa Lombok yang juga belum lama mengguncang Indonesia dalam kajian pariwisata melumpuhkan sendi-sendi ekonomi masyarakat di Lombok, bangunan wisata hancur, pengunjung yang didominasi wisatawan mancanegara menjadi menghindari Lombok sebagai tujuan destinasi wisata, para pengusaha harus menelan ludah, investasi Miliaran Rupiah yang mereka bangun sejak lama harus rubuh dan ditata ulang, jika diasuransikan mungkin tak mengapa, namun jika tidak maka pengusaha akan merugi. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="7qkek-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="7qkek-0-0">
<span data-offset-key="7qkek-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="29qpl-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="29qpl-0-0">
<span data-offset-key="29qpl-0-0"><span data-text="true">Hal yang sama akan sedikit banyak terjadi di Palu, Hotel Roa-Roa dan Hotel Mercure misalnya, dari tampakan foto yang dishare di media sosial kedua hotel ini harus membangun ulang bangunan hotel untuk kembali pada keadaan semula, dan tentu saja butuh biaya yang tidak sedikit. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="78ktu-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="78ktu-0-0">
<span data-offset-key="78ktu-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="31ns1" data-offset-key="80s20-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="80s20-0-0">
<span data-offset-key="80s20-0-0"><span data-text="true">Bencana alam, adalah faktor tak terprediksi dalam dunia pariwisata, menurut tulisan pengamat seismik dan tektonik Indonesia Alamsyah Palenga, "kejadian gempa bumi menunjukkan kekuatan bencana alam dan kerentanan manusia" kita hanya bisa menghadapi bencana alam lewat pendekatan pencegahan sedari dini, dan penanganan pasca kejadian, satu hal yang penting menurutnya adalah lewat penataan kota (zonasi wilayah) terutama pada area yang diketahui berpotensi tinggi didera bencana alam. </span></span></div>
</div>
</div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-43640968777726775512018-09-26T22:56:00.000-07:002018-09-26T22:56:24.344-07:00Gereget Onde Onde Racikan Gadis Mandar Di Tanah Jawa <div style="text-align: justify;">
Bagaimana cara mengobati kerinduan bagi mahasiswa di tanah rantau? jawabannya adalah "lari ke dapur, dan membuat kuliner tema Mandar" paling tidak itu yang bisa dilakukan para perantau penuntut ilmu yang tinggal jauh melintasi pulau, beberapa ribu km dari tanah Sulawesi Barat. Hal sederhana ini yang dilakukan Kiki Hapsha seorang gadis Mandar asal Mamuju di tanah Jawa (Jogjakarta).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini lebih mudah dilakukan oleh kaum hawa, yang punya dominasi dan
habitat di dapur. Jika mereka "ngiler" maka dengan mudahnya mereka cukup
mencari bahan, mengumpulkan, dan mulai membuat kuliner-kuliner
tradisional. Mengapa pilihan jatuh ke kuliner tradisional? itu karena ia
mudah dibuat, bahannya mudah ditemukan di pasar dan kerinduan pada
"selera kampung" terobati dengan baik. Lalu bagaimana dengan kaum adam?
mereka lebih mencari hal praktis, mencari rumah makan, warung atau kedai
yang menyediakan kuliner tradisional di tanah rantau, jika tak sama,
maka cukup menyerupai sudah cukup. </div>
<div style="text-align: justify;">
Gadis Mandar nyaris sama dengan gadis suku lainnya di tanah Sulawesi ditakdirkan untuk menemani sang ibu membantu segala aktivitas dan urusan dapur, mereka tumbuh dengan pendidikan dan pelatihan secara tidak langsung, sehingga mereka tak sadar bisa mereplikasi ilmu dan pengalaman meracik kuliner yang diwarisi dari ibu mereka. Mereka biasanya akan menemani ibu, melihat langsung proses pemilihan, pencampuran, dan manipulasi bahan makanan atau penganan hingga sampai pada proses penyajian. Sama seperti prinsip yang diturunkan oleh nelayan nelayan yang didominasi kaum adam, para anak yang sering ikut melaut akan menyerap ilmu berlayar saat melaut. Kata seorang pendokumentasi kebudayaan Mandar "Ilmu laut diwariskan di laut" . Hal yang sama juga berlangsung di dapur orang-orang Mandar "Ilmu memasak, diwariskan di dapur". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhroooQW3EOyGxxHuMBfCc4KuHmiXb_9rtRE2R3eUj_XKpIitX0SeSEy7a-VhGLeQABrdfJ2Wx1CP4ByjPWHO30Z0eD7wpoFJ6o7xZPX_y5tUXyM60G3yJAEUaROHq28b8633V5ZCjk0s/s1600/onde-onde-gadis-mandar.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="onde-onde-mandar-di-tanah-jawa" border="0" data-original-height="725" data-original-width="960" height="482" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhroooQW3EOyGxxHuMBfCc4KuHmiXb_9rtRE2R3eUj_XKpIitX0SeSEy7a-VhGLeQABrdfJ2Wx1CP4ByjPWHO30Z0eD7wpoFJ6o7xZPX_y5tUXyM60G3yJAEUaROHq28b8633V5ZCjk0s/s640/onde-onde-gadis-mandar.jpg" title="onde-onde-mandar-di-tanah-jawa" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Satu yang istimewa dari Onde-Onde adalah isian gula arennya yang serasa pecah saat digigit (Foto : Kiki Hapsha)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Gadis yang hidup di perkotaan mungkin akan menyerap ilmu memasak dari buku, sosial media, media video seperti Youtube, atau lebih moderen mereka akan mendaftar dalam kelas memasak. Ini perbedaan yang kemungkinan ada antara gadis kota dan gadis yang tumbuh dan besar di desa atau dusun. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa istimewanya Onde-Onde yang diracik oleh gadis Mandar di tanah Jawa? toh di Jawa kuliner ini juga ada dan dikenal dengan nama Klepon, namun dengan ukuran yang kecil dan warnanya beragam. Ada pewarisan ilmu menbuat kue yang lestari dan bisa dilakukan walau jauh dari tanah rantau, ada proses aplikasi ilmu mandiri yang sudah bisa dilakukan, paling tidak lebih baik dibandingkan mereka yang tahunya hanya membeli onde-onde yang telah jadi. Ada pula kesempatan untuk menjenguk tanah kampung halaman di tanah rantau sejenak dengan sensasi rasa onde-onde dan gula aren Mandar yang rasanya legit, lalu mengingat kembali rasa onde-onde yang saat digigit gula arennya pecah mirip "Choco Lava" . Dan semua itu masih dilakukan dengan orang-orang yang terdekat dan dalam suasana kekeluargaan, itu cara pulang kampung yang praktis dan murah dibanding harus membeli tiket Jogjakarta - Mamuju yang harganya selangit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrtdSTxH4G2eW4wCWOIzbpAygIiC8wDE30o_efxFgK4_I-6xWIdfNqlbpV5zMXwts5nHZgumsHkrqhCOLs4mBzuOetNGibCFUbYrA20ElCBOwzUM0KoUiUN8VM8WUoaidcUEYlQ-hfFJM/s1600/onde-onde-gadis-mandar-di-tanah-jawa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="onde-onde-gadis-mandar" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrtdSTxH4G2eW4wCWOIzbpAygIiC8wDE30o_efxFgK4_I-6xWIdfNqlbpV5zMXwts5nHZgumsHkrqhCOLs4mBzuOetNGibCFUbYrA20ElCBOwzUM0KoUiUN8VM8WUoaidcUEYlQ-hfFJM/s640/onde-onde-gadis-mandar-di-tanah-jawa.jpg" title="onde-onde-gadis-mandar" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sepiring onde-onde yang disajikan sebagai bahan cemilan (Foto : Kiki Hapsha)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Kemampuan seorang gadis Mandar meracik onde-onde mungkin sederhana saja, tetapi ini menunjukkan eksistensi seorang gadis pada habitat aslinya. Mereka tumbuh dan lahir di dapur, ruang paling belakang dalam desain rumah yang punya peranan penting menyangga kebutuhan mutlak manusia untuk makan. Ia menjadi penanda bahwa betapa tingginya status pendidikan, atau status sosial seorang perempuan ia masih tetap dipadu padankan dengan ruangan yang bernama dapur. Maka segala ilmu tentang dapur akan dihubungkan dengan status perempuan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Onde-Onde bagi orang-orang Mandar dekat dengan acara syukuran, jika kuliner tradisional ini ada, maka biasanya ada syukuran, atau selamatan, tetapi kadang juga dibuat sebagai sekedar cemilan sore menemani hangatnya segelas teh. Mereka yang mampu membuat kuliner ini sudah tentu banyak bersentuhan dengan kebiasaan orang-orang Mandar yang menghadirkan onde-onde saat acara syukuran. </div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-74260013895763235562018-09-25T06:20:00.000-07:002018-09-25T06:21:55.161-07:00Unik, Iklim Darat Rute Mamuju-Mamuju Tengah<div style="text-align: justify;">
Melintasi rute darat Mamuju-Mamuju Tengah di bulan September 2018 dengan masa kemarau yang terpengaruh efek El Nino menghadirkan satu hal yang unik, anomali cuaca. Di saat area pulau Sulawesi lebih banyak kering kerontang, poros Topoyo-Pangale-hingga Sampaga-Kalukku didera hujan deras. Cuaca memang hal yang tidak pernah bisa ditebak, hanya bisa direka-reka sama dengan judul segmen acara di televisi "Prakiraan Cuaca". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menebak cuaca Mamuju-Mamuju Tengah dari vegetasi tanaman di sepanjang jalur lintasnya memang memberi gambaran umum bahwa daerah ini akan memiliki curah hujan yang cukup tinggi, mengapa? karena area ini masih cukup hijau dan merupakan daerah penyangga air yang besar. Evaporasi sebagai syarat terjadinya siklus hujan akan terjadi secara besar-besaran di kawasan yang "hijau". Lalu dengan proses kondensasi dan presipitasi hujan kemudian akan turun. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu apa uniknya iklim darat di sepanjang lintasan yang berjarak tempuh 2-2,5 jam ini adalah hujannya yang deras di satu area, berhenti di area lain, lalu kembali deras di area selanjutnya. Saat di satu lokasi hujan turun deras, maka area selanjutnya hujan akan berhenti, dan area berikutnya hujan akan kembali turun dengan derasnya. Lalu tingkat hujannya sangat lebat, hanya beberapa menit Anda berada di bawah hujan tanpa pelindung maka seketika tubuh Anda akan basah kuyup. bahkan kadangn aka Anda temui setelah diguyur hujan di desa/kecamatan satu maka di desa/kecamatan sebelahnya cuaca kering, sama sekali tak ada hujan. Iklim di daerah ini sukar ditebak. Ini tidak terlepas dari pengaruh Mamuju dan Mamuju Tengah yang masih banyak ditumbuhi pepohonan hijau, area pertanian dan perkebunan dengan zona yang cukup besar, menyumbang proses terjadinya siklus hujan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika melintasi jalur Mamuju-Mamuju Tengah dengan kendaraan beroda dua apalagi jika masa antara peralihan musim kemarau dan musim hujan sebaiknya Anda menyediakan mantel anti hujan, tingkat lebat hujan di area ini sangat mencengangkan, mungkin wajar jika tanah di dua kabupaten ini dianugerahi dengan lahan yang sangat subur dengan ketersediaan air tanah yang memadai untuk kebutuhan bercocok tanam dan berkebun. Jika Anda melaluinya dengan kendaraan beroda empat tak perlu khawatir dengan bentukan cuaca yang seketika berubah ini, hanya saja siapkan payung jika Anda harus turun dan mampir di bagian-bagian desa atau kecamatannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj02L_dzyp3x0j19aWl1UQigWX34FIxWfzXVKwIj1K9ojPEM9NNHRYeFNliOuw4N4djNVTUDyMd4kosd8oZk6stgc3RNxNc9XytWipMd8rrF5_m-F19M7LRuyFeN8PmhXgnqTzTRnqMe4I/s1600/desa-lumu-mamuju-tengah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="desa-lumu-kec-budong-budong-mamuju-tengah" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj02L_dzyp3x0j19aWl1UQigWX34FIxWfzXVKwIj1K9ojPEM9NNHRYeFNliOuw4N4djNVTUDyMd4kosd8oZk6stgc3RNxNc9XytWipMd8rrF5_m-F19M7LRuyFeN8PmhXgnqTzTRnqMe4I/s640/desa-lumu-mamuju-tengah.jpg" title="desa-lumu-kec-budong-budong-mamuju-tengah" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jalur menuju desa Lumu, kec. Budong-Budong, kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat di jalur lintas poros Mamuju-Pasangkayu/Palu (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Namun jika melihat dari fakta-fakta dan melirik beberapa tahun terakhir ada hal yang harus mendapatkan perhatian lebih terutama untuk dua kabupaten ini. Curah hujan yang tinggi beberapa waktu yang lalu pernah membawa dua kabupaten ini menjadi daerah bencana banjir besar. Untuk kabupaten Mamuju Tengah peristiwa banjir bandang terjadi dua kali, pertama pada tahun 2013 menghantam desa Tabolang dan desa Salulebo di kecamatan Topoyo, lalu kedua pada tahun 2016 yang parah menghantam desa Pasapa kecamatan Budong-Budong. Kerusakan vegetasi di area hulu Mamuju Tengah dituding menjadi penyebab terjadinya bencana alam ini, terjadi pembalakan liar yang menghabiskan banyak hutan yang berfungsi sebagai penahan laju aliran air dan penyimpan cadangan air hingga kemudian erosi menjadi lebih mudah dan berefek pada meningkatnya debit air sungai yang menuju ke hilir Mamuju Tengah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu untuk kabupaten Mamuju, di bulan Maret 2018 banjir bandang menghantam kota kabupaten menimbulkan korban yang cukup banyak dan kerugian material sangat besar. Meluapnya sungai Karema yang melalui jalur utama pemukiman warga di Mamuju menjadi penyebab ribuan kubik air menyerang rumah-rumah, pasar, dan pertokoan dan sempat melumpuhkan aktivitas di Mamuju. Area Kecamatan Simboro dan Kecamatan Mamuju menjadi dua kawasan dengan efek banjir terparah. Penyebabnya juga tak jauh dari kerusakan area hulu atau daerah di sepanjang sungai Karema dan aliran air yang bersatu menuju sungai ini</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang menjadi catatan penting bagi kedua kabupaten ini adalah keunikan iklim darat Mamuju-Mamuju Tengah sebaiknya dikenali dengan dini untuk mengantisipasi kemungkinan kejadian hujan lebat yang dapat mengguyur sewaktu-waktu dan peringatan pada peningkatan risiko bencana yang dapat saja muncul sewaktu-waktu. Jika Anda meluncur dari Mamuju menuju Mamuju Tengah "sedialah mantel sebelum hujan" hujannya tidak pernah main-main hanya akan menyisakan Anda dengan setipis kulit ari dan pakaian yang basah dan efek pilek dan flu setelah beberapa hari kemudian. </div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-61982616500542007512018-09-24T19:43:00.002-07:002018-09-24T19:43:53.911-07:00Salugatta-Mamuju Tengah, Kenyang Dengan View Elaeis Guineensis<div style="text-align: justify;">
Mamuju Tengah, Sulawesi Barat adalah kabupaten termuda yang lahir dari pemekaran wilayah kabupaten Mamuju, sebelumnya terlebih dahulu lahir kabupaten Mamuju Utara yang belakangan berubah nama menjadi kabupaten Pasangkayu. Mamuju Tengah terbentang dari kecamatan Pangale (di batas yang bersebelahan dengan kecamatan Sampaga, kecamatan terakhir di kabupaten Mamuju), hingga kecamatan Karossa (di batas yang bersebelahan dengan kecamatan Dapurang, kecamatan awal di kabupaten Pasangkayu). Terdapat lima wilayah kecamatan yang dimiliki kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), kecamatan Pangale, Budong-Budong, Topoyo, Tobadak, dan Karossa, dari 5 kecamatan ini, wilayah Tobadak menjorok lebih ke bagian pedalaman, sementara wilayah lainnya berada di jalur trans Sulawesi Barat - Pasangkayu/Palu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada satu yang khas dari Mamuju Tengah, komoditas <i>Elaeis Guineensis </i>(Kelapa Sawit) yang menjadi bahan utama <i>Palm Oil </i>(minyak sawit) menjadi primadona daerah ini, satu-satunya kabupaten di Sulawesi Barat yang paling banyak mengembangkan jenis tanaman ini, data dari beberapa sumber menyebutkan peningkatan jumlah lahan sawit setiap tahun di Mamuju Tengah, petani yang dahulu memiliki lahan kakao lebih memilih mengganti tanaman Kakao menjadi Kelapa Sawit karena nilai ekonominya yang lebih tinggi. Alih fungsi lahan menuju lahan sawit banyak terjadi di kabupaten ini beberapa tahun terakhir, ini yang membuat Mamuju Tengah menjadi begitu "hijau" dan "rimbun" jelas terlihat dan tergambar dengan gamblang saat melintasi area Salugatta di kecamatan Budong-Budong. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Komoditas kelapa sawit Mamuju Tengah begitu mengangkat taraf ekonomi masyarakat setempat, tak tanggung-tanggung para produsen skala besar melihat sawit sebagai bahan baku yang harus diolah dengan baik, karena itu tak heran jika perusahaan besar di bidang sawit mendirikan pabrik di area ini. PT Surya Raya Lestari II, dan yang terbaru PT. Wahana Karya Sejahtera Mandiri mencoba peruntungan mengolah buah sawit hasil petani menjadi minyak sawit. </div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTm4Tmq4y7AYjLD_OCJ4pbtK0f5uNEmVZOFMjGlwtJfq5t-alT-HgtHOPFo1GQ_3Csi4eT17MNVwJAYWJqUN2tGWtK5dtyu3cKp7YtTV_5N-FruYZneeWHis8-BomhPkAy7vMGBF0Qwnw/s1600/jalur-jalan-desa-salugatta-budong-budong-mamuju-tengah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pohon-sawit-di-desa-salugatta-budong-budong-mamuju tengah" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTm4Tmq4y7AYjLD_OCJ4pbtK0f5uNEmVZOFMjGlwtJfq5t-alT-HgtHOPFo1GQ_3Csi4eT17MNVwJAYWJqUN2tGWtK5dtyu3cKp7YtTV_5N-FruYZneeWHis8-BomhPkAy7vMGBF0Qwnw/s640/jalur-jalan-desa-salugatta-budong-budong-mamuju-tengah.jpg" title="pohon-sawit-di-desa-salugatta-budong-budong-mamuju tengah" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lahan sawit (<i>Elaeis Guineensis) </i>di desa Salugatta, kec. Budong-Budong, kab. Mamuju Tengah, Sulawesi Barat Foto : (www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Area pertama yang akan Anda temui jika bertolak dari kabupaten Mamuju ke arah Mamuju Tengah adalah kecamatan Pangale, sudah tampak beberapa pohon sawit di daerah ini, namun belum padat, bahkan di area kabupaten Mamuju pun ada beberapa wilayah yang menanam kelapa sawit, namun tidak sebanyak di Mamuju Tengah. Saat masuk ke wilayah Salugatta, Budong-Budong, maka pemandangan area padat pohon sawit akan mulai menyambut Anda. Kelapa Sawit berusia puluhan tahun berbaris rapi hingga ke sisi jalan baik di sisi kanan maupun kiri. Dalam jarak beberapa km kadang ditemui kawasan pemukiman warga, namun tak cukup panjang, setelah itu kembali disambut lahan sawit yang panjang. Tandan buah sawit jadi pemandangan lumrah yang akan Anda temui di sisi jalan, tak lama setelah itu kendaraan truk atau sekelas mini bus dengan bak terbuka akan mulai mengangkut tandan buah ini menuju pabrik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lahan sawit yang Anda temukan di area jalur lintas Sulbar ini tidak hanya terbatas di daerah ini saja, dari puncak Indah Salugatta , sejauh mata memandang semua dipenuhi lahan sawit, jika berbelok ke arah Tobadak maka lahan sawit ini masih akan terus berlanjut. singkatnya nayaris semua wilayah kecamatan Mamuju Tengah ditumbuhi sawit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di sepanjang Salugatta, pemandangan hutan sawit ini akan "kenyang" Anda lahap. Jika melihatnya secara detail, setiap barisan akan anda temukan rorak yaitu parit yang dibuat untuk mengurangi laju aliran permukaan air, biasanya untuk lahan sawit yang memiliki daerah dengan kemiringan beberapa derajat , fungsinya juga untuk menyimpan air. Parit-parit panjang ini sekilas tampak menakutkan, tempat bagi bersembunyinya hewan-hewan liar seperti ular sawah atau ular phython, jenis reptil yang pernah menggemparkan Mamuju Tengah dengan beritanya di media nasional. Peristiwa seekor ular yang menelan mentah-mentah seorang petani kelapa sawit saat berada di kebunnya menjadi momok yang tak terhindarkan. Adalah Akbar, petani yang berasal dari dusun Pangerang, desa Salubiro, kec. Karossa, Mamuju Tengah, ia ditelan ular phython raksasa saat sedang memanen kelapa sawitnya, ia diseret dan dililit ular, dan ditelan mentah-mentah, baru kemudian keeseokan harinya, ular yang memangsa Akbar ditemukan warga. Ular kemudian ditangkap, dibunuh dan dibelah, hingga tampak jasad Akbar yang masih utuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menyaksikan rimbunnya hutan sawit memang menjadi habitat bagi hewan sejenis reptil, pun ada yang menyebutkan jika makanan ular banyak hidup di lahan sawit, hewan seperti tikus yang banyak ditemukan di sawit menjadi bahan mangsa ular, wajar jika ular akan mendatangi lahan sawit. