Kembali Menengok Pantai Palippis
Pantai Palippis, masih jadi dambaan dan harapan bagi masyarakat Polewali Mandar, walau sempat sepi dari kunjungan, namun hingga hari ini masih banyak warga yang menanti bergairahnya kembali kunjungan ke objek wisata ini, pilihan wisata pesisir pantai berpasir putih yang terletak di barat daya kota Polewali.
Terakhir kali mengunjungi Pantai Palippis bulan Desember 2016, Maret 2016, dan pada Agustus 2015, dari tiga kali kunjungan, yang terakhir adalah pasca kegiatan beberapa festival lokal yang dihelat di Palippis. Ada jejak festival yang dilaksanakan beberapa bulan yang lalu, setidaknya banyak perubahan fisik yang terlihat.
Kunjungan pertama pada Maret 2015 tak ada fasilitas wisata sama sekali, Palippis sepi dan hening, hanya cocok dijadikan tempat untuk mengabadikan diri lewat potret berlatar pantai berpasir putih, kunjungan kedua nyaris sama pada Maret 2016, tak ada yang berubah, fasilitas yang ada hanya 4 buah gazebo berukuran besar yang disediakan oleh Dinas Pariwisata setempat. Di akhir kunjungan Desember 2016 perubahan-perubahan mulai banyak terlihat mulai dari adanya dermaga memanjang ke arah lautan di tengah area Pantai, jejeran kedai-kedai lokal milik warga setempat, fasilitas penyewaan ban untuk pengapung, fasilitas jasa penyewaan "hammock" ayunan yang digantung di pohon sekitar pantai, dan berbagai sajian pelengkap wisata lainnya.
Kunjungan terakhir kali ke Palippis cukup berbeda, ada sekretaris Dinas Budaya dan Pariwisata kab. Polewali Mandar, Bapak Mustari Mula dan beberapa staf dari Bagian Promosi Wisata, Bapak Ridwan Rido dan Iwan Syarief Djalawali yang menemani.
"Palippis kini sedang dalam tahap revitalisasi kembali, terdapat pengelola yang disusun oleh tiga elemen penting, pemilik lahan (tiga kelompok, 1 dari pihak Dinas Pariwisata kabupaten, dan 2 dari warga lokal) kelompok Sadar Wisata Pantai Palippis, Perkumpulan Fotografer Polewali (POI) Mandar - Komunitas fotografi lokal dan komunitas TIK (Geg Sulbar, Relawan TIK Sulbar) - Sanggar seni Yakiniku" seperti itu yang dijelaskan oleh Bapak Mustari Mula. Sekretaris Disbudpar Polman
Ragam fasilitas eks festival yang lalu masih terlihat, yang kontras adalah adanya dermaga, yang menjorok ke lautan dengan latar gambar Gitar berukuran besar, ini adalah panggung untuk festival musik yang beberapa waktu pernah dihelat dan mendatangkan band nasional "Bunga" eks bentukan anak Iwan Fals, Galang Rambu Anarki. Setelah festival ini masih akan ada dua festival lagi yang rencana akan dihelat, terakhir pada even puncak akan dihadirkan si Ical, pemenang salah satu kontes menyanyi dangdut di salah satu stasiun televisi nasional, yang kebetulan masih berasal dari kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Bentuk kegiatan festival dan event musik
yang dilaksanakan oleh Kelompok sadar wisata Pantai Palippis cukup
"sakti" untuk kembali menarik minat para pengunjung, dalam waktu singkat
Pantai Palippis menjadi ramai di tiap akhir pekan, ini karena daya
tarik pertunjukan musiknya yang tidak biasa, karena itu ia menarik
perhatian sebagian besar remaja di sekitar area Palippis, mulai dari
wilayah Tinambung, Campalagian, hingga Majene dan Polewali, lalu tingkat
kunjungan ke Pantai ini berubah dengan singkat.
Tindakan
mendatangkan beberapa artis nasional ini sepenuhnya disokong oleh
pengusaha asal Campalagian yang berkarir di Papua, dukungan dana
digelontorkan banyak untuk kembali menghidupkan Pantai Palippis sebagai
destinasi wisata.
