Kacci Bukkur, Yang Sedang "In" Di Banggae Majene

Kacci Bukkur, 1 keranjang seperti ini dihargai hanya dengan Rp 4.000 di pasar sentral Banggae Majene, setidaknya ada 38 buah mangga kecil dengan ukuran keranjang sejengkal jari orang dewasa, sangat murah untuk ukuran harga buah.

Untuk soal varian rasa, kacci bukkur dekat dengan rasa kacci Cammi, agak asam, di Banggae mangga berukuran kecil seperti ini disebut kacci, di Balanipa kabupaten Polewali Mandar disebut Tomissang, dan di daerah Sendana disebut Pao,

kacci bukkur banggae majene
Kacci Bukkur di pasar Sentral Banggae, Majene (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)
Kacci Jaongge, adalah juaranya, kacci Bukkur jauh dibawahnya, Jaongge ada di posisi pertama untuk soal rasa, namun sekarang (Januari 2019) Jaongge sudah tak ada lagi, musimnya sudah lewat Bukkur adalah nama yang sama dengan " Tekukur" burung sejenis merpati, lalu apa alasan kacci Bukkur dinamai dengan nama yang sama dengan burung? 

AzrulMan Ao, seorang sahabat di facebook memberi penjelasan kemungkinan mengapa Kacci Bukkur dinamai sama dengan nama burung Tekukur, menurutnya  pada awal mangga kecil ini berbuah, ia menjadi tempat bertengger Burung Tekukur, bisa juga pohon mangga ini menjadi  Tekukur jadi tempat mengeram.

Lain lagi pendapat seorang lurah Baurung, kec. Banggae Timur, Desy Yanti, sahabat di facebook yang juga getol berkomentar untuk soal kuliner Mandar ia berasumsi bahwa "karena dulu terlau banyak jenis mangga dan kacci bukkur ini tidak masuk dalam nominasi yang layak untuk dikonsumsi sehingga tidak dilirik mnusia dan cuma jadi makanan burung "Bukkur" (burung Tekukur) saja, sehingga dinamakan kacci bukkur.  Ditambahkan lagi oleh Desy Yanti, "sekedar melihat fenomena alam saja, dahulu banyak yang tidak ada nilainya atau tidak dikonsumsi oleh orang, dan sekarang dicari-cari, seperti daun singkong yang dahulu dikenal sebagai pakan untuk hewan kini tersaji di rumah makan dan orang-orang Mandar menikmatinya.


Berbagai macam pendapat dapat dikemukakan untuk soal penamaan Kacci Bukkur, satu yang pasti untuk penamaan benda-benda di Mandar biasanya merujuk pada bentuk, warna, tempat, atau sifat fisiknya, misalnya untuk Kacci Lotong, diberi nama karena ada warna lotong, malotong (hitam) di bagian kulitnya, bisa juga karena alasan tempat ada penamaan Kacci Kaqloli, ada daerah dengan nama Kaqloli yang jalur masuknya berada di perbatasan kabupaten Majene dan kabupaten Polewali Mandar.

Kacci Bukkur yang sedang in di Banggae hanya sementara, ia memiliki musim, setahun sekali tepatnya untuk masa mangga-mangga berukuran kecil ini berbuah, dan dimasa ini pulalah asam mangga (pammaissang) untuk bahan pembuatan Bau Peapi Mandar dibuat. Jika mentah kacci bukkur dapat pula dibuat sebagai asam mangga, namun jika matang, ia dibawa ke pasar tradisional dan dijajakan untuk dikonsumsi langsung, jika sedang berada pada puncak musimnya, disaat semua serentak berbuah, maka harganya akan jatuh, hal ini yang terjadi saat ini. 

No comments

Powered by Blogger.