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLGJBzKdqL9ccf5KuRfbAYwm5fNtN7q4xvhja6KpPrU2bkJK6bm9XHOLdZtg1wtJYjHyFwTg83tF41iQ44OXGGclVMfP43p3PshoPqDosOx1Eav1HN3QXc2sZ3N2zmRRRElruhAWRhUgU/s1600/kelapa-sawit-desa-salugatta-budong-budong-mamuju-tengah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pohon-sawit-salugatta-budong-budong-mamuju tengah" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLGJBzKdqL9ccf5KuRfbAYwm5fNtN7q4xvhja6KpPrU2bkJK6bm9XHOLdZtg1wtJYjHyFwTg83tF41iQ44OXGGclVMfP43p3PshoPqDosOx1Eav1HN3QXc2sZ3N2zmRRRElruhAWRhUgU/s640/kelapa-sawit-desa-salugatta-budong-budong-mamuju-tengah.jpg" title="pohon-sawit-salugatta-budong-budong-mamuju tengah" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lahan sawit (<i>Elaeis Guineensis) </i>di desa Salugatta, kec. Budong-Budong, kab. Mamuju Tengah, Sulawesi Barat Foto : (www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Sepanjang area Salugatta usia sawit lebih tua dibandingkan dengan di daerah-daerah lainnya, tinggi pohon sawit dengan beberapa daun yang kering menunjukkan hal itu, berbeda dengan beberapa sawit di daerah kecamatan Pangale yang masih terbilang muda. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Jika melintasi Salugatta maka Anda akan kenyang dengan pemandangan sawit di sepanjang jalur yang elok ini, ditambah kelokan dan tikungan yang jumlahnya puluhan. <br /></div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-1921751701983730082018-09-24T18:13:00.002-07:002018-09-24T18:13:30.636-07:00Ke Mamuju Tengah? Mampirlah Di Puncak Indah Salugatta<div style="text-align: justify;">
Menginjak bumi Lallaq Tassisaraq, julukan untuk kabupaten Mamuju Tengah, kabupaten termuda di Sulawesi Barat, Anda sebaiknya mampir di puncak Indah Salugatta. Ada pemandangan cantik, hijau, nan menenangkan di kawasan ini, mata Anda akan ditawarkan hijaunya hutan homogen <span class="st"><em>Elaeis guineensis</em> (kelapa sawit) komoditas penting bernilai ekonomi tinggi yang menyangga pendapatan masyarakat Mamuju Tengah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Puncak Indah Salugatta adalah kawasan paling puncak dari sekian banyak dataran tinggi dan rendah bergantian di sepanjang daerah kecamatan Budong-Budong. Selepas kecamatan Pangale hingga kecamatan Topoyo via jalur darat area Salugatta adalah jalur yang harus Anda lalui (arah Mamuju-Mamuju Tengah). Konturnya berubah-ubah dari rendah hingga tinggi, dengan jumlah tikungan yang mengular hingga sampai ke wilayah dataran rendah di batas kecamatan Budong-Budong dan Topoyo. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Gl_gszKFrzaiVybAA5ofxvbL1sNPWc0Ia03NWn5YPwEYP__jzbrHyAOgFuNfBgQdXkROd22RYCbxzA1rFvp7Ou8HzGKsDmK4Gbxa1ozzpfe8kCipt3KLCk00n1zs8bkgRp6_sIJLcyA/s1600/desa-salugatta-budong-budong-mamuju-tengah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="desa-salugatta-budong-budong-mamuju-tengah" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Gl_gszKFrzaiVybAA5ofxvbL1sNPWc0Ia03NWn5YPwEYP__jzbrHyAOgFuNfBgQdXkROd22RYCbxzA1rFvp7Ou8HzGKsDmK4Gbxa1ozzpfe8kCipt3KLCk00n1zs8bkgRp6_sIJLcyA/s640/desa-salugatta-budong-budong-mamuju-tengah.jpg" title="desa-salugatta-budong-budong-mamuju-tengah" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Batas desa Salugatta, kec. Budong-Budong, kab. Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa titik tertinggi di Salugatta, jika ingin menandai Puncak Indah Salugatta maka Anda akan menemukan kedai di sisi kanan ada sekitar 3- 5 kedai sederhana yang menyajikan berbagai makanan dan minuman ringan dengan fasilitas gaazebo kecil (tempat peristirahatan). Sempurna, mengistirahatkan tubuh yang lelah menghabiskan puluhan tikungan tajam di sepanjang Salugatta, ditemani minuman ringan dan buah-buahan yang ditawarkan oleh pengelola masyarakat setempat. Setiah hari nyaris kedai-kedai di Puncak Indah Salugatta disinggahi kendaraan beroda empat dan kendaraan beroda dua, namun tampaknya lebih disukai oleh rombongan keluarga yang ingin menikmati semilir angin dan hijaunya pohon sawit di bagian sisi jalan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEYrvESMlY-hfHAemCAaukrwuDhHtjDLKkX3hNOAdx0jsSYQYeWvRlyaR9rcMeJxZXUb6OenZ8kFz68WvbwzJOidRiDDfv9FIVsFDmQ1pQRC3WcJSjq5G6p7p-TESi4mK8-DfH_ZwEu2w/s1600/pemandangan-puncak-salugatta-budong-budong-mamuju-+tengah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pemandangan-hutan-sawit-salugatta-budong-budong-mamuju-tengah" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEYrvESMlY-hfHAemCAaukrwuDhHtjDLKkX3hNOAdx0jsSYQYeWvRlyaR9rcMeJxZXUb6OenZ8kFz68WvbwzJOidRiDDfv9FIVsFDmQ1pQRC3WcJSjq5G6p7p-TESi4mK8-DfH_ZwEu2w/s640/pemandangan-puncak-salugatta-budong-budong-mamuju-+tengah.jpg" title="pemandangan-hutan-sawit-salugatta-budong-budong-mamuju-tengah" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemandangan hutan sawit seluas mata memandang di daerah puncak Indah Salugatta, desa Salugatta, kec. Budong-Budong, kab. Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com) </td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Jalur darat sepanjang Salugatta, Budong-Budong, Mamuju Tengah adalah rute yang seru dinikmati, jika ingin lebih seru laluilah dengan kendaraan beroda dua, potret masyarakat petani sawit, hijaunya hutan sawit, dan daerah yang menenangkan tanpa hiruk pikuk kendaraan yang ramai niscaya akan Anda rekam baik dengan mata. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konon Salugatta, masa dahulu adalah daerah sepi yang terkenal dengan daerah rawan kejahatan untuk jalur darat masa tahun 1980-an hingga 1990-an tingkat kriminal cukup tinggi di wilayah ini, daerah yang panjang dengan hutan lebat masa dahulu menjadi kawasan penghadangan kendaraan lintas Palu-Sulawesi Selatan. Namun kondisi ini hanyalah terjadi di masa lalu, kini Salugatta adalah daerah yang aman dilalui, menawarkan kesejukan, keindahan, barisan pepohonan sawit dengan hilir lalu lalang kendaraan truk pengangkut buah sawit setiap waktu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk Anda yang berjiwa petualang, bisa dipastikan Anda akan jatuh cinta dengan topografi wilayah kawasan Salugatta, area hutan hijau yang dibelah jalur jalan berkelok-kelok dengan dataran tinggi dan dataran rendah bergantian. </div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-38943965918739224552018-09-17T18:33:00.000-07:002018-09-17T18:52:01.312-07:00Ini Wahana Wisata Baru Di Mangrove Learning Centre Baluno<div style="text-align: justify;">
Ada wahana wisata baru di Mangrove Learning Centre (MLC) Baluno, kec. Sendana kab. Majene, Sulawesi Barat. Penambahan wahana ini merupakan salah satu cara pengelola untuk kembali menarik minat pengunjung untuk menikmati liburan dengan mengendarai kendaraan air berbentuk bebek, dan kendaraan unik lainnya. Fasilitas wisata ini pernah ditawarkan juga di objek wisata Pantai Mampie, desa Galeso, kec. Wonomulyo, kab. Polewali Mandar, dan terbukti mampu menggaet minat wisatawan untuk menjajal fasilitas seru ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhbFc0ej48SktpK_-5nNSDeaTDm8ABdt7xf1_ryfLx6OySCmNFS0WHraWjaf708xmJrHfAj2CbriFI13Wal5K3qFqjFKP2fkM1ghV2MxWWRE_hHZ791zrfc2e7JG9QnQZHFfPY5T3xStE/s1600/wahana-wisata-baru-mlc-majene.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="wahana wisata baru mlc baluno" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhbFc0ej48SktpK_-5nNSDeaTDm8ABdt7xf1_ryfLx6OySCmNFS0WHraWjaf708xmJrHfAj2CbriFI13Wal5K3qFqjFKP2fkM1ghV2MxWWRE_hHZ791zrfc2e7JG9QnQZHFfPY5T3xStE/s640/wahana-wisata-baru-mlc-majene.jpg" title="wahana wisata baru mlc baluno" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Fasilitas wisata baru di MLC Baluno, kec. Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Aziil Anwar)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan liburan menjadi lebih menarik saat berkunjung ke MLC Baluno, dengan adanya wahana ini, pengelola setempat terus melakukan inovasi di bidang fasilitas untuk membuat pengunjung nyaman. Setiap fasilitas kendaraan air dapat memuat dua orang penumpang, yang digerakkan dengan pedal mirip sepeda, cakupan areanya adalah di sepanjang pintu utama gerbang MLC, dekat pos retribusi, Beragam warna kendaraan air berbentuk bebek mulai dari biru, merah, putih dan kuning bisa dipilih oleh pengunjung. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menikmati fasilitas kendaraan air ini pengunjung dewasa dikenai tarif Rp 10.000 per 15 menit sementara untuk anak-anak tarifnya Rp 5.000 separuh dari harga dewasa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUqmVLXyCPQueDoqnNo2CRPDfr93h9ceKRNlH5rctEelqKSbN1cDtQ1e6EzVkKK8PsGwtb-S7_m2np_Xkim8p1Agj7-McwBMP97qzBoptPGY02kribQudtO8HaXHGG37WR1j3dl_bYeAc/s1600/wahana-wisata-baru-mlc-baluno-majene.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="wahana wisata baru mlc baluno majene" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUqmVLXyCPQueDoqnNo2CRPDfr93h9ceKRNlH5rctEelqKSbN1cDtQ1e6EzVkKK8PsGwtb-S7_m2np_Xkim8p1Agj7-McwBMP97qzBoptPGY02kribQudtO8HaXHGG37WR1j3dl_bYeAc/s640/wahana-wisata-baru-mlc-baluno-majene.jpg" title="wahana wisata baru mlc baluno majene" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Fasilitas wisata baru unik kendaaraan air lapis baja (tank) di MLC Baluno, kec. Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Aziil Anwar)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan hanya kendaran air berbentuk bebek, ada pula satu kendaraan air dengan desain kendaraan lapis baja (tank) lebih dekat dengan analogi tank amfibi milik angkatan laut yang bisa digunakan darat ataupun di laut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penambahan fasilitas wahana wisata baru di MLC Baluno Sendana, mulai dihadirkan pengelola sejak setelah hari raya Idul Adha, (22 Agustus 2018) seperti dijelaskan oleh pengelola, Aziil Anwar .</div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-4101047155868001242018-09-16T19:05:00.003-07:002018-09-16T19:06:17.468-07:00Pakkacaping Mandar Digempur Zaman<div style="text-align: justify;">
Pakkacaping Mandar, nasib passayang-<span class="highlightNode">sayang</span> masih lebih
baik dari tradisi lokal Mandar yang satu ini, ia harus bertarung dengan
kerasnya persaingan dunia hiburan, apalagi jika diduelkan dengan musik
urban. Namun didalam dunia musik tradisional ia ternyata masih
dapat bertahan, dan dilestarikan oleh masyarakat lokal di Sulawesi
Barat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orderan untuk tampil sebagai hiburan mungkin dibawah dari orderan seni rebana dan seni <span class="highlightNode">sayang-sayang</span>, singkatnya ia hiburan tradisi yang sangat-sangat spesifik, <span class="text_exposed_show">peminatnya mungkin hanya orang tua, dan mereka yang mengerti akan isi cerita sastra serupa toloq yang disampaikan. Sifatnya yang statis menjadi satu hal yang akan sangat "menjemukan" saat menyaksikan pertunjukan Pakkacaping. Kadang tunggal, kadang pula ganda, dimainkan oleh kaum laki-laki serta jarang dimainkan oleh kaum perempuan. Alat musiknya lebih ke instrumen tunggal yang nada-nadanya terbatas lebih cocok untuk menjadi pemain tunggal dibandingkan menjadi pengiring, sehingga jadilah pertunjukan Pakkacaping menjadi mirip konser tunggal. </span></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlaCP7HIkfXxAcgtCIleh0jbhrqaQ3mf5Zl0eQ-OmGzJxWZIcNDOWZi8URdstqYIXRPybxjLTHU8xbnhCw67InMbsa-x8Rv6aEEfxqJN1pnwgBirXSD94_xQhtzIDgVoAqhV_uOyBibBg/s1600/pakkacaping-mandar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pakkacaping mandar sulawesi barat" border="0" data-original-height="577" data-original-width="960" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlaCP7HIkfXxAcgtCIleh0jbhrqaQ3mf5Zl0eQ-OmGzJxWZIcNDOWZi8URdstqYIXRPybxjLTHU8xbnhCw67InMbsa-x8Rv6aEEfxqJN1pnwgBirXSD94_xQhtzIDgVoAqhV_uOyBibBg/s640/pakkacaping-mandar.jpg" title="pakkacaping mandar sulawesi barat" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pertunjukan Pakkacaping Mandar dengan <i>peqoro </i>(Foto : Sarliana Stalking)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show">K</span>urang lebih sama seperti wayang di Jawa, yang kadang
disaksikan orang-orang hingga larut malam, dengan bahasa Jawa yang
kental diperdengarkan saat pertunjukan maka kurang lebih sama dengan
pertunjukan seni tradisional yang satu ini. Walau menjemukan, masih ada sekelompok masyarakat yang masih menghadirkan pertunjukan Pakkacaping saat kenduri, atau hajatan keluarga. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi6pR044qmMyHEOPMEw6lbph7JCqG7NCRWphfXPRg7-FgMWvr8QSGhvu7D2fOpl7ZmYWU1w_3uFKU4oM3gny2zXnPnfv9p8eLSTjYNJ9bAUtMcp_ul_K6hryGjS-hFd3a1fHax9MwIRfM/s1600/pakkacaping-mandar-sulbar.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pakkacaping mandar" border="0" data-original-height="577" data-original-width="960" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi6pR044qmMyHEOPMEw6lbph7JCqG7NCRWphfXPRg7-FgMWvr8QSGhvu7D2fOpl7ZmYWU1w_3uFKU4oM3gny2zXnPnfv9p8eLSTjYNJ9bAUtMcp_ul_K6hryGjS-hFd3a1fHax9MwIRfM/s640/pakkacaping-mandar-sulbar.jpg" title="pakkacaping mandar" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pertunjukan Pakkacaping Mandar (Foto : Sarliana Stalking)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Belum lagi hadirnya <i>peqoro </i>yang jadi bahan untuk <i>mappamaccoq</i> kadang jadi kontroversi yang diasosiasikan dengan kata "saweran". Hal ini yang sangat mengundang perbincangan dari para masyarakat </div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-61728757566285693932018-07-01T19:30:00.000-07:002018-07-01T19:34:22.554-07:00Mengambil "Ulu Beke" Milik Imam Dusun, Transisi Kekuasaan Kuliner<div style="text-align: justify;">
Di daerah Mandar, Sulawesi Barat kuliner "Ulu Beke" atau "kepala kambing" punya kasta tertinggi saat dalam prosesi acara makan. Kuliner ini biasanya akan diletakkan pada "Peuluang", peuluang adalah area pemuka agama seperti ustas kampung atau imam dusun membacakan ayat suci Al Quran atau membacakan kitab Barzanji, area ini juga adalah milik para orang tua, hingga sampai pada waktu kapanpun maka pemuda akan sulit mengakses kuliner Ulu Beke ini.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDh5nrNKZgPDQv57uTJWotlFRCAtn5KoKcxYA2RCwtK1ByKXVFw-zE13fnPgT6GDxfpNOkJVPj3ILqnVieEyF0zRxO8GOJBdHrwxpIBU4-cRwK1h_M4AFohBxppjKWRTVv9VB4M1dDtG0/s1600/kuliner-ulu-beke-kepala-kambing-di-mandar-sulbar.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="kuliner ulu beke kepala kambing mandar sulbar" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDh5nrNKZgPDQv57uTJWotlFRCAtn5KoKcxYA2RCwtK1ByKXVFw-zE13fnPgT6GDxfpNOkJVPj3ILqnVieEyF0zRxO8GOJBdHrwxpIBU4-cRwK1h_M4AFohBxppjKWRTVv9VB4M1dDtG0/s640/kuliner-ulu-beke-kepala-kambing-di-mandar-sulbar.jpg" title="kuliner ulu beke kepala kambing mandar sulbar" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kuliner "Ulu Beke" kepala kambing di sebuah acara akikahan di desa
Lapeo, kec. Campalagian, kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto
: www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun terdapat keadaan yang menguntungkan jika acara syukuran ini hanya dihadiri sedikit orang, atau sang ustdadz/imam tidak lagi mengonsumsi makanan kepala kambing. Maka kuliner ulu beke ini akan digseser ke area bawah, area para pemuda yang tentu tak berpantang dengan kuliner yang dikenal membuat tekanan darah jadi tinggi. Sama dengan keadaan saat menghadiri acara akikahan di desa Lapeo, kecamatan Campalagian, kabupaten Polewali Mandar, sehari yang lalu karena sang imam dusun Babatoa sudah "pensiun" dari makanan kepala kambing, (efek kejadian masuk rumah sakit setelah ia mengonsumsi kepala daging), semenjak itu ia tak pernah lagi makan kepala kambing saat disajikan dalam suatu acara. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa dibayangkan bagaimana makanan sang imam dusun/ ustadz kampung atau para penghulu untuk pernikahan di area Mandar, Sulawesi Barat, saat-saat <i>"high season"</i> musim puncak acara adalah setelah Lebaran Idul Fitri (Bulan syawal) ada banyak acara pernikahan yang dihelat hingga mereka bisa dipastikan akan berhadapan kuliner-kuliner dengan tingkat kolesterol dari santan buah kelapa yang dicampurkan dengan daging kambing atau sapi. Jika konsumsi daging terus mereka lakukan maka akan ada satu masa para imam/ustadz ini akan tak bisa lagi mengonsumsi daging, maka kemudian kuliner-kuliner Ulu beke ini secara alami memang harus digeser.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU0SQQpGvJIu4WGUs-onfDUWOPUN-jDNlylWN3Hc2UgIMYjioBjw2MGhdjYEAwG3B0WhGSukRkX0lawjKsnFazrbGXu9g46JB2mHkpR_2xVLAwU_Omvpr8SM-xi2Kh1GqEJr0l-T8W1L0/s1600/kuliner-ulu-beke-kepala-kambing-mandar-sulbar.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="kuliner ulu beke kepala kambing mandar" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU0SQQpGvJIu4WGUs-onfDUWOPUN-jDNlylWN3Hc2UgIMYjioBjw2MGhdjYEAwG3B0WhGSukRkX0lawjKsnFazrbGXu9g46JB2mHkpR_2xVLAwU_Omvpr8SM-xi2Kh1GqEJr0l-T8W1L0/s640/kuliner-ulu-beke-kepala-kambing-mandar-sulbar.jpg" title="kuliner ulu beke kepala kambing mandar" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kuliner
"Ulu Beke" kepala kambing di sebuah acara akikahan di desa Lapeo, kec.