Jika tak ada pertunjukan musik maka dermaga di tengah area pantai punya fungsi bagus bagi pengunjung, ia dijadikan sebagai latar untuk berfoto oleh mereka yang gemar mengabadikan diri lewat kamera, hampir semua pengunjung yang berkunjung kesini menyempatkan diri berfoto di tempat ini.
Panggung yang mirip dermaga lokasi pertunjukan musik di Pantai Palippis, desa Bala, kec. Balanipa, kab. Polewali Mandar (Foto : Muhammad Tom Andari) |
Masuk ke dalam area tengah pantai maka jejeran kedai sederhana akan menyambut, kedai dengan bangunan semi permanen ini menyediakan ragam makanan dan minuman ringan, harganya terjangkau dan ramah di kantong, sebagian besar dimiliki oleh warga lokal yang sejak dahulu menghuni tempat ini, mereka adalah penjual atau keluarga yang sama pada tahun-tahun sebelumnya saat Pantai Palippis masih ramai dikunjungi oleh orang-orang. Setidaknya ada 3-5 kedai yang berdiri dan menjajakan makanan serta minuman bagi pengunjung yang merasa lapar atau haus setelah menikmati bagian-bagian pantai.
Ragam menu minuman ringan mulai dari kopi, susu, teh, tersedia untuk dapat dipilih dan harganya sangat terjangkau tidak lebih dari Rp.10.000. Karena masih dikelola oleh warga lokal dan belum sampai pada tahap profesional maka menunya sederhana saja. sukar menemukan minuman seperti aneka jus buah, atau makanan berat disini.
Kedai lokal di Pantai Palippis, desa Bala, kec. Balanipa, kab. Polewali Mandar (Foto : Muhammad Tom Andari) |
Layanan makanan/minuman ringan yang dapat dinikmati di Pantai Palippis (Foto : Muhammad Tom Andari) |
Menu di kedai pantai Palippis, desa Bala, kec. Balanipa, kab. Polewali Mandar (foto : Muhammad Tom Andari) |
Ragam fasilitas wisata sederhana ditawarkan, mulai dari ayunan (hammock) yang mudah didapatkan dengan cara disewa, serta ban dalam kendaraan beroda empat berukuran besar jika ingin menikmati berenang dengan pengapung, ini juga disewakan oleh warga.
Fasilitas wisata di Pantai Palippis desa Bala, kec. Balanipa, kab. Polewali Mandar (foto : Muhammad Tom Andari) |
Fasilitas wisata di Pantai Palippis desa Bala, kec. Balanipa, kab. Polewali Mandar (foto : Muhammad Tom Andari) |
Papan peringatan untuk tidak berenang jauh dari pantai Palippis (Foto : Muhammad Tom Andari) |
Bangunan galeri di tengah area Pantai Palippis, desa Bala, kec. Balanipa, kab. Polewali Mandar (Foto : Muhammad Tom Andari) |
Minimal segala fasilitas yang ada di Pantai Palippis saat ini menjadi pengundang bagi pengunjung yang masih didominasi oleh kelompok remaja dan komunitas-komunitas urban.
Daya tarik utama mengapa orang-orang berkunjung ke Pantai Palippis karena adanya event yang rutin dihelat, lalu dari enam even yang direncanakan dilaksanakan maka telah terlaksana, empat even. Hal selanjutnya yang menjadi refleksi adalah saat keenam even pertunjukan yang direncanakan selesai dilaksanakan maka akan ada kegiatan apa lagi? pengelola kelompok sadar wisata harus kembali melakukan pendalaman untuk rencana promosi selanjutnya, karena jenis retensi konsumen pengunjung wisata di Sulawesi Barat dan Indonesia secara umum yang sangat mudah bosan dengan objek wisata. Saat terdapat objek wisata baru maka orang-orang berbondong-bondong menuju objek wisata baru sementara yang lama ditinggalkan. Karena itu pengelola Palippis harus cermat dalam melakukan inovasi baru dalam hal even, peningkatan fasilitas wisata, ragam atraksi, dan promosi dengan bantuan komunitas fotografi dan komunitas teknologi informasi yang telah dimiliki.
Pantai Palippis masih menjadi dambaan karena letaknya yang sangat strategis dan mudah dicapai, hanya sekitar beberapa meter dari jalur jalan provinsi Sulawesi Barat. Ini yang menjadi keunggulan Palippis dan sekaligus pendukung daya tarik utamanya.
Leave a Comment