Nalambaqtia Muitai, Konsep Pabrik Berjalan Di Tapango

Kali pertama  menginjakkan kaki di kecamatan Tapango, ternyata daerah yang dimiliki kabupaten Polewali Mandar ini sangat kaya akan sumber daya alam dan hasil bumi, mulai dari pertanian (ladang sawah) dan perkebunan (kakao, kelapa, kemiri, jati putih). Semua komditas ini mudah ditemukan di setiap sudut-sudut desa yang ada dalam kecamatan ini. 

Apa produk unggulannya? Kakao jawabannya, hampir semua wilayah memiliki Kakao, menelusuri jalan-jalan beton penghubung desa atau dusun maka kita akan mudah menemukan pohon ini dibudidayakan secara massal. Lalu di pusat kota kecamatan tampak jelas di jalur utama jalan berdiri sebuah gudang berukuran besar tempat penyimpanan Kakao. 

Apa hal yang menarik di Tapango adalah adanya konsep "pabrik mobile" atau "pabrik berjalan", mulai dari penggilingan padi sistem "mobile" hingga pemotongan kayu berukuran besar yang juga "mobile". Hal ini tertangkap mata saat menelusuri jalan antara desa dari desa Rappang - desa Pelitakan - desa Batu. Di daerah ini, mesin-mesin mendatangi konsumen untuk melakukan tugasnya. 

Karena Tapango juga banyak memiliki areal persawahan maka pabrik penggilingan padi berseliweran kesana kemari, terutama setelah masa panen. Mereka melayani permintaan untuk menggiling gabah menjadi beras, hingga membantu petani yang ingin mengubah gabahnya menjadi beras. Pemandangan pabrik berjalan yang sedang beroperasi menggiling gabah sudah menjadi pemandangan yang lumrah di Tapango. Hampir sama dengan di daerah-daerah lain di Sulawesi misalnya di Kabupaten Pinrang. Mesin pabrik yang biasanya statis diangkat ke bagian belakang mobil pick up dan dijalankan dengan bantuan bahan bakar. Sama halnya dengan mesin pabrik yang ada di gudang, hanya saja ukurannya untuk mobile lebih sedikit kecil. 

Satu yang menyita perhatian adalah pabrik penggilingan padi yang sedang melintasi jalur utama desa Batu menuju desa Pelitakan di akhir bulan Mei 2018 kemarin kemungkinan besar ia dimiliki orang Mandar ada petikan menarik di bagian belakang mobilnya "Nalambaqtia Muitai" yang artinya "Kamu Pasti Akan Mencariku", konsep bahwa konsumen akan mencari pabrik penggilingan padi yang mobile jika ia adalah petani yang butuh mengubah gabah menjadi beras.

Nilai tawar yang dimiliki pabrik berjalan seolah lebih tinggi jika dibandingkan dengan derajat konsumen, pabrik berjalan merasa di atas awan dan  lebih dibutuhkan, sehingga kemudian merasa lebih superior dibanding konsumennya, ini pesan yang seolah ingin disampaikan pemilik kendaraan ini.
pabrik penggilingan padi berjalan tapango polman
Pabrik penggilingan padi "mobile" yang melintasi jalur utama kecamatan Tapango, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)
Selain komoditas Padi, Kakao, maka pohon jati putih juga banyak dibudidaya di Tapango, ada jasa pemotongan kayu berukuran besar (Somel) yang juga berkonsep "mobile" di daerah ini. Mobil bentuk pick up dengan bantuan mesin diletakkan dibagian belakang dengan mata gergaji besar dan tunggal siap membelah pohon kayu jati putih yang dimiliki warga. Warga di Tapango kadang menanam pohon jati putih  sendiri di lahan mereka, kemudian setelah berukuran besar pohon kemudian ditebang dan dipotong dengan bantuan jasa pemotongan Somel ini. 

Orang-orang Mandar di Sulawesi Barat biasa menyebut usaha pemotongan kayu olahan ini dengan kata "Somel" yang setelah dicari padanannya ternyata berasal dari istilah "Saw Mill" usaha memotong kayu dengan mesin dari bentuk batang pohon menjadi potongan kecil bentuk balok atau papan. Somel sama seperti konsep penggilingan padi, awalnya "statis" potongan kayu dalam bentuk silinder dibawa ke tempat pemotongan untuk dipecah menjadi bagian kecil. Namun seiring waktu somel berubah menjadi "mobile" mengunjungi langsung konsumen kayu dan memotong kayu di tepi jalan, bukan lagi di pabrik atau di gudang. 

Dari statis menjadi mobile, dari diam menjadi bergerak, -seperti itulah dunia akan berubah, pola bisnis dan pemasaran hasil pertanian dan perkebunan sedikit banyak juga berubah, manusia dituntut untuk menjadi lebih kompetitif untuk memburu pelanggan dan konsumen, hingga layanan jasa dan produk juga akan semakin menawarkan layanan dan produk yang diharapkan berkualitas tinggi. Satu hal yang kemudian pasti adalah selalu ada perubahan dan dinamika  sepanjang tahun, tak ada yang tak berubah, manusia harus melakukan adaptasi untuk perubahan yang akan segera terjadi, bahkan pada daerah-daerah atau kantong-kantong wilayah dengan kebiasaan, budaya, dan tradisi yang kuat.

No comments

Powered by Blogger.