Campalagian, kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto :
www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
</div>
Lalu bagaimana cara mengonsumsi "Ulu beke"? dari luar hanyalah tampak tengkorak kepala Kambing, menurut mereka yang pernah mengonsumsinya adalah dengan mengambil bagian otak dan matanya, ini yang rasanya lezat dan sangat gurih. Jika tak biasa dengan kuliner ini dan tak tahu teknik cara mengonsumsinya lebih baik tidak disentuh, karena dagingnya hanya akan sedikit ditemukan, kecuali setelah bagian otak dan matanya telah diambil.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin nyaris sama dengan kuliner "Ulu Juku" atau kepala ikan di Sulawesi Selatan yang menurut para pencinta kepala ikan sangat lezat dikonsumsi apalagi saat bagian kepala dihisap dan meninggalkan rasa gurih. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4ZoueIM41x8YJJR3GBaV67O3e8l83YpDHQLCaYoOf0Yv8RckYfoqkeq-YhCb7Gb9YZ4-Hjrvme-D4vmzOnj15g3sVYWh4myzX3WTAbU69MxQO3YumlEsdhFRYMpjkSnbeesYSsIlW8UY/s1600/kuliner-ulu-beke-mandar-sulbar.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="kuliner kepala kambing mandar sulbar" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4ZoueIM41x8YJJR3GBaV67O3e8l83YpDHQLCaYoOf0Yv8RckYfoqkeq-YhCb7Gb9YZ4-Hjrvme-D4vmzOnj15g3sVYWh4myzX3WTAbU69MxQO3YumlEsdhFRYMpjkSnbeesYSsIlW8UY/s640/kuliner-ulu-beke-mandar-sulbar.jpg" title="kuliner kepala kambing mandar sulbar" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kuliner "Ulu Beke" kepala kambing di sebuah acara akikahan di desa
Lapeo, kec. Campalagian, kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto
: www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<h3 style="text-align: justify;">
Transisi Kekuasaan Kuliner Ulu Beke </h3>
<div style="text-align: justify;">
Jika dihubungkan dengan filosofi kekuasaan, maka mengambil menu Ulu Beke milik imam seolah adalah hukum alam, kekuasaan atas kuliner Ulu Beke tidak akan pernah bisa dipertahankan secara abadi, akan ada masanya kekuasaan kuliner Ulu Beke harus diserahkan pada mereka yang masih sanggup untuk mengonsumsinya. Sama dengan hukum alam bahwa tidak pernah ada kekuasaan abadi yang dapat dipertahankan, masa akan berganti, dan semua masa punya orang-orangnya sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengambil Ulu Beke kekuasaan kuliner milik Imam Dusun bukan merupakan pelanggaran, apalagi jika sang Imam telah pensiun dari Ulu Beke. Malahan para orang tua akan dengan rela menyerahkan kasta kekuasaan kuliner tertinggi pada mereka yang masih bisa mengatasinya. </div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-65580594145224037572018-07-01T18:45:00.000-07:002018-07-01T19:32:00.003-07:00Vandalisme Cinta Palsu Dan Gadis Manja Di Gerbang Timur Kota Majene <div style="text-align: justify;">
Beberapa hari sebelum bulan Ramadhan 1438 Hijriyah kembali melintasi gerbang timur kota Majene dan mendapati vandalisme nampak terang dan mengganggu mata, tindakan "udik" yang masih dilakukan oleh orang-orang yang tidak sadar akan keindahan, nilai kebersihan. Nampak dengan jelas coretan merah yang mewarnai sisi gerbang kanan dan kiri gerbang timur kota Majene. Sekilas ini nampak mencoreng keindahan yang coba disampaikan oleh Bumi Assamalewuang Majene.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrqh9QcUXAJQxSUv91eLK8xbfk-1EAgBHEXSchHypNvFpUnVY12kLdx2FrFBJ4QRGzY4ynj57SYQqC1TkfqDGa7OZqc9WCBN92laV-aitIjJsfC4Z_ZtFfS4oZM9W47Ly292FxP-kpRVs/s1600/vandalisme-gerbang-timur-kota-majene.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="vandalisme gerbang timur kota majene" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrqh9QcUXAJQxSUv91eLK8xbfk-1EAgBHEXSchHypNvFpUnVY12kLdx2FrFBJ4QRGzY4ynj57SYQqC1TkfqDGa7OZqc9WCBN92laV-aitIjJsfC4Z_ZtFfS4oZM9W47Ly292FxP-kpRVs/s640/vandalisme-gerbang-timur-kota-majene.jpg" title="vandalisme gerbang timur kota majene" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Vandalisme di Gerbang Timur kota kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.co.id)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Di area kanan gerbang tampak tulisan "Mahfud, Irwan, Tobina" entah siapa identitas para penulis ini, jika menebak maka kemungkinan penulis adalah nama identitas penulis, dan kemungkinan besar pelakunya adalah anak dan remaja, tindakan penegasan para anak dan remaja untuk menunjukkan dirinya pada dunia. Dalam usia pertumbuhan dan perkembangan memang selalu ada periode dimana seseorang ingin menunjukkan eksistensi dan keberadaannya, dan biasanya mereka akan meninggalkan jejak berupa tulisan, coretan atau ukiran, serta lukisan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ukuran tulisan nampak jelas, kontras, dengan ukuran "font" tepat mengisi seluruh sisi dinding kanan, betul-betul mengganggu keindahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1t3Hd5QogGp8hNC1_96eaeWaIhYru_90IBPO6W2cT3AiiMsOqEWZSWAHTSGfURHgpocqXlRFWNglK6AjyDjzB68nN8chuir79JfZwTen206X1q2eRfNNeoT2O9yFOnAdb_ryIw0Wiork/s1600/vandalisme-yang-merusak-di-gerbang-kota-majene.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="vandalisme gerbang timur di kota majene" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1t3Hd5QogGp8hNC1_96eaeWaIhYru_90IBPO6W2cT3AiiMsOqEWZSWAHTSGfURHgpocqXlRFWNglK6AjyDjzB68nN8chuir79JfZwTen206X1q2eRfNNeoT2O9yFOnAdb_ryIw0Wiork/s640/vandalisme-yang-merusak-di-gerbang-kota-majene.jpg" title="vandalisme gerbang timur di kota majene" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Vandalisme di Sisi kanan Gerbang Timur kota kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.co.id)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Tulisan vandal ini akan nampak jelas saat melintasi gerbang dari arah kabupaten Majene menuju Kabupaten Polewali Mandar, tamu yang akan meninggalkan area Majene akan melihat dengan jelas coretan anti estetika ini, meninggalkan "kesan buruk" tentu saja sesaat setelah meninggalkan Majene. Sementara seharusnya memberi kesan "baik" saat meninggalkan area Majene. Sementara dinding sebaliknya tampak bersih dari coretan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dinding gerbang sisi kiri juga penuh dengan tulisan/coretan vandal dengan sebagian tulisan "Cinta Palsu" dan "Gadis Manja" dan beberapa nama orang berbaris rapi di bagian bawahnya. Dari warna tulisan pelaku mungkin masih sama dengan yang menulis di sisi kanan, ini karena warna cat yang digunakan sama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx-mh8Hhjs-YHMTcWBu372cJZe3czR1CpQtvO-qD77zPvXtlw3j1ufPSAJvEre5SMGYWn_nuSx60sI_icgUP_lko4GeVVqw9n6BlgUgrjLn8IbEygRRFjqjU7-LI2UqIMwODuN47pCAyo/s1600/vandalisme-gerbang-kota-majene-sulbar.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="vandalisme gerbang timur majene" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx-mh8Hhjs-YHMTcWBu372cJZe3czR1CpQtvO-qD77zPvXtlw3j1ufPSAJvEre5SMGYWn_nuSx60sI_icgUP_lko4GeVVqw9n6BlgUgrjLn8IbEygRRFjqjU7-LI2UqIMwODuN47pCAyo/s640/vandalisme-gerbang-kota-majene-sulbar.jpg" title="vandalisme gerbang timur majene" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Vandalisme di sisi kiri Gerbang Timur kota kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.co.id)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan vandal tidak akan pernah bisa diterima, kecuali ia memang berada di "rumah"nya sendiri misalnya pada kreativitas serupa "graffity wall" atau pada kertas, buku, kanvas. Jika ia melawan keindahan dan kebersihan dan kealamian sudah tentu akan dinilai sebagai tindakan pelanggaran bahkan pada tindakan merusak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu tindakan solutif untuk mencegah anak dan remaja melakukan tindakan vandalisme kembali adalah menyediakan area dan dinding yang menjadi tempat dan area mereka untuk menuliskan nama, dan mencoret ide dalam kepala. Ini yang bisa menjadi sumber ide bagi otoritas pemerintah setempat.</div>
<h3 style="text-align: justify;">
Efek Terhadap Citra Kota</h3>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan Vandal di gerbang kota memberi efek yang sangat buruk pada citra kota, akan terkesan "berbeda" dengan gerbang yang bersih, ini akan mengirimkan pesan anti keindahan dan anti kebersihan, sementara kampanye kebersihan selalu digaungkan oleh otoritas pemerintah di kabupaten Majene</div>
<h3 style="text-align: justify;">
Efek Terhadap Promosi Wisata Daerah</h3>
<div style="text-align: justify;">
Untuk promosi wisata daerah, tindakan vandalisme punya efek viral yang buruk, terlebih jika para pelancong menjadikan gerbang sebagai tempat berswa foto, maka jejak vandal akan tersebar dengan cepat. Pelancong biasanya menjadikan gerbang kota sebagai lokasi untuk berfoto dan menegaskan keberadaan mereka di loksi tersebut. Jika foto gerbangnya saja tampak terlihat "jorok" maka tentu pesan yang disampaikan pada pelancong lain tentu saja sama dengan yang tampak pada foto atau gambar.</div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-40739844850596221292018-05-03T07:35:00.001-07:002018-05-03T07:35:51.646-07:00Jl. Baharuddin Aco, Spot Penjual Kue Bolu Masa Lalu Di Majene<div class="_5pbx userContent _3576" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_3b9" style="text-align: justify;">
Pernah mencicipi kue bolu? kue kering yang biasa menjadi pasangan segelas kopi atau teh saat suasana santai di kampung-kampung. Di Banggae kabupaten Majene, masa tahun 1990-an Jl. Baharuddin Aco adalah lokasi penjual kue Bolu yang cukup ramai, antara Jl. Poros Majene-Mamuju (Jl Jenderal Sudirman) dan Jl. KH, Daeng adalah tempat utamanya. Ada sekitar 5 rumah penduduk yang menjajakan kue tradisional ini. <br />
<br />
Di bilangan Jalan ini, kue bolu ditawarkan di bawah rumah panggung dengan jendela geser dari papan yang dapat dipasang dan dibuka, mirip toko kelontong masa lalu. Lalu di gerai sederhana ini dipajang puluhan toples kaca berukuran tinggi berisi kue bolu yang telah dipanggang, beragam bentuk mulai dari yang mirip bunga, hingga mirip dengan bentuk bongkahan emas di film-film Cina.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHTwEXZDGeALkqWnlnY5bi_pNBCgOHnwXafaEJFso76wrg_XvyzOF6_tCmtHC3vr3afk1q23dswSD0aTywyqK0uJHBClOBx8g_Au6_S_X-cX7wrwXY9hzLwjLJ74AM_v2B7UCy4lngH6Y/s1600/kue-bolu-mandar-di-banggae-majene.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="kue bolu tradisional mandar " border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHTwEXZDGeALkqWnlnY5bi_pNBCgOHnwXafaEJFso76wrg_XvyzOF6_tCmtHC3vr3afk1q23dswSD0aTywyqK0uJHBClOBx8g_Au6_S_X-cX7wrwXY9hzLwjLJ74AM_v2B7UCy4lngH6Y/s640/kue-bolu-mandar-di-banggae-majene.jpg" title="kue bolu tradisional mandar " width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jenis kue bolu tradisional seperti yang biasa ditawarkan di kedai-kedai di Jl. Baharuddin Aco, Kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
Kue bolu tradisional ini punya dua varian, ada yang memakai gula putih, dan ada
juga yang memakai bahan gula merah (gula aren), mudah menandainya, jika warnanya lebih dominan putih, maka bahannya gula putih, jika agak cokelat gelap maka bahannya adalah gula aren. <br />
<br />
Tak begitu jelas sampai masa tahun berapa penjual kue Bolu ini bertahan di Jl. Baharuddin Aco, yang jelas saat ini, tak ada lagi rumah yang menjajakan kue bolu disana, padahal dahulu, kue-kue ini biasanya dipesan langsung oleh warga Majene dan biasanya dijadikan buah tangan, atau sebagai bawaan saat berkunjung ke keluarga yang lain (untuk urusan hadiah, isian ziarah ke keluarga yang baru saja melahirkan atau sebagai isian untuk menziarahi keluarga yang baru saja pulang melaksanakan ibadah haji). Orang-orang biasanya akan membawa wadah sendiri untuk kemudian diisi, dan biasanya dibungkus dengan kain. <br />
<br />
Tampaknya kawasan Tanjung Batu memang merupakan produsen kuliner-kuliner tradisional di Banggae, wilayahnya saat ini masuk kedalam kecamatan Banggae Timur, semenjak dimekarkan dari kecamatan Banggae. Tak jauh dari Jl. Baharuddin Aco juga terdapat penjaja kuliner yang terkenal di Jl. KH. Daeng, depan eks pasar tradisional yang menjajakan nasi kuning dengan bungkus daun pisang.<br />
<br />
Pengamatan terakhir saat melintasi bilangan jalan ini, tak ada lagi rumah yang menawarkan kue bolu tradisional, ia punah, entah apa sebabnya.<br />
<br /></div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-64378900569662718192018-04-19T19:25:00.001-07:002018-04-19T19:27:35.120-07:00Pesan Bijak Vandal Di Hutan Pinus Tapango<div style="text-align: justify;">
Ada hal yang menarik saat beberapa waktu yang lalu mengunjungi hutan pinus Tapango yang terletak di desa Batu, kecamatan Tapango, kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Pada salah satu fasilitas sederhana serupa rumah pohon yang diletakkan diantara batang-batang pohon pinus terdapat petikan pesan vandal yang tergolong bijak, tertera dengan jelas di batang bambu yang menjadi tepi alas rumah pohon tulisan "Jagalah Keperawanan" pesan sederhana yang mungkin berarti jika direnungi lebih jauh. Betapa tidak, jika di Indonesia kasus-kasus tindakan asusila marak di tempat-tempat wisata, tempat-tempat ini menjadi lokasi bagi para remaja atau pemuda dan pemudi pergi bersama, ada yang memadu kasih, dan menjadikan lokasi wisata menjadi tempat bertemu. Tentu saja, potensi tindakan-tindakan asusila tentu saja meningkat dan jika tak jadi perhatian ini dapat merusak citra objek wisata tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perilaku vandal lagi-lagi tidak akan pernah lepas dari dugaan pada para kelompok remaja yang memiliki karakter ingin menunjukkan diri dan haus akan pengakuan atas individu atau kelompok, hal ini yang lebih mendekatkan dugaan pelaku vandal adalah pada para remaja, walaupun orang dewasa, juga tidak selamanya bisa terbebas dari dugaan pelaku Vandal. Jika menganalisa tulisan yang tertera di batang bambu dengan pergantian huruf kapital dan huruf kecil maka dugaan tentu akan mengarah pada remaja labil yang kemungkinan menuliskannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun apa yang dituliskannya mungkin saja menjadi pesan bijak, dan berkesan "terlalu jauh" untuk ukuran remaja, namun hal ini bisa saja terjadi mengingat globalisasi dan informasi via media massa telah jauh merangsek hingga ke desa dan dusun. Maka perilaku asusila jadi ancaman yang berarti dan disadari sendiri oleh remaja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbagai macam tindakan asusila di objek wisata telah menjadi kabar yang santer di media massa nasional atau lokal, dan hal ini juga punya kemungkinan yang sama dan dapat terjadi di hutan pinus Tapango, hanya kesadaran para pengunjung yang akan menetralkannya dari tindakan yang tidak terpuji ini. Beberapa pengelola objek wisata biasanya akan memberi peringatan lewat papan pengumuman, ini pada kasus yang jika terdapat laporan masuk pada pengelola, maka biasanya akan dipasang pengumuman untuk pelarangan tindakan asusila. Tentu saja pengelola biasanya akan melakukan pengawasan pada pengunjung, namun jika belum dikelola secara serius maa objek-objek wisata akan rawan pada tindakan ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Toraja, Sulawesi Selatan misalnya ada aturan yang dikenakan pada pengunjung, atas kerjasama pemerintah setempat dan pemuka adat untuk memotong seekor babi jika ditemukan atau terbukti melakukan tindakan asusila di tempat wisata. Tentu saja hal ini disesuaikan dengan norma dan budaya yang berlaku di objek wisata setempat yang memiliki karakter budaya dan tradisinya sendiri. Poin pentingnya adalah perlu adanya pengawasan dan alur pelaporan jika ditemukan tindakan asusila di tempat wisata. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgihSzz4fVNp3pXqq9BGXZSPkCLtj-Y_niu9_z7TlQ6cocyURpjn7oFj4QkK5ag1NhX_e5whaXCn4Ay79Wapw07plWoT0NlUoae1vHVohCdTt8idQ9fkxVCxrv3ni4c5rlwB9qY29goVZE/s1600/pesan-bijak-vandal-di-hutan-pinus-tapango.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pesan bijak vandal di hutan pinus tapango polman" border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgihSzz4fVNp3pXqq9BGXZSPkCLtj-Y_niu9_z7TlQ6cocyURpjn7oFj4QkK5ag1NhX_e5whaXCn4Ay79Wapw07plWoT0NlUoae1vHVohCdTt8idQ9fkxVCxrv3ni4c5rlwB9qY29goVZE/s640/pesan-bijak-vandal-di-hutan-pinus-tapango.JPG" title="pesan bijak vandal di hutan pinus tapango polman" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tulisan "Jagalah Keperawanan" yang tertera di batang bambu di salah satu fasilitas sederhana yang dimiliki hutan pinus desa Batu, kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin terlalu jauh jika berpikir pada hilangnya keperawanan di lokasi objek wisata, tetapi hal ini bisa saja terjadi dan punya potensi yang cukup tinggi, lokasi objek seperti hutan pinus tentu tidak akan lepas dari kemungkinan ini. Satu hal yang perlu menjadi panduan adalah berwisata lah dengan baik tanpa melakukan tindakan asusila yang melanggar norma dan aturan sosaial masyarakat setempat. Karena jika melanggar norma yang berlaku di tempat wisata, tentu saja akan ada sanksi atau hukuman atas pelanggaran yang dilakukan. Pun ada sisi religis agamis yang diharapkan berfungsi sebagai peringatan untuk tidak melanggar aturan-aturan agama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harapan pada tak adanya tindakan asusila yang dilakukan di hutan pinus Tapango tentu saja merupakan harapan semua pengunjung, ini mendatangkan rasa nyaman saat berkunjung ke tempat ini, dan dapat membantu membangun citra objek wisata hutan pinus sebagai lokasi yang tepat untuk menikmati alam, dan mendamaikan perasaan diantara batang-batang pohon pinus yang masih alami. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-81544393635750055212018-04-18T00:55:00.001-07:002018-04-18T00:55:27.833-07:00Nalambaqtia Muitai, Konsep Pabrik Berjalan Di Tapango<div style="text-align: justify;">
Kali pertama menginjakkan kaki di kecamatan Tapango, ternyata daerah yang dimiliki kabupaten Polewali Mandar ini sangat kaya akan sumber daya alam dan hasil bumi, mulai dari pertanian (ladang sawah) dan perkebunan (kakao, kelapa, kemiri, jati putih). Semua komditas ini mudah ditemukan di setiap sudut-sudut desa yang ada dalam kecamatan ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa produk unggulannya? Kakao jawabannya, hampir semua wilayah memiliki Kakao, menelusuri jalan-jalan beton penghubung desa atau dusun maka kita akan mudah menemukan pohon ini dibudidayakan secara massal. Lalu di pusat kota kecamatan tampak jelas di jalur utama jalan berdiri sebuah gudang berukuran besar tempat penyimpanan Kakao. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa hal yang menarik di Tapango adalah adanya konsep "pabrik mobile" atau "pabrik berjalan", mulai dari penggilingan padi sistem "mobile" hingga pemotongan kayu berukuran besar yang juga "mobile". Hal ini tertangkap mata saat menelusuri jalan antara desa dari desa Rappang - desa Pelitakan - desa Batu. Di daerah ini, mesin-mesin mendatangi konsumen untuk melakukan tugasnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena Tapango juga banyak memiliki areal persawahan maka pabrik penggilingan padi berseliweran kesana kemari, terutama setelah masa panen. Mereka melayani permintaan untuk menggiling gabah menjadi beras, hingga membantu petani yang ingin mengubah gabahnya menjadi beras. Pemandangan pabrik berjalan yang sedang beroperasi menggiling gabah sudah menjadi pemandangan yang lumrah di Tapango. Hampir sama dengan di daerah-daerah lain di Sulawesi misalnya di Kabupaten Pinrang. Mesin pabrik yang biasanya statis diangkat ke bagian belakang mobil pick up dan dijalankan dengan bantuan bahan bakar. Sama halnya dengan mesin pabrik yang ada di gudang, hanya saja ukurannya untuk mobile lebih sedikit kecil. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu yang menyita perhatian adalah pabrik penggilingan padi yang sedang melintasi jalur utama desa Batu menuju desa Pelitakan di akhir bulan Mei 2018 kemarin kemungkinan besar ia dimiliki orang Mandar ada petikan menarik di bagian belakang mobilnya "Nalambaqtia Muitai" yang artinya "Kamu Pasti Akan Mencariku", konsep bahwa konsumen akan mencari pabrik penggilingan padi yang mobile jika ia adalah petani yang butuh mengubah gabah menjadi beras. <br />
<br />
