Vandalisme Cinta Palsu Dan Gadis Manja Di Gerbang Timur Kota Majene

Beberapa hari sebelum bulan Ramadhan 1438 Hijriyah kembali melintasi gerbang timur kota Majene dan mendapati vandalisme nampak terang dan mengganggu mata, tindakan "udik" yang masih dilakukan oleh orang-orang yang tidak sadar akan keindahan, nilai kebersihan. Nampak dengan jelas coretan merah yang mewarnai sisi gerbang kanan dan kiri gerbang timur kota Majene. Sekilas ini nampak mencoreng keindahan yang coba disampaikan oleh Bumi Assamalewuang Majene.

vandalisme gerbang timur kota majene
Vandalisme di Gerbang Timur kota kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.co.id)
Di area kanan gerbang tampak tulisan "Mahfud, Irwan, Tobina" entah siapa identitas para penulis ini, jika menebak maka kemungkinan penulis adalah nama identitas penulis, dan kemungkinan besar pelakunya adalah anak dan remaja, tindakan  penegasan para anak dan remaja untuk menunjukkan dirinya pada dunia. Dalam usia pertumbuhan dan perkembangan memang selalu ada periode dimana seseorang ingin menunjukkan eksistensi dan keberadaannya, dan biasanya mereka akan meninggalkan jejak berupa tulisan, coretan atau ukiran, serta lukisan. 

Ukuran tulisan nampak jelas, kontras, dengan ukuran "font"  tepat mengisi seluruh sisi dinding kanan, betul-betul mengganggu keindahan.

vandalisme gerbang timur di kota majene
Vandalisme di Sisi kanan Gerbang Timur kota kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.co.id)
Tulisan vandal ini akan nampak jelas saat melintasi gerbang dari arah kabupaten Majene menuju Kabupaten Polewali Mandar, tamu yang akan meninggalkan area Majene akan melihat dengan jelas coretan anti estetika ini, meninggalkan "kesan buruk" tentu saja sesaat setelah meninggalkan Majene. Sementara seharusnya memberi kesan "baik" saat meninggalkan area Majene. Sementara dinding sebaliknya tampak bersih dari coretan.

Dinding gerbang sisi kiri juga penuh dengan tulisan/coretan vandal dengan sebagian tulisan "Cinta Palsu" dan "Gadis Manja" dan beberapa nama orang berbaris rapi di bagian bawahnya. Dari warna tulisan pelaku mungkin masih sama dengan yang menulis di sisi kanan, ini karena warna cat yang digunakan sama.

vandalisme gerbang timur majene
Vandalisme di sisi kiri Gerbang Timur kota kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Foto : www.tommuanemandaronline.blogspot.co.id)

Tindakan vandal tidak akan pernah bisa diterima, kecuali ia memang berada di "rumah"nya sendiri misalnya pada kreativitas serupa "graffity wall"  atau pada kertas, buku, kanvas. Jika ia melawan keindahan dan kebersihan dan kealamian sudah tentu akan dinilai sebagai tindakan pelanggaran bahkan pada tindakan merusak.

Salah satu tindakan solutif untuk mencegah anak dan remaja melakukan tindakan vandalisme kembali adalah menyediakan area dan dinding yang menjadi tempat dan area mereka untuk menuliskan nama, dan mencoret ide dalam kepala. Ini yang bisa menjadi sumber ide bagi otoritas pemerintah setempat.

Efek Terhadap Citra Kota

Tindakan Vandal di gerbang kota memberi efek yang sangat buruk pada citra kota, akan terkesan "berbeda" dengan gerbang yang bersih, ini akan mengirimkan pesan anti keindahan dan anti kebersihan, sementara kampanye kebersihan selalu digaungkan oleh otoritas pemerintah di kabupaten Majene

Efek Terhadap Promosi Wisata Daerah

Untuk promosi wisata daerah, tindakan vandalisme punya efek viral yang buruk, terlebih jika para pelancong menjadikan gerbang sebagai tempat berswa foto, maka jejak vandal akan tersebar dengan cepat. Pelancong biasanya menjadikan gerbang kota sebagai lokasi untuk berfoto dan menegaskan keberadaan mereka di loksi tersebut. Jika foto gerbangnya saja tampak terlihat "jorok" maka tentu pesan yang disampaikan pada pelancong lain tentu saja sama dengan yang tampak pada foto atau gambar.

No comments

Powered by Blogger.