Pesan Bijak Vandal Di Hutan Pinus Tapango

Ada hal yang menarik saat beberapa waktu yang lalu mengunjungi hutan pinus Tapango yang terletak di desa Batu, kecamatan Tapango, kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Pada salah satu fasilitas sederhana serupa rumah pohon yang diletakkan diantara batang-batang pohon pinus terdapat  petikan pesan vandal yang tergolong bijak, tertera dengan jelas di batang bambu yang menjadi tepi alas rumah pohon tulisan "Jagalah Keperawanan" pesan sederhana yang mungkin berarti jika direnungi lebih jauh. Betapa tidak, jika di Indonesia kasus-kasus tindakan asusila marak di tempat-tempat wisata, tempat-tempat ini menjadi lokasi bagi para remaja atau pemuda dan pemudi pergi bersama, ada yang memadu kasih, dan menjadikan lokasi wisata menjadi tempat bertemu. Tentu saja, potensi tindakan-tindakan asusila tentu saja meningkat dan jika tak jadi perhatian ini dapat merusak citra objek wisata tersebut.

Perilaku vandal lagi-lagi tidak akan pernah lepas dari dugaan pada para kelompok remaja yang memiliki karakter ingin menunjukkan diri dan haus akan pengakuan atas individu atau kelompok, hal ini yang lebih mendekatkan dugaan pelaku vandal adalah pada para remaja, walaupun orang dewasa, juga tidak selamanya bisa terbebas dari dugaan pelaku Vandal. Jika menganalisa tulisan yang tertera di batang bambu dengan pergantian huruf kapital dan huruf kecil maka dugaan tentu akan mengarah pada remaja labil yang kemungkinan menuliskannya. 

Namun apa yang dituliskannya mungkin saja menjadi pesan bijak, dan berkesan "terlalu jauh" untuk ukuran remaja, namun hal ini bisa saja terjadi mengingat globalisasi dan informasi via media massa telah jauh merangsek hingga ke desa dan dusun. Maka perilaku asusila jadi ancaman yang berarti dan disadari sendiri oleh remaja.  

Berbagai macam tindakan asusila di objek wisata telah menjadi kabar yang santer di media massa nasional atau lokal, dan hal ini juga punya kemungkinan yang sama dan dapat terjadi di hutan pinus Tapango, hanya kesadaran para pengunjung yang akan menetralkannya dari tindakan yang tidak terpuji ini. Beberapa pengelola objek wisata biasanya akan memberi peringatan lewat papan pengumuman, ini pada kasus yang jika terdapat laporan masuk pada pengelola, maka biasanya akan dipasang pengumuman untuk pelarangan tindakan asusila. Tentu saja pengelola biasanya akan melakukan pengawasan pada pengunjung, namun jika belum dikelola secara serius maa objek-objek wisata akan rawan pada tindakan ini. 

Di Toraja, Sulawesi Selatan misalnya ada aturan yang dikenakan pada pengunjung, atas kerjasama pemerintah setempat dan pemuka adat untuk memotong seekor babi jika ditemukan atau terbukti melakukan tindakan asusila di tempat wisata. Tentu saja hal ini disesuaikan dengan norma dan budaya yang berlaku di objek wisata setempat yang memiliki karakter budaya dan tradisinya sendiri. Poin pentingnya adalah perlu adanya pengawasan dan alur pelaporan jika ditemukan tindakan asusila di tempat wisata.

pesan bijak vandal di hutan pinus tapango polman
Tulisan "Jagalah Keperawanan" yang tertera di batang bambu di salah satu fasilitas sederhana yang dimiliki hutan pinus desa Batu, kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.com)
Mungkin terlalu jauh jika berpikir pada hilangnya keperawanan di lokasi objek wisata, tetapi hal ini bisa saja terjadi dan punya potensi yang cukup tinggi, lokasi objek seperti hutan pinus tentu tidak akan lepas dari kemungkinan ini. Satu hal yang perlu menjadi panduan adalah berwisata lah dengan baik tanpa melakukan tindakan asusila yang melanggar norma dan aturan sosaial masyarakat setempat. Karena jika melanggar norma yang berlaku di tempat wisata, tentu saja akan ada sanksi atau hukuman atas pelanggaran yang dilakukan. Pun ada sisi religis agamis yang diharapkan berfungsi sebagai peringatan untuk tidak melanggar aturan-aturan agama.

Harapan pada tak adanya tindakan asusila yang dilakukan di hutan pinus Tapango tentu saja merupakan harapan semua pengunjung, ini mendatangkan rasa nyaman saat berkunjung ke tempat ini, dan dapat membantu membangun citra objek wisata hutan pinus sebagai lokasi yang tepat untuk menikmati alam, dan mendamaikan perasaan diantara batang-batang pohon pinus yang masih alami. 


2 comments:

Powered by Blogger.