Nilai tawar yang dimiliki pabrik berjalan seolah lebih tinggi jika dibandingkan dengan derajat konsumen, pabrik berjalan merasa di atas awan dan lebih dibutuhkan, sehingga kemudian merasa lebih superior dibanding konsumennya, ini pesan yang seolah ingin disampaikan pemilik kendaraan ini.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTir08LNhYGVadvMh47t-6QWwpVVmNLxFrNGzBawjlqFfrtWTZt53u1apIdWRu1z3-AoPfOtFxCVEsW-RkEOTDqO7Hpl1jIHSc0TGu8yGG2pTpyZhVTMAR-0pxbk7n4JQOAyel_2-y8OE/s1600/pabrik-padi-berjalan-tapango.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pabrik penggilingan padi berjalan tapango polman" border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTir08LNhYGVadvMh47t-6QWwpVVmNLxFrNGzBawjlqFfrtWTZt53u1apIdWRu1z3-AoPfOtFxCVEsW-RkEOTDqO7Hpl1jIHSc0TGu8yGG2pTpyZhVTMAR-0pxbk7n4JQOAyel_2-y8OE/s640/pabrik-padi-berjalan-tapango.JPG" title="pabrik penggilingan padi berjalan tapango polman" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pabrik penggilingan padi <i>"mobile" </i>yang melintasi jalur utama kecamatan Tapango, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain komoditas Padi, Kakao, maka pohon jati putih juga banyak dibudidaya di Tapango, ada jasa pemotongan kayu berukuran besar (Somel) yang juga berkonsep "mobile" di daerah ini. Mobil bentuk pick up dengan bantuan mesin diletakkan dibagian belakang dengan mata gergaji besar dan tunggal siap membelah pohon kayu jati putih yang dimiliki warga. Warga di Tapango kadang menanam pohon jati putih sendiri di lahan mereka, kemudian setelah berukuran besar pohon kemudian ditebang dan dipotong dengan bantuan jasa pemotongan Somel ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang Mandar di Sulawesi Barat biasa menyebut usaha pemotongan kayu olahan ini dengan kata "Somel" yang setelah dicari padanannya ternyata berasal dari istilah "Saw Mill" usaha memotong kayu dengan mesin dari bentuk batang pohon menjadi potongan kecil bentuk balok atau papan. Somel sama seperti konsep penggilingan padi, awalnya "statis" potongan kayu dalam bentuk silinder dibawa ke tempat pemotongan untuk dipecah menjadi bagian kecil. Namun seiring waktu somel berubah menjadi "mobile" mengunjungi langsung konsumen kayu dan memotong kayu di tepi jalan, bukan lagi di pabrik atau di gudang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari statis menjadi mobile, dari diam menjadi bergerak, -seperti itulah dunia akan berubah, pola bisnis dan pemasaran hasil pertanian dan perkebunan sedikit banyak juga berubah, manusia dituntut untuk menjadi lebih kompetitif untuk memburu pelanggan dan konsumen, hingga layanan jasa dan produk juga akan semakin menawarkan layanan dan produk yang diharapkan berkualitas tinggi. Satu hal yang kemudian pasti adalah selalu ada perubahan dan dinamika sepanjang tahun, tak ada yang tak berubah, manusia harus melakukan adaptasi untuk perubahan yang akan segera terjadi, bahkan pada daerah-daerah atau kantong-kantong wilayah dengan kebiasaan, budaya, dan tradisi yang kuat. </div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-20144648038691148992017-07-08T19:55:00.000-07:002017-07-08T19:55:25.033-07:00Sendana Majene, Selalu Soal Lezatnya Kuliner Cumi-Cumi<div style="text-align: justify;">
Bicara soal Sendana Majene, tak bisa lepas untuk soal bahasan kuliner, kecamatan yang ada di kabupaten Majene ini punya ikon menarik untuk soal wisata kuliner. Sendana paling dikenal karena kuliner bau tuing-tuing (ikan terbang) nya di daerah Labuang, sekitar 1-1,5 km sebelum masuk daerah Somba, kota kecamatan Sendana. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sendana menawarkan banyak pilihan untuk Anda yang menyukai wisata kuliner, salah satu pilihan utamanya adalah mencicipi kuliner cumi-cumi. Sendana pada beberapa masa dalam setahun akan "diserang" oleh hewan bertentakel dan punya senjata hitam ini. Di dalam jajaran makanan "seafood" cumi berada dalam kategori makanan kelas atas. Coba saja saat berada di kota besar, Anda masuk ke rumah makan dan restoran, saat ada menu cumi, maka harganya akan berada di atas menu-menu lainnya. Sendana menawarkan menu cumi dalam harga yang terjangkau, bahkan akan sangat terjangkau saat Sendana diserbu dengan cumi hasil tangkapan nelayan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perairan kabupaten Majene dari Banggae hingga Sendana banyak didatangi cumi-cumi, namun tampaknya hanya Sendana yang menjadikan cumi sebagai menu pilihan utama. Saat musimnya tiba maka cumi dapat Anda temukan dijadikan pilihan menu di warung sederhana Tuing-Tuing di daerah Labuang, coba saja bertanya pada pemilik warung, jika sedang <i>"ready" </i>maka tentu saja Anda daat memesannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cumi di dearah Sendana Majene biasa diolah kedalam dua cara, direbus atau dibakar jika direbus maka ia akan ditambahkan dengan asam mangga, pelengkap bahan makanan yang wajib di suku Mandar, bahan pelengkap yang mutlak ada di beberapa masakan khas tradisional, seperti untuk menu ikan kuah kuning <i>(bau peapi). </i>Pengolahan cumi rebus kurang lebih sama seperti membuat <i>bau peapi</i>, hingga kuah hitamnya akan sedikit memberi rasa asam dan gurih saat dirasakan oleh lidah. Ada hal yang seolah sama untuk semua cumi yang disajikan di daerah Sendana, ia diolah masih dalam keadaan sedikit "berkaret" tak bisa seutuhnya dipisahkan di tiap potongannya. Sementara di Banggae Majene saat menikmati cumi maka cuminya akan lebih lunak hingga mudah dipotong. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain direbus, teknik lain mengolah cumi adalah dengan dibakar, rasanya juga lezat, tentu saja akan sedikit lebih "berkaret" dibandingkan dengan cumi rebus. Jika cumi rebus dapat dinikmati dengan kuah, maka cumi bakar/panggang murni Anda menikmati satu buah cumi dengan utuh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian cumi rebus dan bakar yang lezat dikonsumsi adalah bagian kepala, badan, dan ekornya, sensasi kekenyalan saat dikunyah dan rasa kuahnya yang gurih dan sedikit asam adalah alasan orang-orang menyukai kuliner yang satu ini. Walaupun punya nilai kolesterol tinggi, ia jadi tujuan kuliner orang-orang yang menyukai seafood. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTxpVojZFnorSQ3tDMbaMxIXnPMK0EBPAPUHyJneqFxHnBSswK80vpELhsZ4Rw6eghFpGHyr4_FMyAx9xkgJnYnBXrz9mllB5fu3RGXnkBRfleyfOXprvJlMgIhBp23yIQuE4WG962-c8/s640/kuliner-sendana-cumi-rebus.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cumi rebus dengan kuah hitam di daerah Apoang, kec. Sendana, kab. Majene (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Di daerah Sendana Majene, saat disajikan cumi dapat disandingkan dengan sayur kacang hijau dengan campuran kuah santan, serta ikan kuah kuning <i>(bau peapi) </i>selain itu ada jepa (makanan tradisional Mandar dari singkong). Jika tak ingin perut Anda terasa penuh sandingkan sepiring nasi, sayur santan kacang hijau dan beberapa potong cumi, jika ditambah dengan sepotong jepa maka pasti perut Anda akan dijamin penuh. Kandungan karbohidrat jepa sudah pasti akan membuat Anda kenyang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtorNqX0BjS1qTix7iAqt0DR-0EvtiNqKLyYHxkXWEWFYBB5SkYPeQ1AKPFM1HIGcrbN1dRhmrAVfj08sY-K5osw5lZNuDRTQ2alwXu1XyQjH5IIvrXNFf_LCCNciegygWYbqtv9fR5T0/s1600/kuliner-sendana-sayur-santan-kacang-hijau.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtorNqX0BjS1qTix7iAqt0DR-0EvtiNqKLyYHxkXWEWFYBB5SkYPeQ1AKPFM1HIGcrbN1dRhmrAVfj08sY-K5osw5lZNuDRTQ2alwXu1XyQjH5IIvrXNFf_LCCNciegygWYbqtv9fR5T0/s640/kuliner-sendana-sayur-santan-kacang-hijau.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sayur kacang hijau dengan campuran kuah santan (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
Jika tak ingin melewatkan rasa yang gurih, maka Anda dapat menyatukan cumi, nasi, dan ikan kuah kuning <i>(bau peapi) </i>kedalam satu piring dan rasakan kelezatan ikan tuna dan cumi secara bergantian. <br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUf5XpZ6cd442ZzXajBXxlHU5XNE2DrUBi6-DOykkgQxtohfyffG4oabVyqidMF0TxQqXy37wbJ7R6ktop3B_PpNaWjwomcILcHNk2ndwr92FJS5DZh8-leUzq6frJZUxSXCvphs2ipf8/s1600/kuliner-sendana-mandar.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUf5XpZ6cd442ZzXajBXxlHU5XNE2DrUBi6-DOykkgQxtohfyffG4oabVyqidMF0TxQqXy37wbJ7R6ktop3B_PpNaWjwomcILcHNk2ndwr92FJS5DZh8-leUzq6frJZUxSXCvphs2ipf8/s640/kuliner-sendana-mandar.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menu cumi dan ikan kuah kuning <i>(bau peapi) </i>dan sayur kacang hijau santan (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Jika perut Anda masih punya ruangan yang tersisa untuk diisi pilihlah menu jepa yang disandingkan dengan kuah ikan kuning <i>(bau peapi) </i>menurut orang-orang Mandar ini adalah pasangan yang sempurna dan sangat tepat. Kuliner jepa (singkong panggang) adalah kuliner nomor wahid di suku Mandar, jika Anda sempat mengunjungi kantong wilayah orang-orang Mandar maka carilah kuliner ini, kuliner yang selalu dirindukan dan berada di jajaran atas kuliner tradisional favorit. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHpg2Wm_M2rgUQgBQRKHUSr-TOvrrluB6xNy9l-I5LgaM4144upLEsZi4lpV8L1hHyWEnwl7clyvi8_dmC65NRrB8OUejybYwheImzSlrXm-arfDLNwNJ09FXPeb4siII2JeTo_dCJfsU/s1600/kuliner-sendana-jepa.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHpg2Wm_M2rgUQgBQRKHUSr-TOvrrluB6xNy9l-I5LgaM4144upLEsZi4lpV8L1hHyWEnwl7clyvi8_dmC65NRrB8OUejybYwheImzSlrXm-arfDLNwNJ09FXPeb4siII2JeTo_dCJfsU/s640/kuliner-sendana-jepa.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kuliner jepa yang dapat disandingkan dengan menu ikan kuah kuning <i>(bau peapi) </i>(Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Sendana Majene punya ikon menari untuk wisata kuliner, ada banyak pilihan menu di daerah ini yang dapat Anda nikmati dan cumi, jepa, serta ikan kuah kuning hanyalah beberapa dari sekian banyak kuliner lainnya yang ditawarkan di lintasan jalur trans Sulawesi Barat. Hidangan kelapa muda di Apoang, ikan tuing-tuing (Ikan terbang) di Labuang adalah pilihan yang juga dapat Anda nikmati. Mudah menandainya, saat Anda masuk dalam wilayah kec. Sendana, setelah melalui jembatan batas kecamatan Pamboang dan Sendana maka Anda akan disambut oleh gerbang bertuliskan "Selamat datang di Kawasan Wisata Kuliner Sendana" sepanjang gerbang hingga gerbang berakhir Anda dapat menemukan warung-warung sederhana yang menjajakan kuliner tradisional khas Sendana Majene. </div>
<br />
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-64712310942573122612017-04-21T17:10:00.000-07:002017-04-21T17:10:02.042-07:00Pelabuhan Majene, Spot Pemancing Handal Berburu Ikan<div style="text-align: justify;">
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Pelabuhan
kecil Majene terletak di depan Taman Kota Majene dan gedung Assamalewuang berjarak 200-500 meter dari pusat ibukota kabupaten Majene. Saat sore hari pelabuhan kecil ini akan dipenuhi dengan kumpulan pemancing
handal, pemburu ikan-ikan jenis baronang, bahkan hingga jenis ikan pari
kadang diangkat ke daratan oleh para pehobi wisata menangkap ikan dengan mata pancing. <br /> <br /> Para pemancing ini
biasanya dibantu oleh jasa perahu sampan (lepa-lepa) yang dibayar, dan
mengantarkan ujung kail ke bagian perairan yang lebih jauh. Untuk sekali mengantarkan kail mereka biasa dibayar dengan besaran uang Rp 5.000 - Rp 10.000. Dengan jasa ini sang pemancing yang tidak punya kail panjang biasanya dapat menjangkau perairan yang lebih jauh dan sesuai dengan lokasi yang diinginkannya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span><br /><span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Sambil menunggu kail disambar ikan, para pemancing menghabiskan waktu dengan bermain domino atau sekedar mengobrol. Bagian pelabuhan ini didominasi para pemancing sementara pengunjung lain adalah warga Majene yang kadang hanya sekedar pelesiran di atas dermaga kayu yang mulai lapuk dimakan usia. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Majene memang tak jauh dari hal-hal yang berkaitan dengan pesisir, banyak kegiatan ekonomi berhubungan dengan laut, ratusan teluk kecil membentang di Sulawesi Barat dan Majene menyumbang banyak diantaranya. Profesi masyarakat juga banyak yang berhubungan dengan laut, profesi nelayan cukup banyak ditemukan di sepanjang pesisir kec. Banggae dan Banggae Timur, belum lagi untuk kecamatan-kecamatan yang ada diluar kota kabupaten. </span></span><span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"> </span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWHszKWDUETgLJXij1SxaotRZTZD_ZlRjrxESdONpGmeOE9Lot36Dhes0ObKsINwbEIVdPoe3DpzToZIS0g0lg6TylBUvKyumzhOj8odHo73lh8Cs2DOST_e1JBhAyaV02F-aun7uREAw/s1600/pelabuhan-majene.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pelabuhan majene" border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWHszKWDUETgLJXij1SxaotRZTZD_ZlRjrxESdONpGmeOE9Lot36Dhes0ObKsINwbEIVdPoe3DpzToZIS0g0lg6TylBUvKyumzhOj8odHo73lh8Cs2DOST_e1JBhAyaV02F-aun7uREAw/s640/pelabuhan-majene.jpg" title="pelabuhan majene" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Para pemancing yang berkumpul di ujung pelabuhan kayu di lingkungan Pangali-Ali, kecamatan Banggae, kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span><span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span><span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Majene
terkenal dengan pelabuhan kecilnya, dulu sering disinggahi kapal-kapal
berukuran medium, namun hingga saat ini jarang dikunjungi, kemungkinan
penyebabnya kedalaman laut di sekitar pelabuhan berkurang,, terakhir
sebuah perahu kontainer terjebak di perairan dekat pelabuhan. <br /> <br />
Satu yang khas di Pelabuhan Majene, ada batu piramida di tepiannya,
dulu hingga kini pusat keramaian Majene saat sore selalu bertumpu di
pelabuhan kecil ini, walau pantai Dato dan Pantai Barane jadi idola
baru, pelabuhan Majene tidak kehilangan penggemarnya.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRZvLvxz2Y_Ih-ryIJYWBnw7qAN9vjOLpS3WEeSoaJyNvPe3gO_L_wKuMiaclgJyXYZ-U32LfDIEA0Wcm0BpWNZgF4tKIyJ_zaQCFfGKeFo_DMFGuXWEnHMgx7QrXxudLLCJszAJAJLho/s1600/batu-penahan-ombak-pelabuhan-majene.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="batu penahan ombak pelabuhan majene" border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRZvLvxz2Y_Ih-ryIJYWBnw7qAN9vjOLpS3WEeSoaJyNvPe3gO_L_wKuMiaclgJyXYZ-U32LfDIEA0Wcm0BpWNZgF4tKIyJ_zaQCFfGKeFo_DMFGuXWEnHMgx7QrXxudLLCJszAJAJLho/s640/batu-penahan-ombak-pelabuhan-majene.jpg" title="batu penahan ombak pelabuhan majene" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Batu piramida yang khas di tepian pelabuhan Majene, kab. Majene, Sulawesi Barat (foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span><span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Saat
ini kabupaten Majene, Sulawesi Barat memiliki dua pelabuhan kecil,
satunya berada di lingkungan Pangali-Ali dan yang baru terletak di
lingkungan Passarang, pelabuhan baru Majene dibangun oleh pemerintah
dengan alasan kedalaman laut yang tidak cukup untuk disandari oleh kapal
berukuran besar, sementara pelabuhan baru di Passarang kini telah
dibangun dan kabarnya lebih luas dan lebih besar dibandingkan pelabuhan
lama Majene. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Hal
yang sama dari kedua pelabuhan ini adalah masing-masing menjadi lokasi
terbaik untuk memancing ikan berukuran besar, tidak sedikit di dua
lokasi ini para pemancing bisa menangkap jenis ikan yang berukuran
besar. Anda hobi memancing? silahkan datang ke tepian dua pelabuhan di Majene, pelabuhan Pangali-Ali atau pelabuhan Passarang dan bergabunglah dengan para pemancing-pemancing handal di sisi dua pelabuhan ini, ragam ikan siap menyambar mata pancing Anda.</span></span></div>
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span></div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-79174587004406487342017-04-19T05:45:00.001-07:002017-04-19T07:09:56.589-07:00Melintasi Warung Tradisi Mandar, Sepabatu, Kec. Tinambung, Kab. Polewali Mandar<div style="text-align: justify;">
Warung Tradisi Mandar, nama warung kecil di dekat jembatan Tinambung, berjarak 50 meter dari jembatan sungai Tinambung dan berada diantara masjid Sepabatu, di jalur tikungan tajam sesaat sebelum meninggalkan Tinambung menuju Majene. Jika menuju kota Majene maka warung tradisi ini akan berada di sisi kanan sementara jika menuju kota Polewali berada di sebelah kiri.<br />
<br />
Warung ini tampaknya tak begitu terkenal, di sisi kanannya terdapat
penjaja putu karoro, kuliner putu di suku Mandar yang rasanya lezat.
Tampak bagian depan warung di label identitasnya warung ini menyediakan
menu diantaranya ; putu karoro, sop, nasi kuning, buras, nasi putih,
ketupat serta sokkol. Jika ingin menemukan rumah makan di kecamatan
Tinambung, maka lumayan sulit mendapatinya. Namun jika menyebut nama
"warung" mungkin akan lebih banyak yang ditemukan. Minimnya pasar rumah
makan kemungkinan mejadi penyebab tak adanya tempat makan yang lebih
tinggi diatas kelas warung. </div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihF83FsUsQ0dgfCGZ5LOFkGALO9doysb6wCW1gnbmo-IEmQ2mWw_Oi2cxB12i0cB0ao9g6lQtfpYUZer2eUcdwX_GRZyZeI1tHldaYe2OODX_iU8G1e9xySbrJak6UUXXtbaI6mYonZBU/s1600/warung-tradisi-mandar-tinambung.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="warung tradisi mandar tinambung" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihF83FsUsQ0dgfCGZ5LOFkGALO9doysb6wCW1gnbmo-IEmQ2mWw_Oi2cxB12i0cB0ao9g6lQtfpYUZer2eUcdwX_GRZyZeI1tHldaYe2OODX_iU8G1e9xySbrJak6UUXXtbaI6mYonZBU/s640/warung-tradisi-mandar-tinambung.JPG" title="warung tradisi mandar tinambung" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Label identitas warung tradisi Mandar sekitar 50 meter dari jembatan sungai Tinambung, Sepabatu, kec. Tinambung, kab. Polewali Mandar (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Sayang saja, kami tak sempat menjejakkan kami kedalam warung sederhana saat mampir membeli Putu Karoro di kedai disebelahnya (01/07/2017) ini untuk sekedar mencicipi sajian menu yang ditawarkan. Bagian warung berlantai kayu dengan bagian pagar depan besi bermotif ulir. Bangunan warung terdiri dari dua, yaitu bagian atas dan bawah, bagian warung diatas hampir sejajar dengan jalan, sementara bagian bawahnya terletak di lantai dasar. Ini wajar karena warung ini terletak di bantaran sungai Tinambung. Kemungkinan sang pemilik warung menggunakan bagian atas untuk berjualan sementara di bagian bawah adalah bagian rumah pribadi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicNJv1IkCBfeMLBx6EoRXj4tMPxU8RyS6W66sjDUKCl5OmD3iawwDBUVhwNedDNBWJdbCOLAFQUxbW0VsFnxVBDoJKwGKocVH9t8Zk40aaxX2y-zCNeAD_95dTZ9XZbvEzBwIdX4NjDnU/s1600/warung-tradisi-mandar-tinambung-polman.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="warung tradisi mandar tinambung polman" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicNJv1IkCBfeMLBx6EoRXj4tMPxU8RyS6W66sjDUKCl5OmD3iawwDBUVhwNedDNBWJdbCOLAFQUxbW0VsFnxVBDoJKwGKocVH9t8Zk40aaxX2y-zCNeAD_95dTZ9XZbvEzBwIdX4NjDnU/s640/warung-tradisi-mandar-tinambung-polman.JPG" title="warung tradisi mandar tinambung polman" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tampak bagian depan warung tradisi Mandar di Sepabatu, kec. Tinambung, kab. Polewali Mandar (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hampir sama dengan warung-warung lokal lainnya di area kecamatan, menu yang tertera di label adalah kuliner lokal umum. Hal ini cukup baik terutama jika ingin berburu makanan bercitarasa lokal. Kuliner seperti sokkol, dan putu karoro bisa jadi pilihan menu yang wajib untuk dicicipi, karena buras, ketupat, sop sudah terlalu biasa., sementara jika Anda adalah penggemar makanan berkelas maka akan kesulitan mencari tempat makan yang agak berkelas apalagi jika berada di Tinambung. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tampak jelas bagian warung tradisi Mandar ini juga menyajikan makanan ringan dan minuman ringan, yang hampir sama dengan warung-warung lokal lainnya yang ada di kabupaten. Selain menu sajian utama, makanan dan minuman ringan dapat menjadi penutup atau makanan sela. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekilas melihat warung Tradisi Mandar di Sepabatu ini tampaknya tidak ramai dengan pengunjung, kuliner lokal Sokkol Bunga yang letaknya didekat masjid raya Al Hurriyah Tinambung kabarnya lebih ramai dengan pelanggan, bahkan konon jika tak segera berkunjung maka siap-siap saja pusang dengan harapan dan tangan kosong. </div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-51460152528815845222017-04-14T22:05:00.000-07:002017-04-14T22:22:53.306-07:00Sudirman Rasyid, Legenda Lagu Daerah Mandar Masa Kaset Pita<div data-contents="true" style="text-align: justify;">
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="24i43-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="69i7r-0-0">
<span data-offset-key="69i7r-0-0"><span data-text="true">Sebelum masa keemasan penyanyi lagu daerah Mandar H. Amri Haiya - Hj. Erny Parewasi yang populer dengan lagu-lagu "Tekengaq Di Gulingmu" dan Tosumombal" konon ia pernah berjaya. Ia adalah Sudirman Rasyid penyanyi lagu daerah Mandar tahun 1980-an, suaranya melengking tinggi, pasangan duet dengan Ria Aswati dalam sebuah album dengan lagu daerah pesan budaya Mandar yang sangat kuat. </span></span><br />
<br />
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="4cmbk-0-0">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2633676227660496815" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><span data-offset-key="4cmbk-0-0"><span data-text="true">Dari
beberapa penelusuran daftar karya-karyanya di internet <a href="https://www.loc.gov/audio/?fa=location%3Aindonesia%7Clocation%3Asulawesi+selatan&all=true&st=list">disini</a> ,
ia mulai dikenal di antara tahun 1980-an, sebelumnya terdapat nama
Halija dengan karya tahun 1979. Berikut ini adalah beberapa karyanya
yang tertera di laman internet :</span></span></div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="2bgig-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="2bgig-0-0">
<span data-offset-key="2bgig-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="3ocvb-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="3ocvb-0-0">
<span data-offset-key="3ocvb-0-0"><span data-text="true">1. Tipalayo ; Naita' tuna nasurung maulila. Folk songs of Mandar, Propinsi Sulawesi Selatan.</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="8d6it-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="8d6it-0-0">
<span data-offset-key="8d6it-0-0"><span data-text="true">Contributor: Rasyid, Soedirman </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="6nq33-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="6nq33-0-0">
<span data-offset-key="6nq33-0-0"><span data-text="true">Date: 1988</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="3h3i5-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="3h3i5-0-0">
<span data-offset-key="3h3i5-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="3kts8-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="3kts8-0-0">
<span data-offset-key="3kts8-0-0"><span data-text="true">2. Todilaling. Popular songs of Mandar of Propinsi Sulawesi Selatan. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="ddjpm-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="ddjpm-0-0">
<span data-offset-key="ddjpm-0-0"><span data-text="true">Contributor: Rasyid, Sudirman </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="2qj4q-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="2qj4q-0-0">
<span data-offset-key="2qj4q-0-0"><span data-text="true">Date: 1986</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="chvqk-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="chvqk-0-0">
<span data-offset-key="chvqk-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="df2p9-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="df2p9-0-0">
<span data-offset-key="df2p9-0-0"><span data-text="true">3. Los quin Mandar tempoe doeloe Suruga dipale lette'na kindo. Folk songs of Mandar, Propinsi Sulawesi Selatan.</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="98lev-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="98lev-0-0">
<span data-offset-key="98lev-0-0"><span data-text="true">Contributor: Rasyid, Soedirman</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="34k0b-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="34k0b-0-0">
<span data-offset-key="34k0b-0-0"><span data-text="true">Date: 1985</span></span></div>
</div>
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKyzi43fa_nPyhxc9qch4f8krE1V-G5-dQYTZiH3E6oafWqMBK0MjmiFAymC4PiABK-eSdoopcA4wB2dVrebqPz3c4sAwcVWNWX5JW0WYNg85j5I9q2cwDk7fQkgqZy4sDif-SCFRxjQY/s1600/sudirman-rasyid-penyanyi-lagu-daerah-mandar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="sudirman rasyid penyanyi lagu daerah mandar" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKyzi43fa_nPyhxc9qch4f8krE1V-G5-dQYTZiH3E6oafWqMBK0MjmiFAymC4PiABK-eSdoopcA4wB2dVrebqPz3c4sAwcVWNWX5JW0WYNg85j5I9q2cwDk7fQkgqZy4sDif-SCFRxjQY/s640/sudirman-rasyid-penyanyi-lagu-daerah-mandar.jpg" title="sudirman rasyid penyanyi lagu daerah mandar" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sudirman Rasyid dalam suatu acara live di TVRI Sulbar (Foto Zulkifli Muhammad Siddiq)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="89i6o-0-0">
<span data-offset-key="dokh7-0-0"><span data-text="true">Warna suaranya punya karakter sendiri, yang jelas lengkingan nada tinggi dan panjang jadi khasnya. Di Lagu Todilaling bersama Ria Aswati suaranya nampak jelas merdunya. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="dokh7-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="dokh7-0-0">
<span data-offset-key="dokh7-0-0"><span data-text="true"></span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="dokh7-0-0">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2633676227660496815" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEishQ4SWUPUerTtXejwtLC-GQ4ElC9Gv9dEnbhZP9KFcvKOJ0ls41IyoKkHy3yrBh5wWAtXmjLWskd2exOOsk5W0FZlLb4dy09F9W9TCn8mI2eA-eoNP2pkBh9pmwki5CytZEE4ke1ypuE/s1600/sudirman-rasyid-penyanyi-lagu-mandar.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="sudirman rasyid penyanyi lagu mandar" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEishQ4SWUPUerTtXejwtLC-GQ4ElC9Gv9dEnbhZP9KFcvKOJ0ls41IyoKkHy3yrBh5wWAtXmjLWskd2exOOsk5W0FZlLb4dy09F9W9TCn8mI2eA-eoNP2pkBh9pmwki5CytZEE4ke1ypuE/s640/sudirman-rasyid-penyanyi-lagu-mandar.jpg" title="sudirman rasyid penyanyi lagu mandar" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sudirman Rasyid dalam suatu acara live di TVRI Sulbar (Foto Zulkifli Muhammad Siddiq)</td></tr>
</tbody></table>
<span data-offset-key="dokh7-0-0"><span data-text="true">Atas bantuan seorang kawan engineer musik asal Tinambung, Polewali Mandar Zulkifli Muhammad Siddiq, mendapati lagu-lagunya yang telah dikonversi kedalam file MP3 tentunya dari pita (kaset) asal 1980-an yang saat ini sudah mulai langka. Bisa dipastikan karya-karyanya dapat dijejaki dari pita/ kaset tape masa, masa dimana tak ada piringan disk (CD) atau bahkan file digital (MP3) seperti saat ini. </span></span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_CE3AZcVVUnCT7d2y6psvXiIF7luDEg4QAt5pS3qYinQV06lfkl9npd3kAOgz4_D9h_0QQaPvnU_R3HM7V2ILw8ddrj5lIgxRSgJO2-9eU6VK5-C75z1js9uIVzm-kiaxAGlGwHi8ECM/s1600/lagu-sudirman-rasyid.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_CE3AZcVVUnCT7d2y6psvXiIF7luDEg4QAt5pS3qYinQV06lfkl9npd3kAOgz4_D9h_0QQaPvnU_R3HM7V2ILw8ddrj5lIgxRSgJO2-9eU6VK5-C75z1js9uIVzm-kiaxAGlGwHi8ECM/s640/lagu-sudirman-rasyid.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Daftar lagu Sudirman Rasyid - Ria Aswati</td></tr>
</tbody></table>
<span data-offset-key="dokh7-0-0"><span data-text="true">Dalam album tersebut ia bersama Ria Aswati membawakan lagu-lagu bertemakan Mandar dengan judul "Paraqbueq Lipaq Saqbe", "Wattu Timor di Kapputta", dan "Todilaling", sementara lagu-lagu yang ia bawakan sendiri dalam album tersebut adalah "Kanjilo Kanja Buku", "Ratte Pojala", "Tonande Gayang", dan "Tomasagena". Ada pesan budaya Mandar yang kuat dalam lagu-lagu yang ia nyanyikan, kontras dengan syair serta lirik lagu daerah Mandar yang hadir saat ini dan dibuat begitu saja. </span></span><br />
<br />
<span data-offset-key="dokh7-0-0"><span data-text="true">Dalam satu syair lagunya dengan judul Ratte Pojala, terlihat banyak pesan budaya pesisir tentang seorang potret kegiatan nelayan setiap hari dengan sang istri yang menunggu suami pulang dari melaut, berikut adalah petika lagunya : </span></span><br />
<br />
<div data-contents="true">
<div data-contents="true">
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="4mgo0-0-0">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2633676227660496815" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="4mgo0-0-0">
<span data-offset-key="4mgo0-0-0"><span data-text="true">Dapping allo natundang mi</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="235nv-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="235nv-0-0">
<span data-offset-key="235nv-0-0"><span data-text="true">Bainenamo panjala</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="cfv19-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="cfv19-0-0">
<span data-offset-key="cfv19-0-0"><span data-text="true">Nasittaqmi alawena</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="7nnc7-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="7nnc7-0-0">
<span data-offset-key="7nnc7-0-0"><span data-text="true">Membueqmi siga-siga</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="7glu8-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="7glu8-0-0">
<span data-offset-key="7glu8-0-0"><span data-text="true">Nasariri karajingna </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="2mo7h-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="2mo7h-0-0">
<span data-offset-key="2mo7h-0-0"><span data-text="true"> </span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="2mo7h-0-0">
<span data-offset-key="2mo7h-0-0"><span data-text="true">Sau di biring bonde</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="4k5tl-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="4k5tl-0-0">
<span data-offset-key="4k5tl-0-0"><span data-text="true">Mendaiqmi di lopinna</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="ev2jj-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="ev2jj-0-0">
<span data-offset-key="ev2jj-0-0"><span data-text="true">Nakkakkarangmi sombalna </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="1qbsv-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="1qbsv-0-0">
<span data-offset-key="1qbsv-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="a0a1u-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="a0a1u-0-0">
<span data-offset-key="a0a1u-0-0"><span data-text="true">Lambiqmi sau di roppo</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="ecait-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="ecait-0-0">
<span data-offset-key="ecait-0-0"><span data-text="true">Nabuangangmi jalana </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="9ri1a-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="9ri1a-0-0">
<span data-offset-key="9ri1a-0-0"><span data-text="true">Siola rannu cinnana</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="4b1bb-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="4b1bb-0-0">
<span data-offset-key="4b1bb-0-0"><span data-text="true">Diang dalleqna meala</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="30o6q-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="30o6q-0-0">
<span data-offset-key="30o6q-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="dgreq-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="dgreq-0-0">
<span data-offset-key="dgreq-0-0"><span data-text="true">Diang tandiang dalleqna </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="docim-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="docim-0-0">
<span data-offset-key="docim-0-0"><span data-text="true">Tattanganami bainena</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="9pmcd-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="9pmcd-0-0">
<span data-offset-key="9pmcd-0-0"><span data-text="true">Marromai muanena</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="8qog7" data-offset-key="8h3eu-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="8h3eu-0-0">
<span data-offset-key="8h3eu-0-0"><span data-text="true">Mapute paccing atena</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="91e8t-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="91e8t-0-0">
<span data-offset-key="91e8t-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="epvgh" data-offset-key="6mnrd-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="d6c6o-0-0">
<span data-offset-key="6mnrd-0-0"></span><span data-offset-key="4frmm-0-0"><span data-text="true">Menurut kabar terakhir tahun 2015 dari awak media Inews TV Mamuju </span></span><span class="_247o" data-offset-key="4frmm-1-0" spellcheck="false"><span data-offset-key="4frmm-1-0"><span data-text="true">Zulkifli Muhammad Siddiq</span></span></span><span data-offset-key="4frmm-2-0"><span data-text="true"> Sudirman Rasyid telah lama bermukim di kab. Mamuju, Sulawesi Barat. </span></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-15969564974599392132017-03-13T20:40:00.003-07:002017-03-13T20:40:38.403-07:00Menyapa Kedai Ketupat Kindoq Mina, Legenda Kuliner Majene<div style="text-align: justify;">
Siapa yang tidak kenal dengan kedai ketupat sayur milik Kindoq Mina, kuliner legendaris Majene yang terletak tak jauh dari pusat pertokoan kab. Majene, Sulawesi Barat. Nyaris 3-4 generasi yang telah dipuaskan lidahnya oleh hidangan ketupat sayur lezat hasil olahan dan racikan tangan Kindoq Mina sendiri. Walau sang pemilik kedai telah tiada dan berpulang tahun lalu, kedai sederhana ini masih tetap buka dan melayani pembeli, kini usaha keluarga ini diteruskan oleh anak-anaknya dan citra "Kindoq Mina" sepertinya sulit terlepas dari warung sederhana ini.<br />
<br />
Kindoq Mina bernama asli Hj. Kamariah, dipanggil dengan nama Kindoq Mina, sama seperti gelaran lain di suku Mandar yang menyebut nama anak, yang berarti " Ibunya Mina". Hingga jelang akhir usianya ia masih turun langsung dalam mengarahkan anaknya meracik menu di kedainya, walau di masa-masa terakhir ia sudah tak melayani pembeli secara langsung. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Letaknya di seberang pusat pertokoan Majene, tak jauh dari jembatan sungai kecil yang melintas di pusat kota Majene, masih dalam kawasan pusat ibukota Kabupaten. Mudah ditemukan saat sudah berada di pusat kota kabupaten, berjarak sekitar 300 meter dari Patung Pahlawan bambu Runcing di pusat kota. Cukup bertanya saja pada orang-orang Majene di sekitar pusat pertokoan, sebagian besar tahu dengan kedai ini. Namun di bilangan jalan di seberang pusat pertokoan Anda harus mencermati betul kedainya, karena percaya atau tidak kedai Kindoq Mina tak memasang identitas di bagian depan kedai. Semuanya polos, tak ada label bertuliskan "Kedai Kindoq Mina, sedia menu". Karena itu Anda harus awas saat menyusuri jalannya. Ia berada diantara toko-toko pakaian modern, dengan kedai bangunan kayu yang polos.<br />
<br />
Terdapat dua menu utama yang dapat Anda pilih saat tiba di kedai Kindoq Mina, ada ketupat sayur dan nsi kuning. Untuk ketupat sayur akan disajikan dengan kombinasi ketupat lunak dengan potongan sayuran labu siam dengan siraman santan cair yang sangat gurih. Untuk soal rasa tentu saja lezat, karena ada santan yang menjadi kunci rasa gurihnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiysHHvYLwfQOXsqFwoI4SQAo6pSTYhSa7OAwBje5EygKJZYgNLGOOXH8K8sfLpHbh8KtAZSlWGxRvoYR9lfhIxKiLU1WfajC9YASYBXFO2YnvCS4J03fTYeRdNi4oUR4DNGmnzK3y-jmI/s640/ketupat-sayur-kindoq-mina.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ketupat sayur, menu utama di Kedai Kindoq Mina, di kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Menemani menu ketupat sayur Anda akan disajikansebuah telur yang dipotong sama besar dengan tambahan ikan tuna yang dipotong tipis dengan sambal tomat diatasnya. Keduanya masih dengan tambahan santan cair yang sangat gurih. </div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizlH1VHvTylC_E22XqinGtU4JtQ1NWMUTZL25ZVl4_0kRigzOo2Nj_QpO76KMT61nGB6tB48hIw-e3WuvERzQ-FEmTg5CEUBF7cKUAeM3xo9tEY2ALKhFLKQPqW4VGXtE6Mc7BCmh6tNs/s1600/ketupat-sayur-kindoq-mina-majene.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="telur ketuoat sayur kindoq mina majene" border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizlH1VHvTylC_E22XqinGtU4JtQ1NWMUTZL25ZVl4_0kRigzOo2Nj_QpO76KMT61nGB6tB48hIw-e3WuvERzQ-FEmTg5CEUBF7cKUAeM3xo9tEY2ALKhFLKQPqW4VGXtE6Mc7BCmh6tNs/s640/ketupat-sayur-kindoq-mina-majene.jpg" title="telur ketuoat sayur kindoq mina majene" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Potongan telur dan ikan tuna dengan sambal dan santan cair di kedai Kindoq Mina (Foto www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Untuk soal minuman yang jadi penutup makanan maka Anda akan disajikan segelas air tawar dengan warna pink, menarik melihatnya. Kalau Anda berpikir ini adalah hidangan sirup, maka cobalah rasakan langsung, setelah menyentuh lidah Anda akan yakin ini bukan sirup, ini adalah air tawar yang diberi pewarna dengan kayu Sappan, orang-orang Mandar biasa menyebutnya dengan Dolong. Konon air yang diberi pewarna kayu ini ramah bagi mereka para penderita penyakit gula (Diabetes Mellitus) dan punya segudang manfaat kesehatan. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgdOj9CTCGXOdSdpc1oC_oOIf-iH9Jxsz2PYjnHAyXa9UzwmcHeMkbMdi01ADKX7Sp3C7ZrLrBbI6FkYe_f9UDtzrqBYAdvIAkKANHqjMPyixfSQGkIVvLfYtaslhixxUP64GJaBEIaZE/s1600/dolong-kindoq-mina.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="air dolong kindoq min majene sulbar" border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgdOj9CTCGXOdSdpc1oC_oOIf-iH9Jxsz2PYjnHAyXa9UzwmcHeMkbMdi01ADKX7Sp3C7ZrLrBbI6FkYe_f9UDtzrqBYAdvIAkKANHqjMPyixfSQGkIVvLfYtaslhixxUP64GJaBEIaZE/s640/dolong-kindoq-mina.jpg" title="air dolong kindoq min majene sulbar" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Air dolong dari kayu Sappan di kedai Kindoq Mina, Majene, Sulawesi Barat (Foto www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Untuk paket ketupat sayur dan lauk telur diatas Anda harus membayar sebesar Rp 15.000, sama dengan harga yang harus Anda keluarkan untuk menikmati sepiring nasi kuning yang juga lezat. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Hal yang menarik ketika berkunjung ke kedai Kindoq Mina adalah kedai ini masih bertahan dengan konsep awal, nyaris tak ada perubahan mencolok, bangku-bangku pendek dengan meja beralas tripleks yang tepiannya ditutup lapisan aluminium. Bangku berwarna biru yang mulai kehilangan warna catnya, seolah menjadi saksi legendanya kuliner ini. Belum lagi tempat air minum dolong berupa cerek berwarna kuning emas yang dulu top di tahun 1980-1990 an masih tetap ada dan dapat Anda temukan di kedai ini. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj65I3-lexGJeKUxAxI8xxMjEvFbCLwRKGTDF1DQodTJ2cw1ESRYx1bW7Sx0KkktioUD8uznE5pNbYfIIQn-CTKPzhH02RqOYOpcvkJW9CxeEaa1clOqyIdD1-b46U3inKZKz807QZ7gmg/s1600/bangku-di-kedai-kindoq-mina-majene.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="bangku bangku kedai kindoq mina majene" border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj65I3-lexGJeKUxAxI8xxMjEvFbCLwRKGTDF1DQodTJ2cw1ESRYx1bW7Sx0KkktioUD8uznE5pNbYfIIQn-CTKPzhH02RqOYOpcvkJW9CxeEaa1clOqyIdD1-b46U3inKZKz807QZ7gmg/s640/bangku-di-kedai-kindoq-mina-majene.jpg" title="bangku bangku kedai kindoq mina majene" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Desain interior bagian dalam dengan bangku dan meja sederhana di kedai Kindoq Mina, Majene, Sulbar (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqh6DzoH07f_fWX2bH4c70iHh31PvkGg0PuEXWfhfnW7QZP3EKNlFBKRSVw5WnhTzZtQFbTTiy_IBm7E850OJ1LHCJkJztxGNHTnaCyKoHQjUMclr1jFJWLLZvT7Eb1R-46waUBSRTn-Y/s1600/bangku-di-kedai-kindoq-mina.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqh6DzoH07f_fWX2bH4c70iHh31PvkGg0PuEXWfhfnW7QZP3EKNlFBKRSVw5WnhTzZtQFbTTiy_IBm7E850OJ1LHCJkJztxGNHTnaCyKoHQjUMclr1jFJWLLZvT7Eb1R-46waUBSRTn-Y/s640/bangku-di-kedai-kindoq-mina.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bangku dan meja sederhana di kedai Kindoq Mina, Majene, Sulbar (Foto www.tommuanemandaronline.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
Kisaran pengunjung yang datang ke tempat ini sangat beragam, mulai dari orang Tionghoa, pejabat, rakyat kecil, tukang becak, buruh, dan nelayan semuanya bisa ditemukan disini. Anda akan mndengarkan bahasa daerah Mandar dituturkan disini, bukti lokalitas dan originalitas kedai Kindoq Mina. <br />
<br />
Hal yang mencolok adalah adanya label dari Dispenda Kab. Majene yang telah menarik pajak dari warung sederhana Kindoq Mina,sebesar 10 persen ditarik oleh pemerintah (Perda No. 9 tahun 2011) untuk kelas restoran, rumah makan, dan cafe. Pemkab Majene rupanya tak ingin kehilangan kesempatan untuk menarik pajak dari legenda kuliner ini. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW7V3567FDjz-e3_fX9D0ArRu4xRo7PatUUVAXxdpnfNCOYYzXxOBRT00hYjkimiuGfGF4ZZDeygDH2VR5dMwqBakCcSUgiLjoQ-RK0SJ3_FTDyiczXOdsF2_qMyjFP9plSJfvFuUHiag/s1600/pajak-kindoq-mina.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW7V3567FDjz-e3_fX9D0ArRu4xRo7PatUUVAXxdpnfNCOYYzXxOBRT00hYjkimiuGfGF4ZZDeygDH2VR5dMwqBakCcSUgiLjoQ-RK0SJ3_FTDyiczXOdsF2_qMyjFP9plSJfvFuUHiag/s640/pajak-kindoq-mina.jpg" width="640" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kelezatan ketupat sayur Kindoq Mina tak diragukan lagi, hanya butuh waktu sebentar untuk menghabiskan menu yang sedap lagi gurih ini. Ungkapan orang-orang tentang kuliner ini adalah "Belum ke Majene, kalau belum mencicipi ketupat sayur Kindoq Mina". Bagi para perantau Majene yang kini hidup di luar Majene saat kembali atau pulang ke Majene maka mereka banyak mengunjungi kedai ini sebelum kembali ke parantauan. </div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjID2Vlssdp8UeiSHsKfl-FjlBX5Qcw9MYBoYOY7TiEO4sC_0MGDxx54NLWhajsG10DyjFKzOpM6b__xcdJrwH26yXPeIH6Vnm9mu0XwK6aoQV6fSAyoRqopJ_W7Kz_FHj1nGiehseqfos/s1600/kindoq-mina-majene.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjID2Vlssdp8UeiSHsKfl-FjlBX5Qcw9MYBoYOY7TiEO4sC_0MGDxx54NLWhajsG10DyjFKzOpM6b__xcdJrwH26yXPeIH6Vnm9mu0XwK6aoQV6fSAyoRqopJ_W7Kz_FHj1nGiehseqfos/s640/kindoq-mina-majene.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedai Kindoq Mina adalah rekomendasi top kuliner pertama saat berkunjung ke Majene, carilah kuliner ini, lalu rasakan kelezatan dan rasa khas ketupat sayur legendaris yang telah memuaskan banyak lidah warga Majene dan pendatang yang berkunjung ke Majene. <br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-2587358856639111512017-01-21T16:32:00.000-08:002017-01-21T16:44:07.511-08:00Mau Melihat Penyu Dari Dekat? Wisata Ke Mampie Saja<div style="text-align: justify;">
Mau melihat penyu dari dekat? berwisatalah ke Mampie. Saat ini terdapat pilihan wisata edukasi fauna yang dikembangkan oleh seorang warga Mampie, adalah Muhammad Yusri, jurnalis sekaligus warga Mampie yang menyediakan pilihan wisata untuk melihat hewan penyu dari dekat. Ini adalah pilihan wisata yang tentu saja tidak biasa, atau berbeda, karena untuk melihat penyu secara langsung mungkin akan jarang kita temukan di Sulawesi Barat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mampie, dusun yang terletak di desa Galeso, kecamatan Wonomulyo, kabupaten Polewali Mandar. Dari kecamatan Wonomulyo atau yang biasa disebut <i>"Kappung Jawa" </i>tempat bermukimnya orang-orang Jawa di Sulawesi Barat Anda harus menempuh jarak sekitar 11 km via gerbang desa Tumpiling, lebih mudahnya ikuti jalur menuju Pantai Wisata Mampie yang terkenal itu, sebelum area pantai Mampie terdapat rumah panggung di sebelah kanan, sekitar 800 meter sebelum gerbang masuk pantai wisata Mampie. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk dikatakan pilihan wisata edukasi soal Penyu mungkin agak berlebihan, karena sebenarnya penyu-penyu yang dapat dilihat langsung dalam bak fiber bantuan Dinas Kelautan dan Perikanan ini sifatnya hanya temporer atau sementara, penyu-penyu kecil yang berukuran panjang 10-15 cm ini hanya dititipkan sementara, karena alasan-alasan tertentu diantaranya untuk menyelamatkannya sebelum dilepas secara langsung ke alam bebas, ada yang dikarantina karena penyakit, kepentingan penelitian penyu beberapa orang. Namun, secara umum penyu ini dikarantina dalam bak fiber dasarnya adalah disiapkan sebelum dilepas ke laut bebas. Dan di tempat ini adalah kesempatan untuk melihat dari dekat bagaimana perilaku penyu, serta lebih dekat dan menyadari bahwa hewan ini perlu dijaga kelestariannya.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHtE6R3pm86r9ffgI7Xij6DOyoQTOIJypwI4TA77zwCo5LQumgVH3orFP_a3xe8xL8Yj0WFN0eOU45QQ8q157eHe5gfwGVBu0l3B837t7JAmObmmaWXk5d5a4FsME1w8f7sgIP_9vwx4I/s1600/penyu-mampie.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="penyu mampie" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHtE6R3pm86r9ffgI7Xij6DOyoQTOIJypwI4TA77zwCo5LQumgVH3orFP_a3xe8xL8Yj0WFN0eOU45QQ8q157eHe5gfwGVBu0l3B837t7JAmObmmaWXk5d5a4FsME1w8f7sgIP_9vwx4I/s640/penyu-mampie.JPG" title="penyu mampie" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Seekor penyu yang ada di bak fiber yang ditangkarkan oleh Muhammad Yusri, warga Mampie, desa Galeso, kec. Wonomulyo, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (foto : Muhamad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang dipersiapkan selama penyu-penyu ini dilepas ke alam bebas adalah kemampuannya untuk bisa bersikap "liar" dijelaskan oleh Muhammad Yusri " penyu-penyu ini sebelum kami lepas harus dibuat agak liar, karena jika masih dalam keadaan jinak maka ia akan mudah ditangkap, masih ada banyak praktek penangkapan penyu di luar sana". Tantangan seekor penyu saat berada di alam bebas adalah hal yang sangat berarti, hewan ini terancam langka populasinya. Di dunia ia menjadi isu utama, dan jumlahnya semakin sedikit, ini karena perburuan terhadap daging, telur, dan bagian-bagian tubuhnya. Sisik penyu dan cangkangnya juga menjadi bahan cinderamata yang membuatnya menjadi terancam, belum lagi pada risiko pencemaran laut yaitu sampah plastik yang rentan dikonsumsi oleh penyu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap hari penyu-penyu ini harus diberi makan ikan segar, jenis pakan penyu yang dikonsumsi adalah berupa ikan bandeng segar, yang diberikan secara rutin 2 kali. Tak sulit mendapatkan ikan bandeng segar di Mampie, ada banyak tambak ikan puluhan hektar yang menyediakan sumber ikan bandeng. Perawatannya juga termasuk adalah mengganti air dalam bak fiber dengan air laut yang baru dua hari sekali, hal ini dilakukan oleh Muhammad Yusri dan keluarga secara telaten.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsyos24zRFqbKi1tgUi2vDWQz96E0-DAfbIVnqNMofk0yinKFqlSLFDMVBiWobAQgvx1xtrCj-Y-_EBdYh9WhVXA_ZLtamGeDVNCGF47rOFI3cnAjSbYS7GciMK9tzqVKgM0eAw7qQAaA/s1600/ekowisata-penyu-mampie.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="wisata penyu di mampie polman" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsyos24zRFqbKi1tgUi2vDWQz96E0-DAfbIVnqNMofk0yinKFqlSLFDMVBiWobAQgvx1xtrCj-Y-_EBdYh9WhVXA_ZLtamGeDVNCGF47rOFI3cnAjSbYS7GciMK9tzqVKgM0eAw7qQAaA/s640/ekowisata-penyu-mampie.JPG" title="wisata penyu di mampie polman" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ekowisata melihat penyu dari dekat di penangkaran adalah salah satu sajian wisata yang dapat dikembangkan di daerah dusun Mampie, desa Galeso, Wonomulyo, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (foto : Muhamad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Dalam bak karantina ini terdapat 7 ekor penyu, semuanya dalam keadaan baik, beberapa ekor terkena penyakit jamur namun sudah pulih. Penyu lainnya tampak berukuran lebih besar, salah satu indikator bahwa penyu tersebut aktif dan sehat karena ukuran tubuhnya yang bertambah besar. Semuanya dalam persiapan sebelum dilepaskan ke laut bebas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang seru saat melihat secara langsung penyu adalah saat penyu-penyu ini lapar, mereka akan membuka mulut dengan lebar dan menanti daging ikan bandeng dijejalkan ke mulutnya. Satu sajian atraksi yang bisa dilakukan oleh pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan hewan yang lucu ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Usaha konservasi dan karantina penyu sebelum dilepas ke alam bebas adalah hal yang sebenarnya sangat baik, tindakan untuk menyelamatkan hewan yang semakin hari semakin langka. Kawasan perairan Mampie dan Binuang menjadi daerah yang rawan untuk keterancaman hidup penyu, ada banyak kabar penangkapan penyu yang dilakukan oleh nelayan-nelayan yang tidak mengerti arti hidup penyu, menangkap penyu dengan motif ekonomi dan komersialiasi. Telah banyak kasus yang dikabarkan oleh media massa tentang penangkapan nelayan yang menjaring penyu di wilayah perairan kabupaten Polewali Mandar dan kadang melibatkan nelayan yang berasal dari Sulawesi Selatan. Alangkah sayangnya jika di satu tepian pantai berlangsung tindakan konservasi dan penyelamatan penyu, sementara di perairan lain sekelompok orang menjaring penyu dengan arogannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan konservasi punya manfaat baik, salah satunya adalah menjadi potensi destinasi ekowisata, atau wisata berbasis lingkungan. Hal ini yang menjadi potensi dusun Mampie, desa Galeso, kec. Wonomulyo, kab. Polewali Mandar, kawasan pantai baratnya yang mempunyai pasir halus menjadi tempat favorit penyu untuk mendarat. Jika penyu ditangkarkan untuk sementara sebelum dilepas maka ia dapat menjadi pilihan wisata untuk pelancong, bukan hanya mengunjungi pantai Mampie yang terkenal lebih dulu, tetapi juga merangkaikannya dengan wisata melihat penyu dan berinteraksi dengan penyu dari dekat. Melihat penyu dari dekat dan mendapatkan penjelasan mengenai keterancaman hidup penyu dan mendekatkannya dengan anak-anak dapat memberi edukasi langsung yang sifatnya permanen bahwa penyu harus dilindungi, telurnya tak boleh diambil untuk dijual, dan harus dilestarikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di wilayah Pariaman, Sumatera Barat saja misalnya terdapat kawasan konservasi wisata penyu yang dijadikan sebagai tujuan ekowisata, dapat meraup total PAD hingga Rp 71.020.000 (dikutip dari www.harianhaluan.com) selama 5 bulan. Dan wisata penyu adalah magnet terbaik untuk wisata bagi anak-anak, penyu saat masih dalam fase tukik sangat lucu dipandangi, tentu saja dengan mengelompokkan jenis anak yang ingin melihat secara langsung dan dipandu oleh orang tua. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu bagaimana dengan pilihan ekowisata terkhusus penyu di Sulawesi Barat? pilihan wisata ini masih sagat terbatas, walaupun terdapat kelompok masyarakat yang menangkarkan penyu untuk kepentingan konservasi, ia belum dilirik untuk jadi pilihan destinasi wisata. Misalnya saja seperti yang dikonservasi oleh kelompok masyarakat Lurae di kecamatan Campalagian, kab. Polewali Mandar, belum dijadikan tujuan untuk destinasi wisata. Semuanya tak tarlepas dari dukungan dana. Penangkaran penyu di Mampie pun juga atas dasar swadaya masyarakat saja.</div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-30293250639441792182017-01-21T08:03:00.000-08:002017-01-21T08:03:10.905-08:00Gerbang Timur Kota Majene, Alas Perahu Dan Nilai Tradisi Bahari<div style="text-align: justify;">
Ada satu yang baru di Majene, jika Anda bertolak dari daerah kabupaten Polewali Mandar menuju kota kabupaten Majene maka Anda akan menemui gerbang kota di arah Timur, setelah desa Tandung yang berbatasan dengan daerah Lutang. Gerbang kota baru yang menggantikan gerbang lama, cukup menarik dan menyita perhatian, desainnya modern, tetapi masih mempertahankan dan memuat budaya dan tradisi bahari yang melekat pada kabupaten Majene.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dahulu gerbang ini merupakan bagian yang biasa saja, ukurannya kurang lebih sama dengan ukuran gerbang yang baru dengan bentuk menyerupai kotak panjang yang menyambut dan melepas pengunjung yang masuk dan meninggalkan daerah kabupaten Majene. Di sisinya tertulis kabupaten Majene dengan paduan warna emas. Hal yang berbeda pada gerbang kota yang dulu adalah adanya tulisan semboyan suku Mandar di dinding pintu gerban, suku ini adalah suku yang dominan mendiami wilayah kabupaten Majene<i>. </i>Semboyan yang dituliskan adalah <i>" Takkalai disombalang, dotai lele ruppuq, dadzi nalele, tuali dilolangang" </i>yang berarti "Jika layar telah berkembang, pantang biduk surut ke pantai. Ini adalah semboyan yang mungkin akan punya persamaan dengan semboyan suku-suku yang ada di daratan Sulawesi, di Sulawesi Selatan juga terdapat semboyan yang kurang lebih sama artinya dengan ini. Hal yang mungkin telah sangat umum bagi warga Majene yang melalui gerbang kota setiap hari. Semboyan ini juga tertulis jelas di patung pejuang di tengah kota Majene tepatnya di dekat kawasan pusat pertokoan di simpang Jl. Gatot Subroto dan Jl. Mayjen Azis Bustam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjACe3iifVoNrhU7q0HiVuY0hudimL3zGAj6W4bObV8IlUVhxpH8IoQTEd8aIYqAOwto3wPXBMzHTkOCk-17NNzhs-_JFEbZBFV0pBeJMLyPdjSEK6PoMDL6HPdK-_gSuAo61SBwOIis8o/s1600/gerbang-kota-majene-timur.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="gerbang kota majene di timur" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjACe3iifVoNrhU7q0HiVuY0hudimL3zGAj6W4bObV8IlUVhxpH8IoQTEd8aIYqAOwto3wPXBMzHTkOCk-17NNzhs-_JFEbZBFV0pBeJMLyPdjSEK6PoMDL6HPdK-_gSuAo61SBwOIis8o/s640/gerbang-kota-majene-timur.JPG" title="gerbang kota majene di timur" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gerbang kota Majene di arah Timur, merupakan bagian perbatasan antara kabupaten Majene dan kabupaten Polewali Mandar. Bangunan ini terletak di antara wilayah desa Tandung di kab. Polman dan daerah Lutang di kab. Majene (foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Saat ini Majene memiliki gerbang kota di arah Timur dengan desain modern. Gerbang kota Majene yang baru punya bentuk berbeda, dasar kedua tiangnya adalah replika perahu berukuran besar dengan panjang sekitar 10-12 meter dilengkapi tiruan ombak dan laut di bagian dasarnya. Kedua perahu mejadi dasar kedua tiang yang menyangga bangunan utama dua pilar gerbang. Di bagian puncak tampak terbaca dengan mata secara jelas "Kabupaten Majene", "Bumi Assamalewuang" , "Kota Majene". Di bagian kiri dari arah kota Majene menuju daerah Tandung tampak logo kabupaten Majene di sisi kiri dan logo Tut Wuri Handayani di sisi kanan dengan ucapan "Selamat Jalan" bukti bahwa setelah gerbang ini Anda akan meninggalkan daerah Majene. Sementara jika dari arah Tandung kec. Tinambung menuju kota kabupaten Majene ada kata "Selamat Datang" yang akan menyambut pengunjung yang baru menginjakkan kaki di Majene. Perbedaannya saat ini adalah semboyan yang ada pada gerbang lama dihilangkan, sehingga tak ada kata atau semboyan baru yang disematkan pada gerbang ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gerbang kota Majene di bagian Timur ini mengusung konsep campuran dua hal, jelas terlihat adanya perpaduan modernitas dan gaya tradisional yang masih ingin dipertahankan. Arsitektur bagian pilar dan bagian atas dibuat dari bahan modern dan biasa saja tanpa model yang berarti khusus, sementara nilai tradisi baharinya terdapat pada replika perahu yang ada di dasarnya. Jika membandingkannya dengan gerbang kota di Sulawesi Selatan dari sisi muatan arsitektur tradisional maka ia berada dibawah dari gerbang yang dimiliki kabupaten Wajo, gerbang kota kabupaten Wajo memiliki arsitektur puncak berupa bubungan rumah panggung tradisional dengan warna dan motif sutera yang dikembangkan menurut kekhasan daerah Wajo, yang terkenal dengan komoditas suteranya. Namun jika dibandingkan dengan gerbang kota lain di wilayah Sulawesi Barat, maka gerbang ini cukup baik , karena masih meninggalkan bagian arsitektur lokal. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Gerbang kota Majene ini sebenarnya penting peranannya terutama bagi pencitraan pertama bagi pengunjung atau pelancong yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Majene, seperti apa desain gerbang kota, maka ia akan mewakili gambaran kota tersebut, walau kemudian tak mutlak untuk menghubungkan antara arsitektur dengan kondisi kota kabupaten. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sisi pandang ranah wisata maka gerbang kota harus dibuat dengan detail, arsitekturnya sebaiknya merupakan transformasi atau penggambaran umum suatu daerah. Jika gerbang kota didesain secara baik dan menampilkan nilai-nilai tradisional lokal, maka hal ini merupakan langkah pertama untuk memberi kesan pertama yang baik untuk pelancong. Kalau gerbang kota diberikan replika perahu, maka orang-orang akan berpikir bahwa kota ini dekat dengan perahu dan laut, jika didesain dengan replika buah atau komoditas perikanan, perkebunan, pertanian, atau budaya lokal setempat maka hal ini akan lebih baik lagi, dan orang-orang akan menghubungkannya dengan komoditas tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara umum gerbang kota Majene cukup baik namun akan lebih baik jika bagian bagian utama bangunan menggunakan arsitektur lokal untuk memperkuat kesan yang ditimbulkan bagi para pendatang yang mengunjungi Majene. Desain arsitektur gerbang kota masih sebagian menampilkan nilai budaya, (hanya pada perahu) sementara pada bagian pilar tidak memperlihatkan bagian elemen lokal yang dapat ditangkap oleh mata. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-11397485888223494512017-01-20T16:26:00.001-08:002017-01-20T16:41:46.697-08:00Menjaga "Pammase" Tetap Ada Di Mampie<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Mampie, dusun yang letaknya 11 km dari kota kecamatan Wonomulyo, kab. Polewali Mandar, daerah ini berada di sudut Barat kota Polewali, berada dalam wilayah administrasi desa Galeso. Untuk jarak terbilang jauh dari jalur poros, dengan pemandangan persawahan dan tambak berukuran luas. Daerah Mampie populer dengan pantai wisatanya, pantai Mampie, objek wisata paling terkenal di Polewali Mandar selama beberapa tahun terakhir, hampir semua orang Polewali mungkin mengenal dengan baik objek ini, saat liburan dan akhir pekan pantai Mampie senantiasa ramai dikunjungi.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Mampie di pandangan orang umum mungkin hanya seputar Pantai Mampie, tetapi ternyata bukan itu yang jadi jualan menariknya, hal yang berbeda dari Mampie adalah daerah ini punya daya dukung lingkungan yang sangat baik, mulai dari vegetasi bakau, ragam fauna jenis aves, biota laut yang bervariasi (penyu, kerang). Ragam sajian lingkungan dan alam yang terjaga adalah elemen penting yang potensial untuk jadi tujuan kunjungan wisata.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Untuk soal bakau Mampie punya kawasan yang cukup luas mulai dari daerah di bagian Barat wilayahnya hingga di bagian Timur, hanya saja di bagian Barat jumlahnya tak banyak lagi, semenjak terdapat usaha pengalihfungsian hutan bakau menjadi lahan tambak. Walau di bagian barat terjadi pengurangan jumlah luasan hutan bakau namun masih ada harapan di bagian Timur tak jauh dari muara sungai atau Tanjung Mampie. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Daerah bakau di bagian barat Mampie menyisakan hanya sedikit bakau lokasi tepatnya adalah di sisi kanan jalur masuk menuju bagian pantai Mampie, jejaknya masih tampak jelas saat sore hari akan ada banyak burung bangau yang berterbangan di puncak pohon bakau. Luas hutan bakau di barat dari penilaian mata langsung taklebih dari 5 hektar., dengan bagian-bagian sisi merupakan tambak luaas berisi komoditas ikan bandeng. </div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUe-TtR_uKm00wvE5xDVJr1aH3xKaREJ9Yp5JXiJ8EzdqwltcEAIsRI5dZBicUKmx6VuSR3NzQWr7mnC6OdUoQoygR1gs4p2uS_4gcgkCvheHloJ2kbqx9AzbqsVlYhyAFnnITxiSjF0o/s1600/tanjung-mampie.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="tanjung mampie galeso polewali mandar" border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUe-TtR_uKm00wvE5xDVJr1aH3xKaREJ9Yp5JXiJ8EzdqwltcEAIsRI5dZBicUKmx6VuSR3NzQWr7mnC6OdUoQoygR1gs4p2uS_4gcgkCvheHloJ2kbqx9AzbqsVlYhyAFnnITxiSjF0o/s640/tanjung-mampie.JPG" title="tanjung mampie galeso polewali mandar" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pammase.
Tulisan Pammase di lambung perahu kecil jenis Balaq-Balaq di Ujung
Tanjung Mampie, dusun Mampie, desa Galeso, kec. Wonomulyo, kab. Polewali
Mandar (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Untuk daerah bakau di bagian Timur adalah harapan Mampie saat ini, daerah Timur yang merupakan bagian muara sungai Galeso, sungai Matakali, sungai Rea, dan sungai Lantora mulai tampak hijau. Sajian bakau di daerah inilah yang sangat potensial untuk jadi destinasi wisata susur sungai. Dan masa depan pelestarian bakau juga ada di tempat ini, tampak bakau-bakau mungil yang berusia 1-3 tahun berupaya ditumbuhkan oleh warga lokal. Daerah ini yang menjadi kawasan konservasi terbaik yang saat ini dimiliki Mampie, puluhn ribu bakau baru ditanam dengan sajian bakau rimbun berada diantara alur-alur sungai. Saat menelusurinya adalah hal yang paling seru.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bakau selalu menjadi penyebab adanya kehidupan-kehidupan lain yang berkaitan dengannya. Hutan bakau menjadi habitat bagi fauna seperti ikan, kepiting, kerang dan udang untuk hidup , dan ini yang kemudian hadir di Mampie menjadi pendukung keanekaragaman hayatinya. Untuk soal burung Mampie punya keistimewaan, ia menjadi persinggahan imigrasi burung dari Australia, namun kabarnya sejak luasan hutan bakau di Mampie berkurang jumlah burung yang hadir juga berkurang. Lalu untuk jenis burung lainnya jenis burung Mandar juga banyak ditemukan hidup berterbangan diantara hutan bakau di daerah ini. Untuk jenis burung bangau masih ada banyak, terlihat jelas melintas dan hinggap diantara puncak pohon bakau atau di tengah-tengah tambak ikan/udang. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bukan hanya soal Bakau, hal lain yang menarik di Mampie adalah kawasan pesisirnya menjadi pusat pendaratan penyu untuk menyimpan telurnya, hanya sayang masyarakat dusun ini belum paham akan pentingnya penyu, mereka mengambil telur penyu dan menjualnya, padahal, kelestarian makhluk purba dan sajian biota laut yang satu ini adalah elemen magnet paling baik untuk menarik wisatawan pendukung atraksi wisata selain pantai Mampie. Kawasan pantai barat Mampie yang halus kadang menjadi lokasi favorit penyu untuk bertelur. Dan hingga saat ini, penyu masih jadi makhluk yang asing di Mampie, hanya sedikit orang yang peduli akan keberlangsungan hidup hewan yang terancam langka ini. Seorang pemuda di Mampie, Muhammad Yusri, cukup peduli akan penyu, ia merawat penyu yang sakit di kolong rumahnya sebelum dilepaskan ke laut lepas, ia juga membesarkan tukik dari telur, hingga berukuran cukup dewasa kemudian ia lepas ke lautan, hal ini ia lakukan sendiri secara swadaya tanpa bantuan pemerintah.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bagian utama dusun Mampie adalah daerah pantai, dan muara sungai Mampie, daerah ini sekilas masih asri, dan alami, jauh dari pusat keramaian kota, namun dengan fasilitas listrik yang baik. Dukungan alam dan lingkungannya lebih kuat, walaupun tampak kemunduran di Mampie dari segi luas hutan bakau, dan terjadinya abrasi pantai Mampie yang terakhir sangat hebat. Mampie bisa menjadi penyangga alam yang kuat untuk daerah bagian barat Polewali dengan dukungan bakaunya yang akan menjadi penghalang arus laut yang dewasa ini cukup merusak. Hanya saja bakau tidak berada di bagian terdepan hingga pantai Mampie mendapatkan kiriman arus yang menjadi penyebab abrasi. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Elemen bakau, penyu, pantai, muara sungai Mampie harus tetap terjaga kelestariannya, dan masyarakat Mampie sebaiknya paham akan pentingnya lingkungan di dusun ini. Namun tampaknya sekilas masyarakat di dusun ini telah terbiasa dengan budaya dan tradisi yang telah ada sebelumnya, berinteraksi dengan alam dan lingkungan, hanya saja ada beberapa orang yang belum mengerti akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Tindakan merusak hutan bakau, menebang hutan bakau secara serampangan, menembaki populasi burung bangau untuk alasan hobi, atau mengambil dan menjual telur penyu sehingga mengganggu perkembangan dan mengancamnya pada gerbang kepunahan. Hal-hal inilah yang akan membuat keseimbangan alam terganggu dan membuat kerusakan yang efeknya akan terjadi di masa depan. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Semoga harapan, berkah (Pammase) tetap meliputi dusun Mampie yang cantik ini, daerah dengan daya dukung alam dan lingkungan yang begitu potensial untuk jadi destinasi wisata berbasis lingkungan. </div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-17369468426576920722017-01-04T06:54:00.000-08:002017-01-04T06:56:55.696-08:00Pulau Gusung Toraja ; Menghirup Senyap Aroma Wisata Di Selatan Binuang, Polewali Mandar<div class="_5pbx userContent" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_ayk">
<div style="text-align: justify;">
Pulau Gusung Toraja, orang-orang lokal dan nelayan setempat lebih mengenalnya dengan nama "Pulau Pasir Putih. Pulau berukuran kecil seukuran lapangan sepakbola yang dapat dikelilingi tidak lebih dari 15 menit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk dapat sampai ke pulau ini, Anda dapat mengambil jalur penyeberangan dari dermaga Belang-Belang di desa Tonyaman, kec. Binuang, kab. Polewali Mandar. Dari pusat kota Polewali tak ada jalur angkutan umum yang dapat langsung mengantarkan Anda, hanya ada jasa angkutan umum di jalan utama kabupaten, karena itu Anda sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi atau jasa angkutan langsung menuju dermaga. <br />
<br />
<br />
<br />
Ada dua jalur untuk sampai ke dermaga dari jalan poros kabupaten, arah masuk Tonyaman yang dekat dengan SPBU, dan jalur baru diatas beton dekat jembatan kecil, juga tak jauh dari SPBU. Arahkan kendaraan hingga mentok ke pesisir dan berjalanlah ke arah Timur hingga menemukan bangunan masjid kecil di ujung jalan. Di balik masjid ini Anda dapat menemukan dermaga kecil, namanya Belang-Belang, pusat labuh-berangkat taksi laut, alat transportasi yang digunakan untuk menjangkau pulau-pulau kecil di gugus pulau Tonyaman. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Taksi laut adalah perahu panjang, yang dilengkapi dengan cadik atau <i>"Palatto" </i>yang berfungsi sebagai penyeimbang saat perahu meluncur. Perahu ini berukuran 5-6 meter dengan daya muat 8-10 orang untuk sekali pemberangkatan. Dengan mesin tempel hingga dua buah, perahu ini dapat mengantarkan Anda menuju pulau-pulau baik yang berpenghuni (Pulau Battoa dan Pulau Salamaq) maupun yang tak berpenghuni (Gusung Toraja, Dea-Dea, Landea, Karamasang, dan Panampeang)<br />
<br />
Hampir setiap hari terparkir beberapa taksi laut yang melayani jalur penyeberangan reguler ke Pulau Battoa dan Pulau Salamaq, kedua pulau ini menjadi tujuan utama taksi laut pergi dan berangkat karena keduanya dihuni oleh beberapa kepala keluarga yang dominan berprofesi sebagai nelayan, kebutuhan sehari-hari disuplai dari daratan Polewali dengan dermaga Belang-Belang sebagai jalur penghubung utama. Sementara khusus untuk Pulau Gusung Toraja biasanya hanya akan ramai saat hari libur dan akhir pekan, atau oleh kelompok penggemar wisata memancing yang melempar umpan di sekitar Gusung Toraja. Jika hendak bertolak ke Pulau Gusung Toraja maka ada banyak perahu yang siap mengantarkan dengan tarif dari Rp 200.000-300.000 untuk pulang dan pergi.<br />
<br />
Dari dermaga Belang-Belang butuh waktu sekitar 20-25 menit untuk sampai ke bibir pantai Pulau Pasir Putih dengan menggunakan taksi laut, jika dari Belang-Belang mengarah langsung menuju Gusung Toraja maka perahu Anda akan melalui pulau Battoa di sisi kanan, pulau Dea-Dea (pulau yang populer dengan sebutan pulau kucing) dan pulau Tangnga/Salamaq di sisi kiri, hingga langsung mengarah dan berlabuh di sisi utara pulau.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7Vag8EdAH_otK73s1p_x1z7mm2DqNl6gVRI84e2IMZ5NXlbcKA6QE8XX8AS25G5zjt6mOGn111pgbB8FfIRaCnse3A6CenbI1rtFQfTv5VOnqHXLxb52YR_vrW5MOjIyndO8xZL5fLeQ/s1600/pantai-pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-sulawesi-barat.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7Vag8EdAH_otK73s1p_x1z7mm2DqNl6gVRI84e2IMZ5NXlbcKA6QE8XX8AS25G5zjt6mOGn111pgbB8FfIRaCnse3A6CenbI1rtFQfTv5VOnqHXLxb52YR_vrW5MOjIyndO8xZL5fLeQ/s640/pantai-pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-sulawesi-barat.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tampak
Pulau Tangnga (Pulau Salamaq) dari pesisir pantai yang dipenuhi lamun
di Pulau Gusung Toraja, kec. Binuang, kab. Polewali Mandar, Sulawesi
Barat (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
Dari gambaran topografi peta pulau-pulau yang ada di kecamatan Binuang, Pulau Gusung Toraja berada di garis yang paling luar dari gugus pulau yang ada di kecamatan Binuang. Di bagian utara terdapat Pulau Tangnga (Pulau Salamaq) dan berada di "tengah" karena itu ia disebut Pulau Tangnga, di sebelah kiri tampak Pulau Battoa dan pulau Panampeang, dan sisi kanan terdapat Pulau Karamasang (pulau yang jelas terlihat dari tikungan tajam di batas desa Mirring dan kelurahan Amassangan). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dalam barisan gugus pulau, Gusung Toraja berada di garis terdepan, cukup jauh dari pulau-pulau besar seperti Battoa, Tangnga, dan Karamasang, dan merupakan satu-satunya pantai dengan struktur pasir berwarna putih, karena itulah kemudian masyarakat lokal mengenal nama lain pulau ini sebagai "Pulau Pasir Putih". Jika terdapat gelombang besar dari arah teluk maka Gusung Toraja lah yang pertama kali akan mendapatkan efek.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV_jZ_LQMweF_BIs8F8n6b2_HEriLVaS4cVKCdMoV5OcYhMYDJXyRf91gLTGvKUFGjGdTL3C5tCFLp2uw6OpBa0-ryvdSkditJ10tbIW1m1be-TpfpaQrEHbW6H-D1PnmsKblHsHf4ve8/s1600/pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV_jZ_LQMweF_BIs8F8n6b2_HEriLVaS4cVKCdMoV5OcYhMYDJXyRf91gLTGvKUFGjGdTL3C5tCFLp2uw6OpBa0-ryvdSkditJ10tbIW1m1be-TpfpaQrEHbW6H-D1PnmsKblHsHf4ve8/s640/pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pulau
Gusung Toraja atau yang lebih populer dikenal dengan nama Pulau Pasir
Putih di kec. Binuang, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto :
Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
Gusung Toraja memiliki pesona yang dapat diandalkan sebagai destinasi wisata bahari dengan sajian ragam pilihan yang menarik bagi para pelancong, mulai dari susur pasir putih, melihat bakau, titik terumbu karang, view sunset dan sunrise, tempat snorkling, lokasi renang, tempat rekreasi, dan spot untuk mendirikan tenda untuk berkemah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pilihan-pilihan wisata yang paling dominan adalah yang berkaitan dengan kepetualangan di alam bebas, itu karena pulau ini sejatinya tak berpenghuni, serta tak dikelola oleh pihak manapun, baik pemerintah atau pun swasta, sehingga untuk mengharapkan adanya fasilitas wisata yang memudahkan wisatawan/ pengunjung akan sangat sulit. Wisatawan yang datang dapat berkunjung dengan prinsip mandiri dan lebih menikmatinya sebagai pulau yang kosong.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiooHQrZT0Cbk2Ym1-v67ny0D8NJ2uH52ax6UniifO_Gz4f6aD7rFFuuyoxnjMBx9jeoWyDHKPq7YHVlBh4Iy38PSyEQlaCXS4wgsqN7w9GKnlxGzNTQXJgoWwXlug6jUm1s4nvu4dQu_U/s1600/pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-sulawesi-barat.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiooHQrZT0Cbk2Ym1-v67ny0D8NJ2uH52ax6UniifO_Gz4f6aD7rFFuuyoxnjMBx9jeoWyDHKPq7YHVlBh4Iy38PSyEQlaCXS4wgsqN7w9GKnlxGzNTQXJgoWwXlug6jUm1s4nvu4dQu_U/s640/pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-sulawesi-barat.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tampak Pulau Karamasang di sis kanan dari area tepi pantai di Pulau Gusung Toraja, kec. Binuang, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
Hal yang menarik adalah Anda dapat berjalan menyusuri pulau yang kecil ini, dalam waktu tidak kurang dari 15 menit saja, jika bagian tengah pulau tak ditumbuhi pepohonan perdu yang ukurannya melebihi orang dewasa, maka kita akan dapat dengan mudah melihat orang lain di seberang pantai yang berlawanan. Saat pagi hari ada sinar mentari yang menyejukkan kulit, dengan ombak yang tenang dan semilir angin yang riuh. Waktu pagi adalah waktu terbaik untuk melihat pesisir pantai Gusung Toraja dengan ombak yang tenang, itu karena sinar matahari belum muncul dan ombak masih sangat tenang. Dengan sinar mentari yang hangat maka akan sempurna menyambut dan menemani jelajah bibir pantainya.<br />
<br />
Di bagian selatan pulau Anda dapat melihat beberapa bakau berukuran kecil, pilihan wisata untuk melihat dari dekat tumbuhan penjaga pesisir pantai ini. Jika ingin lebih dalam maka Anda dapat memilih wisata renang di bibir pantainya, Daerah selatan pulau adalah daerah yang agak datar dan landai serta tak terlalu dalam, beda dengan daerah di bagian utara yang agak dalam dan menjadi tempat berlabuh taksi laut.<br />
<br />
Satu kelebihan yang dimiliki Gusung Toraja adalah dari pulau ini Anda dapat menikmati waktu sunrise (matahari terbit) dan sunset (matahari terbenam) dalam satu posisi. Tak ada bagian pulau lain yang akan menghalangi sehingga pandangan mata akan langsung disajikan dengan pemandangan matahari yang terbit dan terbenam di satu tempat.<br />
<br />
Untuk pilihan rekreasi keluarga pulau Gusung Toraja sering jadi pilihan masyarakat kota Polewali, mulai dari pelajar, siswa, mahasiswa, keluarga biasanya mengunjungi pulau saat hari libur. Dalam satu rombongan besar biasanya mereka membawa bekal makanan minuman, bersantai dan sekaligus bermain, serta berenang. Puncaknya adalah hari libur dan hari-hari raya, Gusung Toraja akan lebih ramai dari biasanya.<br />
<br />
Khusus bagi mereka pencinta wisata petualangan alam bebas ada beberapa yang menghabiskan malam, menginap, atau mendirikan tenda di pulau ini, saat akhir pekan mereka datang, menginap sehari lalu kemudian kembali ke Tonyaman (Polewali) keesokan harinya. Hal ini tentu tak terlepas dari keterbatasan Pulau Gusung Toraja yang tak dapat menyediakan kebutuhan air tawar bagi manusia.<br />
<br />
Bagian pesisirnya banyak ditumbuhi Padang Lamun, vegetasi favorit
bagi hewan penyu yang langka dan kadang muncul. Padang lamun berawarna
hitam inilah yang akan banyak Anda temui saat menyusuri pantainya. Secara alami mejadi hal yang membuat pantai tak indah, namun jika dikelola secara profesional, limbah alami ini bisa disingkirkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dari struktur pasir Gusung Toraja punya jenis pasir putih yang halus, jika dibandingkan dengan pasir putih di Pantai Dato Majene maka jenis pasirnya tidak cukup putih, pasir di Pantai Dato masih lebih putih, karena ia adalah hasil dari uraian jenis batu karang yang masih bisa kita temukan di tepian pantainya, sementara sekitar pantai Gusung Toraja hanya didominasi padang lamun. Tetapi, dari tampakan tepian pantai yang landai dan ombak yang pecah di kejauhan, maka dapat diduga, sekitar pulau ini memiliki beberapa titik terumbu karang.<br />
<br />
Menurut data hasil publikasi Mapala Unasman Sulawesi Barat yang pernah melakukan tindakan penyelamatan karang di wilayah ini bahwa wilayah perairan antara Pulau Gusung Toraja dan Pulau Karamasang adalah stasiun kontrol untuk terumbu karang, serta bagian diantara Gusung Toraja dan Pulau Tangnga juga merupakan stasiun kontrol lainnya. Dari pengamatan langsung yang sempat kami saksikan bahwa wilayah sekitar perairan Pulau Tangnga dari permukaan air memberi gambaran bahwa wilayah ini memiliki beberapa titik terumbu karang yang bisa dinikmati, walau kemudian tidak begitu indah jika dibandingkan dengan pesona terumbu karang yang dimiliki Pantai Gonda Campalagian, atau Pantai Dato dan Pantai Leppe di kab. Majene. <br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk sajian bakau hanya ada beberapa puluh pohon bakau cilik yang dapat dinikmati dengan taksiran umur 1-3 tahun, terletak di sisi selatan pulau, kemungkinan ditanam oleh kelompok pecinta lingkungan dan beberapa kelompok mahasiswa dari kota Polewali yang sering menjadikan pesisir pulau di Binuang jadi lahan untuk menanam mangrove.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHnaRGpuTFmHW8FS3u2z2Pq_VpPgQ1hn04O4eARvlI0XWVFWvujOrsEr9t85T7-pjeg-Qe72uxQpcoyDS429qVjwHdvuZiuPdcXpGDGsKcp-I4tX8zxNKOP909Hjh23uAB7u7iX527XjM/s1600/bakau-di-pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHnaRGpuTFmHW8FS3u2z2Pq_VpPgQ1hn04O4eARvlI0XWVFWvujOrsEr9t85T7-pjeg-Qe72uxQpcoyDS429qVjwHdvuZiuPdcXpGDGsKcp-I4tX8zxNKOP909Hjh23uAB7u7iX527XjM/s640/bakau-di-pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pohon bakau yang masih berukuran kecil di tepi selatan Pulau Gusung Toraja, kec. Binuang, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sekian pulau tak berpenghuni di gugus kepulauan Binuang, Gusung Toraja memiliki tingkat kunjungan yang paling tinggi, itu karena pasirnya yang putih menjadi sajian yang jarang ditemukan di sekitar kota Polewali dan sekitarnya. Karena itu kemudian masalah sampah menjadi hal yang paling dominan ditemukan di pulau ini. Kalau kemudian sampah alami semisal daun kering, atau lamun yang terkumpul di bibir pantai mungkin itu adalah hal yang wajar. Tetapi beberapa limbah plastik, kaleng, dan botol ditemukan di bagian tengah pulau, dan di sekitar pantai, bukti bahwa pengunjung lokal pulau Gusung Toraja masih saja tidak berperilaku bijak dalam berwisata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9NU86Q0OEPNJuwl-j9zCYn9F2zGgCjCeJHxI5rhi6vmfn2eKz0R9wvefzwqlbSu7oCV6cTRb5uzqwNLUF3Ukx2-mylWFKDVm_AmB1EfnBv6MtkWvb3-PSqiiIJQt_m7F5Wt9nhvOW5jI/s1600/limbah-kemasan-bahan-minuman-pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9NU86Q0OEPNJuwl-j9zCYn9F2zGgCjCeJHxI5rhi6vmfn2eKz0R9wvefzwqlbSu7oCV6cTRb5uzqwNLUF3Ukx2-mylWFKDVm_AmB1EfnBv6MtkWvb3-PSqiiIJQt_m7F5Wt9nhvOW5jI/s640/limbah-kemasan-bahan-minuman-pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Limbah bahan minuman yang dibuang sembarangan oleh pengunjung/ wisatawan lokal di Pulau Gusung Toraja, kec. Binuang, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
Masalah sampah memang harus didekati dengan pengelolaan pemeliharaan pulau dengan konsisten, dengan jalan membentuk pengelola. Karena budaya menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan manajemen pengelolaan sampah masih lemah di banyak tempat wisata maka kemudian hal ini mejadi penting untuk dihindarkan oleh pengelola pulau. Pengelola dari pihak pemerintah ataupun swasta tentu saja akan sedikit mengubah kebersihan pulau. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Gusung Toraja punya potensi untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata yang berkelas dan profesional, hanya saja harus dikelola secara menyeluruh dengan rencana dan konsep yang terpola. Kabar terbaru yang beredar tak lama di bulan Desember 2016, pulau yang berada dibawah pengawasan pemerintah ini akan dikelola secara terintegrasi oleh dinas Pariwisata setempat. Ia akan menggunakan anggaran dari pemerintah pusat dan telah disetujui.<br />
<br />
Kondisi terkini yang sempat kami saksikan di bulan Desember 2016, pulau ini belumlah layak dari segi fasilitas wisata, gazebo yang ada mulai tampak rusak, belum lagi dengan rumah peristirahatan milik pemerintah yang juga dikotori oleh tindakan vandalisme pengunjung lokal yang tak bijak. Bagian bangunan gazebo dan rumah persitirahatan dikotori dengan coretan tangan berupa nama orang dan beraneka macam ekspresi lainnya. Sepertinya tiap pengunjung punya niat meninggalkan kenangan di pulau Gusung Toraja, karena itulah, mereka meninggalkan nama sebagai tanda bahwa ia pernah menginjakkan kaki di pulau ini.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy3aBIhLNLpYeKdn1dbou3v3n-wOF9XFiezkeeZD4ijX7KkchSmtSqzWOVet7bqJlz6LEGoh_Rzm2pA85s3OkW3BLx2Ok0l2ZwXKsLCW3HYEV9sqHTdtV1-qOV4xvysSM5LHBqEqdEHik/s1600/fasilitas-wisata-gazebo-di-pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy3aBIhLNLpYeKdn1dbou3v3n-wOF9XFiezkeeZD4ijX7KkchSmtSqzWOVet7bqJlz6LEGoh_Rzm2pA85s3OkW3BLx2Ok0l2ZwXKsLCW3HYEV9sqHTdtV1-qOV4xvysSM5LHBqEqdEHik/s640/fasilitas-wisata-gazebo-di-pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Fasilitas gazebo yang kurang terawat di Pulau Gusung Toraja, kec. Binuang, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhELCyua3NV3Ndr604ne7oy6YoxRcfM7RUGXV8sQM7k6PYYOOFh85mMO7_8_IGyLG2_gC8S0hyphenhyphenxhuVvcE7WDzqIO22mIYDSiCiJl2tMJa6SWUToUJg1m3kGez9dZ6p75hus8hQ80cDLIn4/s1600/rumah-peristirahatan-di-pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhELCyua3NV3Ndr604ne7oy6YoxRcfM7RUGXV8sQM7k6PYYOOFh85mMO7_8_IGyLG2_gC8S0hyphenhyphenxhuVvcE7WDzqIO22mIYDSiCiJl2tMJa6SWUToUJg1m3kGez9dZ6p75hus8hQ80cDLIn4/s640/rumah-peristirahatan-di-pulau-gusung-toraja-pulau-pasir-putih-binuang-polewali-mandar-.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Fasilitas rumah peristirahatan yang dimiliki oleh pemerintah dan dindingnya dikotori oleh tulisan pengunjung yang vandal dan tidak bijak berwisata di Pulau Gusung Toraja, kec. Binuang, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
Dari segi akses wisata sudah lumayan mudah, akses langsung dari dermaga Belang-Belang dan ketersediaan jalur reguler Belang-Belang-Battoa-Salamaq menjadi jaminan bahwa akan selalu ada taksi laut yang dapat digunakan untuk menuju Gusung Toraja. </div>
</div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-27209831089316197602016-12-17T17:56:00.003-08:002016-12-17T18:11:33.842-08:00Kembali Menengok Pantai Palippis<div style="text-align: justify;">
Pantai Palippis, masih jadi dambaan dan harapan bagi masyarakat Polewali Mandar, walau sempat sepi dari kunjungan, namun hingga hari ini masih banyak warga yang menanti bergairahnya kembali kunjungan ke objek wisata ini, pilihan wisata pesisir pantai berpasir putih yang terletak di barat daya kota Polewali. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terakhir kali mengunjungi Pantai Palippis bulan Desember 2016, Maret 2016, dan pada Agustus 2015, dari tiga kali kunjungan, yang terakhir adalah pasca kegiatan beberapa festival lokal yang dihelat di Palippis. Ada jejak festival yang dilaksanakan beberapa bulan yang lalu, setidaknya banyak perubahan fisik yang terlihat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kunjungan pertama pada Maret 2015 tak ada fasilitas wisata sama sekali, Palippis sepi dan hening, hanya cocok dijadikan tempat untuk mengabadikan diri lewat potret berlatar pantai berpasir putih, kunjungan kedua nyaris sama pada Maret 2016, tak ada yang berubah, fasilitas yang ada hanya 4 buah gazebo berukuran besar yang disediakan oleh Dinas Pariwisata setempat. Di akhir kunjungan Desember 2016 perubahan-perubahan mulai banyak terlihat mulai dari adanya dermaga memanjang ke arah lautan di tengah area Pantai, jejeran kedai-kedai lokal milik warga setempat, fasilitas penyewaan ban untuk pengapung, fasilitas jasa penyewaan "hammock" ayunan yang digantung di pohon sekitar pantai, dan berbagai sajian pelengkap wisata lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kunjungan terakhir kali ke Palippis cukup berbeda, ada sekretaris Dinas Budaya dan Pariwisata kab. Polewali Mandar, Bapak Mustari Mula dan beberapa staf dari Bagian Promosi Wisata, Bapak Ridwan Rido dan Iwan Syarief Djalawali yang menemani.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Palippis kini sedang dalam tahap revitalisasi kembali, terdapat pengelola yang disusun oleh tiga elemen penting, pemilik lahan (tiga kelompok, 1 dari pihak Dinas Pariwisata kabupaten, dan 2 dari warga lokal) kelompok Sadar Wisata Pantai Palippis, Perkumpulan Fotografer Polewali (POI) Mandar - Komunitas fotografi lokal dan komunitas TIK (Geg Sulbar, Relawan TIK Sulbar) - Sanggar seni Yakiniku" seperti itu yang dijelaskan oleh Bapak Mustari Mula. Sekretaris Disbudpar Polman</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ragam fasilitas eks festival yang lalu masih terlihat, yang kontras adalah adanya dermaga, yang menjorok ke lautan dengan latar gambar Gitar berukuran besar, ini adalah panggung untuk festival musik yang beberapa waktu pernah dihelat dan mendatangkan band nasional "Bunga" eks bentukan anak Iwan Fals, Galang Rambu Anarki. Setelah festival ini masih akan ada dua festival lagi yang rencana akan dihelat, terakhir pada even puncak akan dihadirkan si Ical, pemenang salah satu kontes menyanyi dangdut di salah satu stasiun televisi nasional, yang kebetulan masih berasal dari kabupaten Majene, Sulawesi Barat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk kegiatan festival dan event musik
yang dilaksanakan oleh Kelompok sadar wisata Pantai Palippis cukup
"sakti" untuk kembali menarik minat para pengunjung, dalam waktu singkat
Pantai Palippis menjadi ramai di tiap akhir pekan, ini karena daya
tarik pertunjukan musiknya yang tidak biasa, karena itu ia menarik
perhatian sebagian besar remaja di sekitar area Palippis, mulai dari
wilayah Tinambung, Campalagian, hingga Majene dan Polewali, lalu tingkat
kunjungan ke Pantai ini berubah dengan singkat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan
mendatangkan beberapa artis nasional ini sepenuhnya disokong oleh
pengusaha asal Campalagian yang berkarir di Papua, dukungan dana
digelontorkan banyak untuk kembali menghidupkan Pantai Palippis sebagai
destinasi wisata. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika tak ada pertunjukan musik maka dermaga di tengah area pantai punya fungsi bagus bagi pengunjung, ia dijadikan sebagai latar untuk berfoto oleh mereka yang gemar mengabadikan diri lewat kamera, hampir semua pengunjung yang berkunjung kesini menyempatkan diri berfoto di tempat ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7ADxDSjorS9BjCjduX66IeMdyaNYENbcT2Xbk3mKPHCgQjXzc4VDhIOKodzPmKEK8iAs5nbUdLskbG7XuCUPAG66z1NHrKQgvG3A2PqmNbuIErkslXflybPl-AIBVfu_Z4wQWs_fBsJw/s1600/dermaga-pantai-palippis.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="dermaga pantai palippis tempat berfoto" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7ADxDSjorS9BjCjduX66IeMdyaNYENbcT2Xbk3mKPHCgQjXzc4VDhIOKodzPmKEK8iAs5nbUdLskbG7XuCUPAG66z1NHrKQgvG3A2PqmNbuIErkslXflybPl-AIBVfu_Z4wQWs_fBsJw/s640/dermaga-pantai-palippis.JPG" title="dermaga pantai palippis tempat berfoto" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Panggung yang mirip dermaga lokasi pertunjukan musik di Pantai Palippis, desa Bala, kec. Balanipa, kab. Polewali Mandar (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Masuk ke dalam area tengah pantai maka jejeran kedai sederhana akan menyambut, kedai dengan bangunan semi permanen ini menyediakan ragam makanan dan minuman ringan, harganya terjangkau dan ramah di kantong, sebagian besar dimiliki oleh warga lokal yang sejak dahulu menghuni tempat ini, mereka adalah penjual atau keluarga yang sama pada tahun-tahun sebelumnya saat Pantai Palippis masih ramai dikunjungi oleh orang-orang. Setidaknya ada 3-5 kedai yang berdiri dan menjajakan makanan serta minuman bagi pengunjung yang merasa lapar atau haus setelah menikmati bagian-bagian pantai. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ragam menu minuman ringan mulai dari kopi, susu, teh, tersedia untuk dapat dipilih dan harganya sangat terjangkau tidak lebih dari Rp.10.000. Karena masih dikelola oleh warga lokal dan belum sampai pada tahap profesional maka menunya sederhana saja. sukar menemukan minuman seperti aneka jus buah, atau makanan berat disini. </div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvERnRmG3Z4iVuUxQI9NN3H27KHGkeXdTBrHiotRuMWM7LyPx5KHCyibAC0bT3K4vNbm2W5xu06rGF3tCIcDXkBO0ZxFKswI5sWNdFd_fedygqdh56pG5hB5jyZ9WC6LcG714yJAZh_Ao/s1600/kedai-pantai-palippis-polewali.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="kedai lokal di pantai palippis" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvERnRmG3Z4iVuUxQI9NN3H27KHGkeXdTBrHiotRuMWM7LyPx5KHCyibAC0bT3K4vNbm2W5xu06rGF3tCIcDXkBO0ZxFKswI5sWNdFd_fedygqdh56pG5hB5jyZ9WC6LcG714yJAZh_Ao/s640/kedai-pantai-palippis-polewali.JPG" title="kedai lokal di pantai palippis" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kedai lokal di Pantai Palippis, desa Bala, kec. Balanipa, kab. Polewali Mandar (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGuaeKXyDKJKESdajWCEo3_CCxJ4mYLnCJf6pLatYz29iCNgW8swouwazD2sOgYqPrjCY1bhumIqC1cNYDNrWHZg85Mf1EseX5KBkZ5-mcqAPxAKwGHQ9c7TgvknCTukWnmvidzABCccM/s1600/fasilitas-wisata-pantai-palippis-polman.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="kedai di pantai palippis" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGuaeKXyDKJKESdajWCEo3_CCxJ4mYLnCJf6pLatYz29iCNgW8swouwazD2sOgYqPrjCY1bhumIqC1cNYDNrWHZg85Mf1EseX5KBkZ5-mcqAPxAKwGHQ9c7TgvknCTukWnmvidzABCccM/s640/fasilitas-wisata-pantai-palippis-polman.JPG" title="kedai di pantai palippis" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Layanan makanan/minuman ringan yang dapat dinikmati di Pantai Palippis (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqNb1OjDhzcN1RHa4OXPsraMVK8PXmPi2tosSMW-4Sx8fIUJaEyxsDO6u8UUD5vGLiDHCwz8qwsGRJm5NJplvoMgDrdol15hn-BlvBHeDJblNaWVyTkxZj1YODodd7Bcuyy2R9kOyhkUk/s1600/kedai-pantai-palippis.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="menu di kedai pantai palippis" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqNb1OjDhzcN1RHa4OXPsraMVK8PXmPi2tosSMW-4Sx8fIUJaEyxsDO6u8UUD5vGLiDHCwz8qwsGRJm5NJplvoMgDrdol15hn-BlvBHeDJblNaWVyTkxZj1YODodd7Bcuyy2R9kOyhkUk/s640/kedai-pantai-palippis.JPG" title="menu di kedai pantai palippis" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menu di kedai pantai Palippis, desa Bala, kec. Balanipa, kab. Polewali Mandar (foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Ragam fasilitas wisata sederhana ditawarkan, mulai dari ayunan (hammock) yang mudah didapatkan dengan cara disewa, serta ban dalam kendaraan beroda empat berukuran besar jika ingin menikmati berenang dengan pengapung, ini juga disewakan oleh warga. </div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsPHoZWhxyBx-eJaHdxEgT611D2lN5XXPwFGrUt7O6gJhOyiCTooxVcRzJcjpcZHNUnov9SOi3Y2icsWcpUo3-cbcMdcF7deDnd8AETnnAVagezKGA-Ejih1MIr55noEZidsZ74b2G8KU/s1600/fasilitas-wisata-pantai-palippis-polewali.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="fasilitas wisata di pantai palippis" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsPHoZWhxyBx-eJaHdxEgT611D2lN5XXPwFGrUt7O6gJhOyiCTooxVcRzJcjpcZHNUnov9SOi3Y2icsWcpUo3-cbcMdcF7deDnd8AETnnAVagezKGA-Ejih1MIr55noEZidsZ74b2G8KU/s640/fasilitas-wisata-pantai-palippis-polewali.JPG" title="fasilitas wisata di pantai palippis" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Fasilitas wisata di Pantai Palippis desa Bala, kec. Balanipa, kab. Polewali Mandar (foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmfZyRbH5Zo-0McL6YXkECfzwBtwyg3FVe8n9tRWFNvUWt4cRm0vsD0A2I2tRjoxWR64pggupHYpW0xdlpmQUuIvnQsVoPJOPUxVbuMRywGU-TmQUoYFAigErhuCbBn5rHl-QkfJeaSyg/s1600/fasilitas-wisata-pantai-palippis.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="fasilitas wisata pantai palippis polman" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmfZyRbH5Zo-0McL6YXkECfzwBtwyg3FVe8n9tRWFNvUWt4cRm0vsD0A2I2tRjoxWR64pggupHYpW0xdlpmQUuIvnQsVoPJOPUxVbuMRywGU-TmQUoYFAigErhuCbBn5rHl-QkfJeaSyg/s640/fasilitas-wisata-pantai-palippis.JPG" title="fasilitas wisata pantai palippis polman" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Fasilitas wisata di Pantai Palippis desa Bala, kec. Balanipa, kab. Polewali Mandar (foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
Di sisi lain keindahan pantai Palippis, sama seperti pantai yang juga
punya resiko, beberapa kali pantai ini menelan korban, tidak sedikit
orang yang berenang terlalu jauh dari bibir pantai dan tertarik arus
kuat hingga kemudian tenggelam, karena itu beberapa penanda peringatan
diberikan oleh pengelola kelompok sadar wisata. <br />
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrDaKaIXB3a6Z0u7olw4CeBiTU1zsqZiTx78H3cPvJjeJXcwKPGjGK1EdKoR-uBw5F6l4g7cNnQzsRpb6Dyi63Ehz95oqvU3o4PcRJ5E6XZ4doq7-DxMZ465DuRzQaKVxfzB1ZHPxRrjc/s1600/papan-peringatan-pantai-palippis.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="papan peringatan di pantai palippis" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrDaKaIXB3a6Z0u7olw4CeBiTU1zsqZiTx78H3cPvJjeJXcwKPGjGK1EdKoR-uBw5F6l4g7cNnQzsRpb6Dyi63Ehz95oqvU3o4PcRJ5E6XZ4doq7-DxMZ465DuRzQaKVxfzB1ZHPxRrjc/s640/papan-peringatan-pantai-palippis.JPG" title="papan peringatan di pantai palippis" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Papan peringatan untuk tidak berenang jauh dari pantai Palippis (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
Di area tengah pantai berdiri galeri yang dapat dikunjungi untuk melihat beberapa dokumentasi keindahan pantai. </div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpaKaCclEGCtxSRcAOxa1gm5M23LAq6MdQEgMgiBiJ90dI3X8Y523eNIcdOJHO3mlNVynkVkDI8MJPz7uiUp02hH2OrpFhWrJkXHFxDU7jkTw_IWb0-QtwF2IJK5mlqT9KDE0GwmOfvQo/s1600/sanggar-pantai-palippis.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="bangunan galeri di pantai palippis" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpaKaCclEGCtxSRcAOxa1gm5M23LAq6MdQEgMgiBiJ90dI3X8Y523eNIcdOJHO3mlNVynkVkDI8MJPz7uiUp02hH2OrpFhWrJkXHFxDU7jkTw_IWb0-QtwF2IJK5mlqT9KDE0GwmOfvQo/s640/sanggar-pantai-palippis.JPG" title="bangunan galeri di pantai palippis" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bangunan galeri di tengah area Pantai Palippis, desa Bala, kec. Balanipa, kab. Polewali Mandar (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Minimal segala fasilitas yang ada di Pantai Palippis saat ini menjadi pengundang bagi pengunjung yang masih didominasi oleh kelompok remaja dan komunitas-komunitas urban. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Daya tarik utama mengapa orang-orang berkunjung ke Pantai Palippis karena adanya event yang rutin dihelat, lalu dari enam even yang direncanakan dilaksanakan maka telah terlaksana, empat even. Hal selanjutnya yang menjadi refleksi adalah saat keenam even pertunjukan yang direncanakan selesai dilaksanakan maka akan ada kegiatan apa lagi? pengelola kelompok sadar wisata harus kembali melakukan pendalaman untuk rencana promosi selanjutnya, karena jenis retensi konsumen pengunjung wisata di Sulawesi Barat dan Indonesia secara umum yang sangat mudah bosan dengan objek wisata. Saat terdapat objek wisata baru maka orang-orang berbondong-bondong menuju objek wisata baru sementara yang lama ditinggalkan. Karena itu pengelola Palippis harus cermat dalam melakukan inovasi baru dalam hal even, peningkatan fasilitas wisata, ragam atraksi, dan promosi dengan bantuan komunitas fotografi dan komunitas teknologi informasi yang telah dimiliki. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pantai Palippis masih menjadi dambaan karena letaknya yang sangat strategis dan mudah dicapai, hanya sekitar beberapa meter dari jalur jalan provinsi Sulawesi Barat. Ini yang menjadi keunggulan Palippis dan sekaligus pendukung daya tarik utamanya.</div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2633676227660496815.post-41523894159153577102016-12-16T20:45:00.001-08:002016-12-16T20:52:59.887-08:00Menikmati Cadasnya Tebing Pantai Palippis Dari Sisi Laut <div style="text-align: justify;">
Pantai
Palippis, pantai wisata yang cukup terkenal di kabupaten Polewali
Mandar, Sulawesi Barat, letaknya di desa Bala, kec. Balanipa, kab.
Polman. Dahulu objek wisata ini jadi primadona di awal tahun 1990-an
namun perlahan pesonanya pudar dan mulai jarang dikunjungi. Namun dalam
beberapa bulan terakhir ini (Oktober, November, Desember 2016) ada riak
wisata yang didengungkan lagi di tempat wisata ini. Terdapat kegiatan
bulanan yang dibuat oleh pengelola wisata setempat, dengan sokongan dana
dari pengusaha yang berkarir di Papua, dengan mendatangkan beberapa
band nasional dan para penghibur lainnya. Maka dalam beberapa bulan
terakhir ini jumlah pengunjung khususnya pada tiap akhir pekan menjadi
meningkat. Efek akhirnya Pantai Palippis kembali menjadi ramai oleh
pengunjung yang tampaknya masih didominasi oleh kalangan remaja.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pantai
Palippis punya banyak tawaran menarik untuk dinikmati sebagai tempat
wisata, mulai dari pasirnya yang putih, perairannya yang dangkal dan
lumayan aman untuk direnangi, dan sajian menu tradisional dari kedai-kedai lokalnya. Namun ada satu hal yang dimiliki Palippis
namun mungkin jarang dinikmati atau dilihat dari dekat, terdapat tebing
Pantai yang nyaman dipandangi dan sangat apik didokumentasikan dalam
potret kamera. Tebing pantai ini memanjang dari Pantai Palippis hingga
Pantai Labuang, panjangnya kurang lebih 1 km, jenisnya hampir sama
dengan yang dimiliki oleh tebing Pantai Dato, di kelurahan Baurung, kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene. Tebing yang
langsung berbatasan dan bersisian dengan tepian laut, dengan menyisakan
hanya sedikit garis pantai, tentu saja dengan struktur pasir yang masih putih.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebing
Pantai Palippis masih dalam satu rangkaian dengan tebing Pantai Labuang,
dua daerah beda kecamatan ini (Balanipa-Campalagian) punya tebing
pantai yang sama, paduan tebing dan pasir putih. Hanya saja pantai di
bagian Labuang bisa diakses dengan berjalan kaki dari pusat dusun
Labuang sementara pantai di Palippis tidak bisa diakses dengan berjalan
kaki dari pesisirnya, sementara Palippis tidak. Satu-satunya jalan untuk menikmati tebing pantai
Palippis adalah dengan menikmatinya dengan alat transportasi perahu
motor dari arah laut <i>(seaside view). </i>Untuk menikmatinya dari
daratan maka tidak akan mungkin, karena sudut pandang akan terbatas, dan
terhalang oleh tebing curam di sisi kanan dan kiri.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqcaeS4sXa9ZkQiNVIDdpESxknOL8Fyi-piYw9iUelTuyF59VoSW78k7z6XnSv2ByhPfehFZUxRN5AOsQ8Yaa4jiMpnLVILYpYLl55Q09VpF0CJxK_MHmQFg_9SwZgVkWUNt2Dvz0hQVY/s1600/menikmati-tebing-pantai-palippis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="menikmati tebing pantai palippis" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqcaeS4sXa9ZkQiNVIDdpESxknOL8Fyi-piYw9iUelTuyF59VoSW78k7z6XnSv2ByhPfehFZUxRN5AOsQ8Yaa4jiMpnLVILYpYLl55Q09VpF0CJxK_MHmQFg_9SwZgVkWUNt2Dvz0hQVY/s640/menikmati-tebing-pantai-palippis.jpg" title="menikmati tebing pantai palippis" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menikmati tebing Pantai Palippis di desa Bala, kecamatan Balanipa,
kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
Untuk
dapat menikmati tebing-tebing cantik ini maka Anda dapat melalui jalur
dari Pantai Palippis sendiri atau dari arah Pantai Labuang. Tentu saja
dengan sebelumnya menghubungi jasa penyedia angkutan perahu yang dapat
mengantarkan Anda menelusuri jejeran tebing-tebing cantik ini. Namun
jenis wisatawan/pelancong yang menikmati sajian tebing-tebing di Pantai
Palippis ini masih sangat jarang, kebanyakan pengunjung pantai Palippis
hanyalah bermain di tepian pantai atau sekedar duduk dan mengobrol tak
jauh dari area pantai. Sementara pelancong dari arah pantai Labuang juga
masih sangat jarang, singkatny tak banyak yang menempuh jalur <i>tour seaside view </i>yang langka ini. Jika Anda ingin berwisata dan menikmati sisi lain Palippis maka cobalah untuk menempuh jalur ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1NkHlX7y8sLI46Tz6vXjhsUubMW7OKpCqOLrGwXnMt0h37hexZiSiUcduJIIs6MxuBGyjtIDMBE4xK2DElDrWaCLzLUoI40bThjNYiDYCKOGXM60majawE4RKkiqW7bOx5yHKJjaFL0E/s1600/tebing-pantai-palippis.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="tebing pantai palippis polewali mandar" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1NkHlX7y8sLI46Tz6vXjhsUubMW7OKpCqOLrGwXnMt0h37hexZiSiUcduJIIs6MxuBGyjtIDMBE4xK2DElDrWaCLzLUoI40bThjNYiDYCKOGXM60majawE4RKkiqW7bOx5yHKJjaFL0E/s640/tebing-pantai-palippis.jpg" title="tebing pantai palippis polewali mandar" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tebing Pantai Palippis di desa Bala, kecamatan Balanipa, kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
Untuk akses perahu dapat Anda tempuh dari Pantai Palippis, penyedia
jasa satu-satunya hanya dimiliki oleh Puaq Kamaq (Bapak Abd. Razak)
pemilik lahan di Pantai Palippis yang juga menyediakan jasa wisata
berkeliling dengan menggunakan perahu motornya jenis perahu dengan daya
muat 5-7 orang dengan menggunakan cadik di sisi kiri dan kanan. Jika
dari arah pantai Labuang lebih menarik lagi, ada pilihan perahu
tradisional Mandar, yaitu perahu Sandeq, namun dengan bantuan daya
dorong mesin. Perahu tradisional ini dapat digunakan untuk menyusur
tebing-tebing cantik Pantai Palippis. Jasa wisata dari Pantai Labuang
belum ada orang-orang yang khusus menyediakanya, namun dapat Anda jejaki
dengan mengontak nelayan lokal pemilik perahu, tentu saja dengan
bayaran yang normal. Dari arah sisi pantai lainnya juga dapat menjadi
awal Anda melakukan tour pantai, misalnya dari panti di dusun Gonda,
kec, Campalagian, di Gonda ada banyak jasa perahu yang dapat
mengantarkan Anda ke Palippis, atau dari pantai Bonde Masing Lapeo, kec.
Campalagian. Dari dua pantai di Campalagian ini Anda dapat menggunakan
jenis perahu tradisional Mandar jenis Baqgoq, perahu dengan daya muat
yang lebih besar dari Sandeq, sekali jalan dapat memuat hingga 15 orang.
Perahu ini juga tepat untuk memuat barang yang lebih banyak, beda
dengan perahu Sandeq yang tidak punya ruang yang besar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7qOfp4OnGI9sYYONGRqdz22T-YCjQvIz2L6MlqoBGvq2WyOGFQA_GCGtzLY1j_BVej4BvVMK7peJoJGv0BszdhVvhp7JE7YnWOX6HiWFOqIxCizOW8O0wFE0LXpbE2jiVFaujCohFgxQ/s1600/tebing-pantai-palippis-polman.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="tebing pantai palippis polman" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7qOfp4OnGI9sYYONGRqdz22T-YCjQvIz2L6MlqoBGvq2WyOGFQA_GCGtzLY1j_BVej4BvVMK7peJoJGv0BszdhVvhp7JE7YnWOX6HiWFOqIxCizOW8O0wFE0LXpbE2jiVFaujCohFgxQ/s640/tebing-pantai-palippis-polman.jpg" title="tebing pantai palippis polman" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container"><tbody>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tebing
Pantai Palippis dengan warna biru laut yang sempurna di desa Bala,
kecamatan Balanipa, kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto :
Muhammad Tom Andari)</td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
</tbody></table>
Tebing Cantik di Pantai Palippis punya ragam keindahan, dengan tebing
berupa dinding karang, beberapa bagian dasarnya membentuk ceruk dalam ke
bagian daratan hingga beberapa rangkaiannya menyusun goa-goa dalam yang
msih jarang disentuh oleh manusia. Bagian permukaan atasnya adalah
vegetasi hijau khas pesisir yang merupakan bagian batas dari area yang
belum banyak disentuh.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Warna biru laut di sekitar perairan ini juga merupakan sajian menarik di
sekitar tebing Pantai Palippis, kedalamannya hingga 3-5 meter, dahulu
merupakan area terumbu karang yang padat, namun karena efek ekspansi
manusia, terumbu karang ini menjadi hancur dan sulit ditemukan lagi
keindahannya.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Suntuk dengan pekerjaan dan ingin menemukan pilihan wisata bahari namun
bosan dengan pasir putih Palippis yang itu-itu saja maka pilihan
berwisata dengan menggunakan perahu melihat tebing-tebing cantik Pantai
adalah hal yang dapat Anda ambil di akhir pekan atau di hari libur. Jika
Anda mengambil jalur dari Pantai Labuang, Pantai Gonda, dan Pantai
Lapeo, sesampai di Pantai Palippis, maka saat ini telah berdiri
kedai-kedai sederhana milik warga Palippis yang menyediakan menu
sederhana seperti kopi, teh, minuman dan makanan <i>(snack) </i>untuk sekedar mengisi perut yang keroncongan selama menikmati tebing-tebing cantik di Pantai Palippis. </div>
Tommuane Mandarhttp://www.blogger.com/profile/04878713429620360775noreply@blogger.com0